Leicester City masih bisa bergembira di tengah padatnya jadwal kompetisi karena tiga pemain pilar sudah pulih dari cedera. Ini menjadi modal penting untuk menghadapi Fulham dan naik ke papan atas klasemen Liga Inggris.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LEICESTER, MINGGU - Di tengah jadwal kompetisi yang padat, sejumlah klub Liga Inggris kelelahan dan kehilangan para pemain terbaiknya, kecuali Leicester City. ”Si Rubah” justru mendapat kembali tiga pemain pilarnya yang pulih dari cedera, sehingga berpeluang kembali ke papan atas klasemen saat menjamu Fulham di Stadion King Power, Selasa (1/12/2020) pukul 00.30 WIB.
Ketiga pemain itu, Ricardo Pereira (bek), Wilfred Ndidi (gelandang), dan Caglar Soyuncu (bek) sudah berlatih dan siap bermain lagi. Pereira absen sejak Maret karena cedera anterior cruciate ligament (ACL), sedangkan Ndidi dan Soyuncu cedera otot adductor.
Manajer Leicester City Brendan Rodgers mengatakan, ketiga pemain itu dipersiapkan untuk tampil pada laga Liga Europa melawan Zorya Luhansk, Jumat (4/12/2020) dini hari WIB. ”Ini kabar baik bagi kami ketika memasuki periode yang sangat sibuk,” kata Rodgers dilansir laman Leicester City.
Rodgers memberi sinyal, skuad mereka kurang lebih sama seperti saat tampil melawan Sporting Braga di Liga Europa, Jumat pekan lalu. Pereira, Ndidi, dan Soyuncu kemungkinan besar akan disimpan saat menjamu Fulham.
Setidaknya, kembalinya ketiga pemain ini mendongrak semangat tim. Rodgers dan timnya tidak lagi cemas kekurangan stok pemain saat melalui jadwal kompetisi yang padat.
Leicester juga memiliki beberapa keuntungan pada pekan ini. Setelah imbang 3-3 melawan Braga, mereka punya empat hari untuk beristirahat sebelum bertemu Fulham. Laga kontra Zorya pun tidak terlalu berat karena mereka sudah memenuhi target lolos fase penyisihan grup di Liga Europa. Wajar bila laga kontra Zorya itu menjadi pemanasan bagi pemain yang baru pulih.
Ini kabar baik bagi kami ketika memasuki periode yang sangat sibuk.
Pada laga lawan Fulham pun, Leicester diunggulkan. Selain tampil di kandang sendiri, Leicester sudah mengantongi 18 poin, sedangkan Fulham yang promosi ke Liga Primer musim ini baru mengantongi empat poin. Kemenangan atas Fulham adalah kesempatan baik bagi Si Rubah untuk menyamai poin Liverpool yang sudah mengumpulkan 21 poin.
Namun, Leicester tetap harus waspada karena mereka kerap kehilangan poin di King Power. Dari lima laga kandang terakhir, mereka menelan tiga kekalahan. Fulham juga punya motivasi untuk keluar dari zona degradasi.
”Kami mulai percaya, sebentar lagi kami berada di jalur kemenangan. Fondasi tim sudah ada dan kami tinggal memperbaiki beberapa hal,” kata gelandang Fulham, Ruben Loftus-Cheek dilansir laman klub.
Kehilangan kesenangan
Jika Leicester gembira karena para pemainnya pulih dari cedera, manajer Manchester City Pep Guardiola justru mengeluh pemainnya tidak lagi bisa menikmati sepak bola meski menang atas Burnley, 5-0, Sabtu (28/11/2020). ”Pemain kehilangan kegembiraan dalam bermain,” ujar Guardiola.
Akibat jadwal yang begitu padat karena terganggu pandemi Covid-19, kata Guardiola, skuadnya harus tampil tiga hari sekali. Usai menang besar atas Burnley, mereka tidak punya waktu merayakan kemenangan karena harus segera terbang ke Portugal melawan Porto pada laga lanjutan Liga Champions.
Kemenangan atas Burnley itu seharusnya menjadi momentum bahagia City yang kembali solid setelah dikalahkan Tottenham Hotspur, 0-2, pada laga sebelumnya. Kini mereka sudah mengantongi 15 poin.
Guardiola tetap perlu ekstra hati-hati menjaga kondisi para pemainnya karena jadwal padat ini bisa membuat pemain kelelahan dan akhirnya cedera. Ia masih kehilangan bek Nathan Ake, juga penyerang Sergio Aguero yang kembali cedera sehingga tidak tampil saat melawan Burnley.
Kehilangan pemain karena cedera bisa berakibat fatal seperti yang dirasakan Everton. Manajer Everton Carlo Ancelotti terpaksa mengganti sistem empat bek menjadi tiga bek lantaran dua full-back, Lucas Digne dan Seamus Coleman, cedera. Lini belakang menjadi tidak solid dan mereka dikalahkan Leeds United, 0-1, Minggu (29/11/2020) dini hari WIB.
Masalah cedera pemain akibat jadwal padat ini juga menimbulkan perdebatan antara manajer Liverpool Juergen Klopp dan manajer Sheffield United Chris Wilder. Klopp masuk dalam kubu manajer yang menginginkan aturan pergantinan lima pemain per laga diterapkan kembali, dan Wilder menentangnya.
Wilder merasa aturan pergantian lima pemain per laga menguntungkan klub besar yang punya banyak stok pemain. Klopp merasa aturan tersebut bisa menyelamatkan pemain dari cedera dan menyebut Wilder egois. “Kami harus menjaga tim kami dan ada manajer lainnya yang juga bersikap sama,” ujar Wilder.
Pada lainnya Minggu kemarin, Sheffield dikalahkan West Bromwich Albion, 0-1. Wilder dan skuadnya masih berada di dasar klasemen dengan satu poin. (AFP/REUTERS)