Gelembung Perjalanan Hong Kong-Singapura Ditunda sampai Tahun Depan
›
Gelembung Perjalanan Hong...
Iklan
Gelembung Perjalanan Hong Kong-Singapura Ditunda sampai Tahun Depan
Kasus Covid-19 di Hong Kong kembali meningkat. Situasi itu membuat rencana pemulihan pariwisata antara Hong Kong dan Singapura ditangguhkan.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
SINGAPURA, SELASA —Kesepakatan gelembung perjalanan antara Singapura dan Hong Kong akhirnya diputuskan ditangguhkan tanpa batas waktu setelah kasus Covid-19 di Hong Kong meningkat. Tidak ada kepastian sampai kapan penangguhan itu, tetapi diperkirakan akan sampai tahun 2021. Penerbangan komersial pertama di antara kedua negara pusat keuangan Asia itu dibatalkan sehari sebelum jadwal penerbangan yang telah disepakati sebelumnya, yaitu pada 22 November lalu.
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, Selasa (1/12/2020), dalam pernyataan tertulisnya menyebutkan akan ada peninjauan kembali atas persoalan ini pada akhir Desember mendatang. Pada saat itu baru akan diputuskan apakah gelembung perjalanan ini akan tetap dilakukan atau tidak.
Keputusan penangguhan ini akan kembali menggoyang industri pariwisata dan penerbangan kedua negara. Semula diharapkan kebijakan ini akan bisa memulihkan perekonomian kedua negara. Negara-negara lain juga sedianya akan mengikuti langkah kedua negara itu jika berhasil dan akan menjadi model bepergian di era pandemi Covid-19.
Di dalam kesepakatan itu disebutkan warga negara Singapura dan Hong Kong diperbolehkan saling berkunjung tanpa perlu ada proses karantina. Sedianya, kesepakatan itu dimulai 22 November lalu tetapi kemudian ditunda selama dua pekan.
”Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan situasi epidemi di Hong Kong karena ada kenaikan kasus lokal yang tidak diketahui sumbernya,” sebut pernyataan tertulis Pemerintah Hong Kong.
Selama ini Singapura menjadi pasar utama bagi industri pariwisata Hong Kong. Menurut data Badan Pariwisata Hong Kong, lebih dari 450.000 warga Hong Kong bepergian ke Singapura pada 2019. Hong Kong termasuk 15 negara sumber pengunjung terbanyak di Singapura.
Untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19, Hong Kong kembali memberlakukan kebijakan menjaga jarak fisik dan sosial. Hong Kong termasuk wilayah yang paling ketat memberlakukan kebijakan seperti itu sejak pandemi datang. Pemerintah membatasi jumlah orang yang berkumpul lagi menjadi maksimal hanya boleh dua orang saja yang bertemu. Sebelumnya, aturannya maksimal hanya boleh empat orang yang berkumpul. Selain itu, sebagian pegawai negeri sipil juga diminta untuk bekerja dari rumah saja.
Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah saja karena kasus Covid-19 meningkat sampai lebih dari 600 orang dalam satu pekan terakhir. Sejak awal tahun ini, total kasus Covid-19 di Hong Kong mencapai 6.397 orang dan 109 orang di antaranya meninggal. Warga diimbau tidak kumpul-kumpul, terutama orang tua. ”Gelombang epidemi yang terbaru ini lebih parah. Sebaiknya kita semua disiplin dan mencegah penyebaran pandemi. Dua pekan ke depan ini periode yang krusial,” ujarnya.
Banyak kasus baru Covid-19 di Hong Kong terkait dengan studio-studio tari dan di sejumlah restoran. Oleh karena itu, pemerintah kemudian menutup tempat-tempat hiburan, seperti tempat karaoke dan tempat hiburan lainnya.(REUTERS/AFP/AP)