Memenangi dua laga terakhir fase penyisihan grup Liga Champions Eropa tidak cukup bagi Inter Milan untuk bisa melaju ke babak 16 besar. Nasib mereka turut ditentukan hasil laga-laga lainnya di Grup B.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MOENCHENGLADBACH, SENIN — Inter Milan membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions Eropa musim ini. Mereka wajib memenangi dua laga tersisa di Grup B, dimulai ketika bertamu ke markas Borussia Moenchengladbach di Stadion Borussia Park, Jerman, Rabu (2/12/2020) pukul 03.00 WIB.
Empat laga tanpa kemenangan membuat Inter masih tertahan di dasar klasemen Grup B dengan koleksi dua poin. Jika gagal mengalahkan Gladbach, sementara Shakhtar Donetsk menang atas Real Madrid pada laga terpisah, perjalanan Inter di Liga Champions musim ini dipastikan selesai.
Jika skenario itu terjadi, mereka akan terkunci di dasar klasemen ketika fase penyisihan grup masih menyisakan satu laga lagi pada pekan depan. Tak hanya itu, kesempatan tampil di Liga Europa, seperti musim lalu, juga melayang.
Musim lalu, mereka terlempar dari penyisihan grup di Liga Champions, tetapi bisa melaju hingga ke babak final Liga Europa. Inter dibekap Sevilla, 2-3, pada final kompetisi antarklub kasta kedua Eropa itu.
Jika bisa mengalahkan Gladbach pada laga dini hari nanti, pekerjaan Inter belum selesai. Mereka masih harus mengalahkan Donetsk pada pekan depan guna mengumpulkan maksimal delapan poin. Dua kemenangan itu cukup bagi Inter untuk mengamankan posisi ketiga dan tiket Liga Europa, tetapi tidak untuk memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Berharap Real kalah
Inter masih butuh keajaiban lagi dari hasil laga tim-tim lainya. Mereka baru bisa melaju ke fase gugur jika Real kalah pada dua laga terakhir (sehingga finis dengan tujuh poin). Atau, jika Real hanya mampu mengalahkan Gladbach pada laga terakhir (Gladbach finis dengan delapan poin). Saat ini, Gladbach berada di puncak Grup B dengan koleksi delapan poin.
Apabila Inter dan Gladbach masing-masing mengumpulkan delapan poin, Inter berhak finis di peringkat kedua grup dan melaju ke fase gugur karena unggul perhitungan head to head. Dengan demikian, nasib Inter juga berada di tangan tim-tim lainnya di grup itu.
Melawan Gladbach bakal sulit karena mereka sangatlah tangguh, seperti yang terjadi di San Siro. Namun, kami akan tetap mencoba sampai kami dipastikan tersisih secara matematis. (Matteo Darmian)
Tugas pertama Inter untuk mengalahkan Gladbach, jika dilihat dari pertemuan sebelumnya di Milan, tidaklah mudah. Pada pertemuan pertama pada akhir Oktober, Gladbach menahan imbang Inter, 2-2.
Pada laga itu, Inter bakal kalah jika gagal menyamakan kedudukan pada menit ke-90 melalui sang bomber, Romelu Lukaku. ”Melawan Gladbach bakal sulit karena mereka sangatlah tangguh, seperti yang terjadi di San Siro. Namun, kami akan tetap mencoba sampai kami dipastikan tersisih secara matematis,” kata bek Inter, Matteo Darmian, menjelang laga itu.
Persiapan penting yang dibutuhkan Inter pada pertemuan kedua nanti adalah pertahanan yang lebih solid. Gladbach sangat produktif dengan mencetak sebanyak 14 gol dalam empat laga di Grup B. Sebanyak 10 gol di antaranya tercipta saat menjalani dua laga kontra Shakhtar Donetsk.
Anak Lilian Thuram
Gladbach punya ”mesin” gol yang sudah panas, seperti Marcus Thuram. Anak mantan legenda Perancis, Lilian Thuram, ini sudah mencatat empat gol dan enam asis di semua kompetisi pada musim ini. Dua gol Thuram, di antaranya, diceploskan ke gawang Real pada laga yang berakhir imbang 2-2, akhir Oktober.
”Di Gladbach, saya bukan hanya tumbuh menjadi seorang pemain, melainkan juga pribadi yang dewasa. Klub ini merupakan pilihan terbaik dalam karier saya,” ujar Thuram seperti dikutip media Jerman, Kicker.
Menurut Thuram, ia beruntung bisa bertemu rekan-rekan yang saling mendukung di klub Jerman itu. Maka itu, ia mengaku tidak terkejut dengan penampilan gemilang Gladbach sejauh ini di Liga Champions.
Thuram maupun penyerang Gladbach lainnya, seperti Alassane Plea, bakal menjadi ancaman bagi pertahanan Inter. Namun, kemajuan di lini belakang Inter sudah terlihat ketika mereka mampu mengalahkan Sassuolo, 3-0, akhir pekan lalu di ajang Liga Italia. Inter membuat Sassuolo menelan kekalahan pertamanya dari sembilan laga pada musim ini.
Kemenangan atas Sassuolo itu menjadi obat bagi Inter yang pada laga sebelumnya dikalahkan Real, 0-2. ”Tidak mudah mendapatkan kemenangan ini, terutama di Inter. Banyak orang yang sudah tidak sabar mengkritik atau melempar lumpur ke muka kami,” kata Pelatih Inter Milan Antonio Conte.
Ancaman dipecat
Posisi Inter di Liga Champions membuat Conte kini terancam dipecat. Padahal, salah satu alasan utama Inter merekrut Conte adalah membangkitkan prestasi tim dan merebut trofi di Italia maupun kompetisi Eropa. Dua target itu gagal diraihnya musim lalu. Kini, mereka juga terancam kandas di fase grup Liga Champions.
Conte dikontrak hingga 2022 senilai 12 juta euro atau Rp 203 miliar per musim. Padahal, Inter mengalami kerugian hingga 102,4 juta euro atau Rp 1,7 triliun pada musim lalu. Tersingkir dari Liga Champions terlalu dini bisa membuat mereka kehilangan sumber pendapatan penting untuk menutup kerugian besar tersebut.
Shakhtar Donetsk bisa sedikit meringankan beban Inter jika mengalahkan Real pada laga lainnya, Rabu dini hari WIB. Peluang menang itu tidak mustahil karena Donetsk sebelumnya mengalahkan Real, 3-2. Namun, Donetsk perlu bangkit setelah menelan dua kekalahan menyakitkan dari Gladbach.
Selain itu, Real baru saja kalah dari Deportivo Alaves, 1-2, di ajang Liga Spanyol. Kekalahan itu kian menegaskan krisis di Real saat ini. ”Saya rasa, kami bisa mengalahkan Real sekali lagi,” ujar Pelatih Shakhtar Donetsk Luis Castro. (AFP/REUTERS)