Kepala Biro Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aparat keamanan terus mengejar kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Selain mengejar para pelaku, aparat juga pulihkan trauma warga.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur atau MIT, pimpinan Ali Kalora masih dilakukan Satuan Tugas Tinombala yang didukung Tentara Nasional Indonesia. Selain pengejaran, pemulihan trauma dan rasa aman masyarakat juga diperlukan.
Kepala Biro Divisi Humas Kepolisian Negara RI Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (3/12/2020), di Jakarta, mengatakan, aparat keamanan masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Pengejaran dilakukan oleh Satgas Tinombala dibantu TNI.
"Tentunya bisa dipahami bahwa di Poso sana dan daerah Sigi itu medannya itu tidak bisa kita bayangkan seperti Jakarta ini, yang rata. Di sana medannya pegunungan, juga jalan harus kita buat sendiri atau jalan setapak," kata Argo.
"Tentunya bisa dipahami bahwa di Poso sana dan daerah Sigi itu medannya itu tidak bisa kita bayangkan seperti Jakarta ini, yang rata. Di sana medannya pegunungan, juga jalan harus kita buat sendiri atau jalan setapak"
Menurut Argo, yang juga penting dilakukan adalah pemulihan trauma masyarakat. Sampai saat ini terdapat 49 kepala keluarga yang tengah mengungsi dan dilakukan pemulihan trauma. Selain itu, lanjut Argo, Kepolisian juga melakukan penjagaan di tiga wilayah di sekitar Desa Lembantongoa untuk menciptakan rasa aman dan memulihkan trauma.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Awi Setiyono, mengatakan, pengejaran kelompok MIT didukung oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror, Brigade Mobil (Brimob), dan pasukan khusus dari TNI.
"Perburuan kelompok MIT masih terus berlangsung. Tentu kita bersabar. Kita doakan semoga pasukan di sana bisa segera menangkap mereka," kata Awi.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, aparatur kepolisian yang ditugaskan memburu kelompok Ali Kalora membutuhkan kerja keras karena medan tempur hutan belantara. Medan tempur berupa hutan dan pegunungan memerlukan strategi, stamina fisik personil, mental, dan peralatan yang berbeda dari medan perkotaan.
"Oleh karena itu, bantuan dari TNI sangat diperlukan dalam pengejaran kelompok Ali Kalora. Sebab mereka memiliki pengalaman tempur di medan hutan"
Oleh karena itu, bantuan dari TNI sangat diperlukan dalam pengejaran kelompok Ali Kalora. Sebab mereka memiliki pengalaman tempur di medan hutan.
Menurut Neta, Kepolisian harus memastikan agar biaya operasional dan kebutuhan peralatan aparat keamanan yang bertugas dipenuhi seluruhnya. Selain itu mereka perlu dijanjikan imbalan berupa pendidikan lanjutan atau posisi yang lebih baik jika berhasil menangkap atau menumpas kelompok Ali Kalora.