Cek Ulang Fungsi Alat Pelindung Diri untuk Pilkada Serentak
›
Cek Ulang Fungsi Alat...
Iklan
Cek Ulang Fungsi Alat Pelindung Diri untuk Pilkada Serentak
Kualitas alat pelindung diri untuk para petugas panitia pemilihan kepala daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mesti dicek. Jangan sampai alat tersebut ketahuan tidak berfungsi saat hari pelaksanaan pilkada.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Kualitas alat pelindung diri atau APD untuk para petugas panitia pemilihan kepala daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mesti dicek. Jangan sampai alat tersebut ketahuan tidak berfungsi saat hari pelaksanaan pilkada. Keberadaan APD diharapkan mengurangi risiko kluster Covid-19 dari pelaksanaan pilkada.
Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan pendistribusian APD ke kelurahan pada Selasa (1/12/2020). Proses distribusi telah berlangsung sejak akhir November. Ia menginginkan agar perlengkapan tersebut diterima Panitia Pemungutan Suara (PPS) sesegera mungkin agar dapat dilakukan pengecekan terhadap kondisi alat-alat tersebut.
”Pengiriman dilakukan berkala agar teman-teman di PPS ataupun KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) bisa mengecek dari sisi jumlah ataupun kualitasnya. Ini penting dipastikan jumlahnya agar jangan sampai kurang, terutama kualitasnya. Jangan sampai pada hari-H baru ketahuan tidak berfungsi. Itu, kan, berbahaya,” kata Didik, Rabu (2/12/2020). Keberadaan alat pelindung diri diharapkan mampu mencegah penularan Covid-19 saat pemungutan suara berlangsung.
Didik menambahkan, pihaknya juga telah mengantisipasi jika ada pemilih dengan kondisi kesehatan menurun mendadak sewaktu di lokasi pemungutan suara. Untuk itu, disediakan masing-masing satu baju hazmat di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Baju itu akan digunakan petugas untuk mengevakuasi pemilih dengan kondisi kesehatan menurun dan menunjukkan gejala Covid-19 di TPS.
Sementara itu, di Kabupaten Sleman, KPU setempat akan segera mendistribusikan alat pelindung diri yang dibutuhkan dalam Pilkada 2020 ke tingkat kelurahan. ”APD (alat pelindung diri) ini 100 persen sudah kami terima. Saat ini, kami sedang packing. Akan kami distribusikan pada 6-7 November 2020 ke kelurahan atau Panitia Pemungutan Suara,” kata Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi.
APD yang sudah tersedia beragam macamnya, mulai dari masker medis, alat pengukur suhu, sarung tangan plastik, sarung tangan karet, hand sanitizer, sabun, baju hazmat, hingga ember yang akan digunakan sebagai instalasi cuci tangan. Semua peralatan itu dipastikan sudah tersedia di TPS pada hari pelaksanaan Pilkada 2020.
Trapsi menambahkan, masker medis bakal disediakan sebanyak tiga boks untuk setiap TPS. Masker itu akan diberikan kepada pemilih yang tidak membawa masker saat pemungutan suara. Para pemilih juga akan diberikan sarung tangan plastik dan diminta membawa alat tulis sendiri untuk mengisi data diri.
Para pemilih juga akan diberikan sarung tangan plastik dan diminta membawa alat tulis sendiri untuk mengisi data diri.
”Poin pentingnya adalah pemilih datang mengenakan masker dan membawa pulpen sendiri. Datang mencuci tangan, keluar dari TPS juga mencuci tangan. Kami berikan sarung tangan sekali pakai. Ketika dalam TPS juga berjarak sehingga pencegahan penyebaran (Covid-19) bisa dilakukan,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, petugas KPPS dan petugas ketertiban akan mengenakan pelindung wajah lengkap dengan masker. Sarung tangan karet juga bakal dikenakan para petugas yang melayani pemilih.
Di Kabupaten Sleman, jumlah bilik yang tersedia sebanyak empat bilik di setiap TPS. Tiga bilik untuk pemilih bersuhu tubuh normal, sedangkan satu bilik untuk pemilih bersuhu tubuh tinggi, yakni di atas 37,5 derajat celsius. ”Nanti sebelum masuk TPS, pemilih akan diukur suhu tubuhnya dulu. Pemilih dengan suhu tubuh tinggi itu akan memberikan hak suaranya di bilik tersendiri,” ujar Trapsi.
Adapun Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, proses distribusi APD di daerahnya dilakukan secara bertahap ke PPS. Alat yang belum didistribusikan tinggal pengukur suhu. Penghitungan alat pengukur suhu baru selesai pada Selasa malam.