Pedoman Protokol Covid-19 Diterjemahkan ke 77 Bahasa Daerah
›
Pedoman Protokol Covid-19...
Iklan
Pedoman Protokol Covid-19 Diterjemahkan ke 77 Bahasa Daerah
Pemerintah telah mengeluarkan "Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M" dalam 77 bahasa daerah dan akan terus ditambah. Hal ini diharapkan memudahkan masyarakat memahami protokol kesehatan.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengeluarkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan dalam 77 bahasa daerah. Strategi komunikasi ini diharapkan memudahkan masyarakat memahami pentingnya protokol kesehatan dan mau menjalankannya dalam kehidupan sehari - hari.
Buklet "Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak)" diluncurkan Selasa (1/12/2020), di Jakarta. Sebanyak 77 bahasa daerah ini di antaranya Bahasa Sunda, Bahasa Madura, Bahasa Jawa Dialek Tegal, dan Bahasa Melayu Dialek Kampar.
"Bahasa daerah biasanya menjadi bahasa ibu warga. Saat ada pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan memakai bahasa yang paling dekat dengan kehidupan warga, kami harap mereka cepat menangkap pesan," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
Dia mengakui, selama ini perkembangan pandemi Covid-19 serta pencegahan penyebaran melalui protokol kesehatan 3M memakai "bahasa" rumit. Tantangan komunikasi seperti ini diduga menyebabkan pesan-pesan darurat Covid-19 belum tersampaikan maksimal ke masyarakat.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyampaikan hal senada. Pandemi Covid-19 menambah khasanah istilah baru, umumnya memakai bahasa asing, lalu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Misalnya, new normal atau "normal baru", social distancing atau pembatasan sosial, asymptomatic atau "tanpa gejala".
"Ditambah lagi, masih banyak istilah medis mengenai Covid-19 yang belum tentu mudah diketahui ataupun dipahami masyarakat awam. Kami menginginkan penjelasan menjadi lebih sederhana sehingga harus memakai bahasa yang mereka pakai sehari - hari," ujar dia.
Doni mengatakan, Indonesia memiliki ratusan suku bangsa, bahasa, dan ribuan pulau. Tingkat kebudayaan masyarakat beragam.
Dengan adanya "Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M" yang diterjemahkan ke dalam 77 bahasa daerah, dia berharap semakin memperkaya penggunaan bahasa daerah.
Menurut dia, kasus pasien positif Covid-19 terus bertambah. Diantara kasus itu terdapat pasien yang meninggal. Kelompok warga memiliki komorbid, lanjut usia, dan tenaga kesehatan sudah banyak yang meninggal.
Belum ada ahli kesehatan mampu memprediksi kapan Covid-19 berakhir. Ketika vaksin hadir, masyarakat pun tidak lantas terbebas dari penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Doni menyampaikan penerapan protokol kesehatan 3M harus selalu dijalankan.
"Individu disiplin 3M saja tidak cukup jika tidak diikuti individu lainnya. Perubahan perilaku disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M harus lebih masif," kata Doni.
Penerjemahan
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud E Aminudin Aziz menceritakan, proses penyusunan "Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M" ke dalam bahasa daerah dilakukan oleh balai-balai bahasa di daerah. Pada mulanya, pedoman itu diterjemahkan ke dalam 34 bahasa daerah yang berarti satu provinsi ada satu bahasa daerah.
Mengingat luasnya geografis Indonesia beserta jumlah bahasa daerah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud menambahkan menjadi 40 ke 75 bahasa daerah dan terakhir disepakati 77 bahasa daerah. Ke depan, tak menutup kemungkinan terdapat penambahan bahasa daerah.
Hasil terjemahan mulanya dibaca dan dikoreksi oleh ahli bahasa daerah, kemudian diuji publik kepada awam. Evaluasi dilakukan beberapa kali sampai substansi isi pedoman berbahasa daerah benar-benar dimengerti oleh masyarakat, bahkan kelas bawah sekalipun.
"Kami berharap tingkat keterbacaan pedoman tersebut tinggi sehingga perubahan perilaku tercapai. Masyarakat tidak acuh lagi terhadap protokol kesehatan," kata Aminudin.
Dia berharap, "Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M" dalam 77 bahasa daerah dapat menyumbang perbendaharaan bahasa lokal. Pedoman akan disosialisasikan oleh penutur bahasa daerah ke masyarakat luas.
Menurut Aminudin, kegiatan literasi bahasa daerah yang sejauh ini masih dilakukan dan mengundang orang berjumlah banyak seharusnya dihindari. Jika ada pertemuan, dia menyarankan berjumlah kecil dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai pedoman secara ketat.