DIY Tambah Tenaga Kesehatan dan Tempat Tidur Rawat Pasien Covid-19
›
DIY Tambah Tenaga Kesehatan...
Iklan
DIY Tambah Tenaga Kesehatan dan Tempat Tidur Rawat Pasien Covid-19
Jumlah tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya ditambah setelah ada lonjakan kasus. Dinas Kesehatan DIY juga akan merekrut tenaga kesehatan tambahan.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Jumlah tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya ditambah setelah lonjakan kasus selama beberapa waktu terakhir. Dinas Kesehatan DIY juga akan merekrut tenaga kesehatan tambahan untuk membantu perawatan pasien Covid-19.
”Teman-teman rumah sakit dengan kerelaan dan niat yang baik sudah menambah bed (tempat tidur),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie, Rabu (2/12/2020), di Yogyakarta.
Saat ini terdapat 27 rumah sakit rujukan di DIY untuk merawat pasien Covid-19. Tempat tidur yang disiapkan oleh rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 di DIY terdiri atas dua jenis, yakni tempat tidur critical yang dilengkapi ventilator atau peralatan khusus pendukung pernapasan serta tempat tidur noncritical yang tak dilengkapi ventilator.
Berdasarkan data Dinkes DIY, selama dua hari terakhir, jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 memang bertambah. Pada Senin (30/11/2020), jumlah tempat tidur critical di DIY sebanyak 49 unit, sedangkan tempat tidur noncritical sebanyak 414 unit. Pada Selasa (1/12/2020), jumlah tempat tidur critical bertambah menjadi 62 unit dan tempat tidur noncritical bertambah menjadi 477 unit.
Sementara itu, pada Rabu ini, jumlah tempat tidur critical tetap 62 unit dan tempat tidur noncritical bertambah menjadi 492 unit. Oleh karena itu, total tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien Covid-19 di DIY sebanyak 554 unit. Dari total 554 tempat tidur itu, sebanyak 428 unit atau 77 persen sudah terisi.
Tingkat keterisian tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 itu lebih rendah dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Pada Selasa kemarin, misalnya, tingkat keterisian tempat tidur sempat mencapai 84 persen. Adapun pada Senin, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di DIY bahkan mencapai 95 persen.
Dari total 554 tempat tidur itu, sebanyak 428 unit atau 77 persen sudah terisi.
Pembajun menambahkan, Dinkes DIY juga berencana merekrut tenaga kesehatan tambahan untuk membantu perawatan pasien Covid-19. Sebenarnya, Dinkes setempat sudah meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengirimkan bantuan tenaga kesehatan. Namun, permintaan itu belum bisa dipenuhi karena keterbatasan tenaga kesehatan. Apalagi, banyak provinsi lain yang juga meminta bantuan serupa.
Oleh karena itu, Dinkes DIY akan merekrut tenaga kesehatan tambahan dari lulusan institusi pendidikan kesehatan di provinsi tersebut. Jumlah tenaga kesehatan yang akan direkrut sekitar 200 orang. ”DIY, kan, cukup banyak punya institusi pendidikan kesehatan. Nah, yang baru lulus itu akan dilatih sebentar, terus kemudian diterjunkan untuk memberikan pelayanan Covid-19,” kata Pembajun.
Dalam perekrutan itu, Dinkes DIY akan bekerja sama dengan organisasi profesi, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Pembajun juga menyebut, perekrutan tenaga kesehatan itu sudah mendapat izin dari Kemenkes. Selain itu, Kemenkes juga berjanji akan memberi bantuan insentif untuk para tenaga kesehatan tambahan.
Teman-teman rumah sakit dengan kerelaan dan dengan niat yang baik sudah menambah bed (tempat tidur).
Edukasi dan pendisiplinan
Pembajun memaparkan, upaya penanggulangan pandemi Covid-19 harus dilakukan secara utuh, dari hulu hingga hilir. Untuk itu, penambahan jumlah tempat tidur dan tenaga kesehatan saja tidak cukup. Apalagi, pengelolaan tempat tidur dan tenaga kesehatan di rumah sakit sebenarnya merupakan bagian hilir dari penanganan pandemi.
Adapun bagian hulu mencakup upaya preventif untuk mencegah lonjakan kasus terus terjadi. Ia menyebut, upaya itu bisa dilakukan dengan edukasi dan pendisiplinan masyarakat agar bersedia menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dengan edukasi dan pendisiplinan, diharapkan jumlah pasien positif Covid-19 bisa dikendalikan.
”Sebesar apa pun kapasitas (rumah sakit) yang kami sediakan, kalau di bagian hulu ini tidak dikelola, pasti di hilir keponthal-ponthal (kewalahan),” ucap Pembajun.
Selama beberapa waktu belakangan, jumlah kasus Covid-19 di DIY terus meningkat. Hal ini tampak dari jumlah kasus harian di DIY yang sering kali melebihi 100 kasus dalam sehari. Pada Rabu ini, misalnya, terdapat 122 kasus baru Covid-19 di provinsi tersebut.
”Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini, tanggal 2 Desember 2020, terdapat tambahan 122 kasus positif sehingga total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 6.195 kasus,” ujar juru bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih.
Berty menambahkan, dari total 6.195 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY, sebanyak 4.496 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara itu, 147 orang lainnya meninggal. Dengan demikian, terdapat 1.552 pasien Covid-19 yang belum dinyatakan sembuh.