Ruang Isolasi Penuh, Pemkot Tangsel Buka Opsi Isolasi OTG Covid-19 di Hotel
›
Ruang Isolasi Penuh, Pemkot...
Iklan
Ruang Isolasi Penuh, Pemkot Tangsel Buka Opsi Isolasi OTG Covid-19 di Hotel
Melihat jumlah kasus Covid-19 terus naik, Wali Kota Tangerang Selatan membuka kembali opsi menggunakan hotel yang ada di Tangsel sebagai lokasi isolasi mandiri pasien tanpa gejala.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Lonjakan tinggi jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Tangerang Selatan membuat Wali Kota Airin Rachmi Diany, Senin (30/11/2020), kembali membuka opsi memanfaatkan hotel sebagai tempat isolasi mandiri. Pemerintah diminta segera menyiapkan langkah strategis memastikan ketersediaan tempat tidur, karena jumlah kasus korona diperkirakan akan kian meningkat pascapemilihan wali kota Tangsel, 9 Desember 2020.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Tangsel per 30 November 2020 melaporkan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat bertambah 19 orang. Dengan demikian, total pasien yang masih dirawat di Tangsel mencapai 331 orang. Kondisi ini membuat sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Tangsel melaporkan keterisian tempat tidur pasien sudah mulai penuh.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tingkat keterisian tempat tidur di 22 rumah sakit rujukan Covid-19 per 29 November 2020 di atas 80 persen. Standar aman keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten Budi Suhendar memandang penting bagi Pemerintah Kota Tangsel agar segera menyiapkan langkah strategis untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19. Jika upaya tersebut tak segera dicari solusinya, ia mengkhawatirkan jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Tangsel bakal terus bertambah.
Saat ini, tingkat kematian akibat Covid-19 di Tangsel sekitar 4 persen, jauh lebih tinggi dari angka nasional pada kisaran 3 persen. Jumlah korban meninggal sejak sepekan terakhir selalu bertambah setiap harinya. Terbaru, terdapat tambahan 2 pasien meninggal sehingga total angka kematian di Tangsel menembus 117 orang.
“Apalagi nanti setelah pilkada Tangsel, kalau tidak ada pencegahan sejak dini, bisa terjadi penularan dan jumlah kasus bisa terus naik. Penting bagi Pemkot Tangsel menambah kapasitas ruangan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia di rumah sakit,” ujar Budi ketika dihubungi.
Upaya lain yang bisa dilakukan Pemkot Tangsel, menurut Budi, adalah menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan rumah sakit lain di Tangsel untuk mengantisipasi semakin melonjaknya pasien yang membutuhkan tempat tidur atau ruang perawatan.
Dikonfirmasi terpisah, Airin Rachmi Diany menyatakan, untuk saat ini dirinya bakal memaksimalkan Rumah Lawan Covid-19 sebagai lokasi isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala. Selain itu, setelah melihat jumlah kasus terus naik, membuka kembali opsi untuk menggunakan hotel yang ada di Tangsel sebagai lokasi isolasi mandiri pasien tanpa gejala.
Opsi menjadikan hotel sebagai lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala sebelumnya pernah dimunculkan Airin pada pertengahan Oktober 2020. Namun, rencana tersebut tidak jadi terlaksana karena daya tampung Rumah Lawan Covid-19 dinilai masih cukup memadai. "Jadi hotel juga bersedia jika memang diharuskan,” katanya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel Gusri Efendi menyampaikan, hingga saat ini belum ada pengajuan secara resmi dari Pemkot Tangsel terkait daftar hotel yang direncanakan sebagai lokasi isolasi mandiri. Menurut Gusri, total jumlah hotel berbintang di Tangsel mencapai 19 hotel dengan ketersediaan lebih dari 2.000 kamar.
Sebelum resmi dijadikan lokasi isolasi mandiri, hotel wajib menjalani verifikasi dan uji kelayakan oleh Pemkot Tangsel. Gusri mengungkapkan, saat ini tingkat okupansi hotel di Tangsel telah lebih dari 60 persen.
“Kalau seandainya pihak hotel dinyatakan lolos verifikasi, belum tentu juga pasti akan menjadi lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19. Semuanya bergantung kembali ke manajemen hotel apakah bersedia dijadikan lokasi isolasi mandiri,” ujar dia.