Penambahan Kasus Catat Rekor, Kepala Daerah Diminta Tingkatkan Pengendalian Penularan
›
Penambahan Kasus Catat Rekor, ...
Iklan
Penambahan Kasus Catat Rekor, Kepala Daerah Diminta Tingkatkan Pengendalian Penularan
Sejumlah 8.369 kasus baru Covid-19 pada Kamis (3/12/2020) menjadi rekor penambahan kasus dalam satu hari di Indonesia. Kepala daerah diminta meningkatkan upaya pengendalian penularan virus korona baru.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Sejumlah 8.369 kasus baru Covid-19 pada Kamis (3/12/2020) menjadi rekor penambahan kasus dalam satu hari di Indonesia. Kepala daerah diminta meningkatkan upaya pengendalian penularan virus korona baru.
Kasus baru pada Kamis melonjak dibandingkan sehari sebelumnya dengan 5.533 kasus. Sementara pada Jumat (4/12) terdapat penambahan 5.803 kasus.
“Penekanan Presiden (Joko Widodo) kepada kepala daerah supaya mengendalikan Covid-19 semakin kencang lagi,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Moeldoko mengatakan, tingginya penambahan kasus membuktikan Covid-19 masih mengancam sehingga tidak bisa diabaikan. Hal ini sekaligus menuntut pemerintah dan pihak lainnya bekerja lebih baik dalam mengendalikannya.
Pertemuan Moeldoko dengan Kamil membahas kesiapan penyuntikan vaksin Covid-19. Salah satunya mengantisipasi keterbatasan tempat vaksinasi jika puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya tidak mencukupi.
“Ini akan dikalkulasi. Jika nanti vaksin datang, apakah penyuntikan semuanya di puskesmas atau mencari gedung yang memadai sehingga tidak terjadi penumpukan massa,” ucapnya.
Dari 8.369 kasus baru Covid-19 di Indonesia, Kamis (3/12), 1.648 kasus (19,69 persen) di antaranya berasal dari Jabar. Jumlah itu juga menjadi rekor penambahan kasus dalam satu hari di provinsi tersebut
Di Bandung, Moeldoko juga bertemu dengan pendakwah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Pertemuan ini membahas rencana melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi vaksinasi.
“Sehingga ini memberikan keyakinan dan kepastian kepada masyarakat tentang penyuntikan vaksin Covid-19,” ujarnya.
Dari 8.369 kasus baru Covid-19 pada Kamis, 1.648 kasus (19,69 persen) di antaranya berasal dari Jabar. Jumlah itu juga menjadi rekor penambahan kasus dalam satu hari di provinsi tersebut.
Menurut Kamil, lonjakan penambahan kasus disebabkan terkendalanya sistem pelaporan data kasus baru. Hal ini menyebabkan data kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakumulasi dalam satu hari tertentu.
“Seperti penambahan 1.600-an kasus kemarin, 1.000 kasus di antaranya merupakan kasus lama. Jadi, bukan ledakan kasus dalam satu hari,” ujarnya.
Terkait persiapan penyuntikan vaksin Covid-19, Kamil mengusulkan penggunaan gedung pertemuan dan gedung olahraga sebagai tempat vaksinasi. Menurut dia, jumlah puskesmas tidak akan mencukupi.
Menurut Data Dasar Puskesmas Kementerian Kesehatan 2019, Jabar mempunyai 1.069 puskemas yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Sementara jumlah rumah sakit di provinsi itu sekitar 350 unit.
Jumlah itu diperkirakan tidak mencukupi mengingat jumlah penduduk Jabar sekitar 49 juta jiwa. Oleh sebab itu, dibutuhkan penggunaan fasilitas lain sebagai tempat penyuntikan vaksin.
Penyuntikan direncanakan untuk 60 persen warga berusia 18-59 tahun. Warga penerima vaksin akan membentengi warga lainnya dari penularan virus korona baru.
Tunda liburan
Untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas, Kamil mengimbau warga menunda rencana liburan ke Kota Bandung pada akhir pekan ini. Sebab, Bandung merupakan satu dari enam daerah di Jabar yang masuk zona merah. Lima daerah lainnya adalah Kabupaten Bandung Barat, Indramayu, Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kota Banjar.
“Hal ini sudah dikoordinasikan. Makanya Kota Bandung memutuskan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara proporsional selama 14 hari,” ujarnya.
Dengan keputusan ini, operasional pusat perbelanjaan, restoran, dan kafe dibatasi hingga pukul 20.00, dari sebelumnya pukul 21.00. Kapasitas pengunjung juga hanya diperbolehkan maksimal 30 persen.
Akses sejumlah ruas jalan ditutup untuk membatasi aktivitas warga. Kamis malam, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memimpin penutupan Jalan Dipati Ukur yang ramai pengunjung. Puluhan pedagang kaki lima diminta berhenti beroperasi karena telah melewati batas waktu.
“Selain itu, tidak ada izin untuk berjualan di sini. Jika besok masih beroperasi, akan kami tertibkan,” ucapnya.
Yana mengatakan, penertiban juga menyasar titik keramaian lainnya. Hal ini dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19.