Sejumlah Desa di Malang Terpapar Hujan Abu Tipis Semeru
›
Sejumlah Desa di Malang...
Iklan
Sejumlah Desa di Malang Terpapar Hujan Abu Tipis Semeru
Beberapa desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang, ikut terpapar hujan abu tipis dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Sejumlah desa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang ikut terpapar hujan abu tipis dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Selasa (1/12/2020). Meskipun tidak berdampak langsung, masyarakat diimbau tetap waspada dan kesiapsiagaan oleh pihak terkait tetap dilakukan.
Beberapa desa yang terpapar abu adalah Sidorenggo, Argoyuwono, Tirtomoyo, dan Mulyoasri di Kecamatan Ampelgading di lereng barat daya Semeru. Camat Ampelgading Ahmad Sofie N mengatakan, desa-desa tersebut terkena hujan abu karena posisinya berdekatan dengan lereng Semeru. ”Sementara desa-desa lain yang agak jauh, seperti Lebakharjo yang berada di pesisir selatan, tidak terkena dampaknya,” katanya.
Menurut Sofie, abu mengguyur beberapa jam mulai Selasa dini hari. Ketebalannya bervariasi, tetapi tidak mengganggu aktivitas warga. Mereka masih bisa beraktivitas normal, termasuk di lahan pertanian.
”Bahkan, orang yang mempunyai hajat khitanan juga masih bisa menggelar hajatan. Mereka tidak terpengaruh oleh kondisi yang terjadi di Semeru. Mohon doanya saja semoga semua lekas kembali normal,” ucapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bambang Istiawan yang dihubungi secara terpisah mengatakan, dampak aktivitas Semeru ke Malang belum signifikan. Karena itu, belum ada langkah kedaruratan yang harus diambil.
”Sementara ini belum terdampak karena arah guguran lahar ke tenggara, ke arah Lumajang. Bukan ke arah barat daya (Kabupaten Malang). Memang ada hujan abu, tetapi tipis,” tuturnya.
Meskipun tidak terdampak langsung, menurut Bambang, pihaknya tetap waspada dan terus memantau perkembangan aktivitas Semeru. Hal ini agar apabila sewaktu-waktu diperlukan langkah penanganan bisa dilakukan segera.
Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono menambahkan, pihaknya mendirikan sejumlah posko pemantauan di beberapa desa yang berdekatan dengan Semeru.
”Selama ini, potensi hujan abu ada di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Wajak, dan Poncokusumo. Namun, kali ini yang paling terasa di Ampelgading,” ucapnya.
Guguran awan panas di lereng selatan Semeru terjadi pada pukul 01.23, Selasa, dengan jarak luncur diperkirakan 2.000 meter. Sebelum itu, pada pukul 23.35, Senin, terlihat secara visual guguran lava pijar dari ujung lidah lava.
Sekitar pukul 02.00, guguran awan panas sudah mencapai 3.000 meter dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Hujan bercampur abu vulkanik pun turun sekitar pukul 03.00.