Energi Kreatif PKN 2020 Muncul di Tengah Keterbatasan
›
Energi Kreatif PKN 2020 Muncul...
Iklan
Energi Kreatif PKN 2020 Muncul di Tengah Keterbatasan
Penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional 2020 resmi ditutup pada Selasa (1/12/2020). Kegiatan yang digelar di tengah keterbatasan dan pembatasan pandemi Covid-19 itu mampu memunculkan energi kreatif.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional 2020 berhasil digelar di tengah pandemi Covid-19 selama sebulan. Kegiatan yang digelar di tengah keterbatasan dan pembatasan itu ternyata mampu memunculkan energi kreatif.
Penyelenggaraan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 berlangsung sejak 31 Oktober hingga 30 November 2020. PKN 2020 dapat menghimpun 4.791 seniman dan pekerja seni, menyelenggarakan 27 tema konferensi, 17 lokakarya, 99 pergelaran urban-kontemporer-tradisional, dan pameran virtual yang menyuguhkan 1.477 lukisan dalam 7 pameran daring dan luring.
Setidaknya ada sembilan negara sahabat yang berpartisipasi dalam PKN tahun ini. Kegiatan tahun ini juga menyelenggarakan kompetisi daring permainan rakyat dan olahraga tradisional. Di tengah pandemi, PKN 2020 digelar melalui platform pkn.id dan siaran TVRI.
Tantangan terberat adalah mengorganisasi para seniman dan pekerja seni tersebut dan ternyata bisa dilakukan. Saya menyebutnya ’mission impossible made possible’, atau bekerja dalam keterbatasan ternyata memicu energi kreatif sehingga bisa mencari solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi. (Hilmar Farid)
”Tantangan terberat adalah mengorganisasi para seniman dan pekerja seni tersebut dan ternyata bisa dilakukan. Saya menyebutnya mission impossible made possible, atau bekerja dalam keterbatasan ternyata memicu energi kreatif sehingga bisa mencari solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid saat dihubungi, Rabu (2/12/2020) di Jakarta.
Hilmar mengakui dia menerima berbagai masukan. Misalnya, mata acara program terlalu banyak sehingga warga tidak dapat mengikuti semuanya. Masukan lainnya adalah waktu penyiaran program secara live belum mengakomodasi warga yang tinggal di luar zona waktu Indonesia barat (WIB).
Memerlukan terobosan
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ahmad Mahendra menilai, pandemi menuntut perubahan dan terobosan untuk kegiatan kebudayaan, termasuk PKN 2020. Penyelenggaraan PKN secara daring dan melalui tayangan televisi dengan variasi tayangan mampu memberikan gambaran lebih luas kepada masyarakat tentang keragaman Indonesia dan pengetahuan tentang kebudayaan.
Dilihat dari sisi pengunjung laman PKN, menurut Mahendra, tayangan-tayangan PKN 2020 banyak diakses dari luar negeri. Para pengunjung berasal dari 121 negara, dan menariknya, negara dengan pengunjung tertinggi adalah Amerika Serikat, yaitu 4.677 penonton hingga saat ini.
Terkait evaluasi program pameran, Mahendra mengakui butuh sentuhan teknologi yang lebih baik agar pengunjung memperoleh konten lebih berkualitas, penuh makna, dan menarik.
”Tantangan inti yang dihadapi adalah bagaimana program-program PKN 2020 dapat diakses oleh publik luas. Kendati penyelenggara telah memberikan variasi akses yang tidak hanya daring, seperti TVRI, kami menilai publikasi tentang kegiatan ini belum begitu massif. Namun, hal yang amat positif adalah program-program PKN 2020 tetap bisa diakses warga sampai sekarang,” imbuhnya.
Penyelenggaraan PKN masih akan diadakan tahun depan. Setelah itu, PKN akan digelar dua tahun sekali yang diselingi dengan Pekan Kebudayaan Daerah di setiap provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya agar ada pengayaan di tingkat akar rumput melalui Pekan Kebudayaan Daerah di tahun sela atau antara.
Topeng
Penutupan PKN 2020 pada Selasa (1/12/2020) malam disertai video pementasan ”Parade Mahakarya Topeng Nusantara” karya pimpinan DM Entertainment Denny Malik. Parade ini berlatar kawasan percandian Prambanan dan terdiri dari tujuh segmen tarian, antara lain, kelahiran peradaban manusia di muka bumi, alam semesta, dan percintaan.
”Parade Mahakarya Topeng Nusantara” dikemas ala dance studio di pelataran Candi Prambanan. Sekitar 300 penari terlibat.
Denny menjelaskan, kehidupan masyarakat modern menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi, baik dari sisi keindahan estetis maupun misteri yang tersimpan pada raut wajah topeng. Sebagai warisan budaya, topeng telah hadir selama ribuan tahun.
Di luar alasan itu, dia sengaja memilih pementasan tari pertunjukan memakai topeng karena kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan protokol kesehatan berjalan ketat. Dengan topeng yang bisa menggantikan pemakaian masker, persiapan sampai shooting pementasan menjadi lebih mudah. Setiap penari punya topeng dan tidak boleh ditukar dengan topeng penari lainnya.
”Topeng adalah warisan budaya kuno yang dulunya digunakan sebagai bagian dari ritual, lalu kini jadi bagian dari gaya hidup. Sebagai benda yang dikenakan di wajah, topeng bisa menggambarkan ekspresi para dewa hingga manusia sehari-hari, juga pelindung dan menyamarkan muka individu,” ujar Denny.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam pidato penutupan PKN 2020 mengatakan, tahun 2020 adalah tahun yang sulit dilalui karena pandemi Covid-19 yang mengakibatkan dampak buruk ke berbagai sektor, termasuk pemajuan kebudayaan. Meski demikian, ruang-ruang baru ekspresi kebudayaan muncul agar tetap memperkuat cita, rasa, dan karsa masyarakat. Masyarakat bisa bangkit kembali menuju kehidupan normal baru.
”Masyarakat sebenarnya telah mengenal tradisi mencuci tangan, tolak bala, isolasi diri, ataupun bersih desa. Semua tradisi tersebut mengajarkan pentingnya relasi manusia dengan alam dan pengaruhnya kepada kesehatan dan kekuatan tubuh dengan lingkungan sosial,” katanya.
Muhadjir menganggap program-program di PKN 2020 menawarkan pendidikan dan pesan kebudayaan untuk kehidupan sehari-hari. Sejak manusia lahir sampai meninggal, ragam arsitektur bangunan, serat tanaman, dan ekspresi artistik mengandung kebudayaan.