Kabupaten/Kota di Jateng Diminta Sediakan Tempat Isolasi Terpusat
›
Kabupaten/Kota di Jateng...
Iklan
Kabupaten/Kota di Jateng Diminta Sediakan Tempat Isolasi Terpusat
Salah satu yang disiapkan yakni Asrama Haji Donohudan di Boyolali untuk wilayah Solo Raya. Di Banyumas, bupati setempat telah meminjam tempat milik Pemprov Jateng, serta juga telah menyiapkan hotel.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menambah kapasitas tempat tidur rumah sakit, baik pada ruang isolasi maupun perawatan intensif atau ICU. Setiap pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu juga diminta menyediakan tempat isolasi terpusat untuk pasien-pasien tanpa gejala.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Kota Semarang, Jumat (4/12/2020), menjelaskan, jumlah tempat tidur ruang isolasi RS yang terisi adalah 5.044 unit dari 6.515 unit (77,4 persen). Sementara tempat tidur ICU terisi 290 unit dari 488 unit (59,4 persen).
”Sampai hari ini cukup, tetapi ICU sudah warning (peringatan). Maka, kami minta tambahan. Termasuk isolasi mandiri (bagi pasien tanpa gejala), kami sepakat sudah terpusat. Hari ini, saya minta seluruh kabupaten/kota sudah harus beri ke kami tempatnya,” kata Ganjar.
Ganjar mencontohkan, salah satu yang disiapkan adalah Asrama Haji Donohudan di Boyolali untuk wilayah Solo Raya. Sementara di Banyumas, lanjutnya, bupati setempat telah meminjam tempat miliki Pemprov Jateng serta juga telah menyiapkan hotel untuk isolasi terpusat.
Dengan isolasi mandiri terpusat, diharapkan dapat menekan penularan kluster rumah tangga. ”Kalau mereka misalnya isolasi mandiri, mohon maaf, di kampung, belum tentu memenuhi syarat. Nanti malah bahaya. Jadi, mereka yang OTG di sana dan tidak usah di RS,” ucap Ganjar.
Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Ari Natalia Probandari menuturkan, pelayanan kesehatan saat ini menjadi hal penting. Butuh pendataan semutakhir mungkin sebagai cerminan kondisi di lapangan. Dengan begitu, keputusan diambil dengan cepat dan tepat.
”Dalam mengambil keputusan, saya yakin para pengambil kebijakan harus melihat data. Kalau kecepatan untuk memasukkan datanya terlambat, data berarti tak merepresentasi keadaan sebenarnya. Itu yang menurut saya harus diperbaiki,” ujarnya.
Menurut laman corona.jatengprov.go.id yang dimutakhirkan Jumat (4/11/2020) puku 12.00, terdapat 60.867 kasus positif kumulatif dengan rincian 9.377 orang dirawat, 47.561 orang sembuh, dan 3.929 orang meninggal. Ada penambahan 1.120 kasus dalam 24 jam terakhir.
Donor plasma
Ganjar berharap semakin banyak penyintas Covid-19 yang sembuh untuk mendonorkan plasma konvalesen. Hal tersebut dapat membantu pasien-pasien lain yang sedang berjuang sembuh dari Covid-19.
Ganjar menuturkan, banyak respons di media sosialnya ketika ia mengunggah video salah satu dokter yang juga rekannya, yang positif Covid-19 dan membutuhkan donor plasma konvalesen. Bantuan seperti itu, menurut dia, akan bagus jika terus berjalan dan serius diberikan.
”Kalau kita lihat mereka yang kena dan sembuh, kan, banyak. Ada guyonan (candaan) teman-teman itu membuat forum alumni seperti para dokter di RSUP Dr Kariadi dulu yang sembuh di awal, terus membuat forum diskusi. Lalu sering berkomunikasi dan berbagi cerita untuk bisa mendonorkan. Beberapa dari mereka sudah mencoba,” katanya.