Perebutan podium F1 akan lebih terbuka tanpa Lewis Hamilton yang absen akibat positif Covid-19. Valtteri Bottas dan Max Verstappen menjadi kandidat terkuat, tetapi pengganti Hamilton, George Russell, bisa jadi kejutan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SAKHIR, KAMIS — Keberadaan Lewis Hamilton di lintasan Formula 1 menyisakan ruang tipis bagi pebalap lain untuk finis terdepan. Musim ini dia telah memenangi 11 dari 15 balapan yang telah bergulir. Pada empat seri lainnya, Hamilton gagal finis terdepan karena dijatuhi penalti di Austria, Italia, dan Rusia serta kesalahan strategi pemilihan ban pada seri Ulang Tahun ke-70 F1 di Silverstone, Inggris.
Hamilton juga membuktikan dirinya bisa mendominasi Formula 1 di era mesin V6 Turbo Hibrida bukan hanya karena memacu mobil Mercedes yang unggul secara teknis. Pembuktian itu dia pertontonkan saat mengunci gelar juara ketujuh pada seri Turki yang berlangsung di trek basah, dingin, dan licin.
Dia sangat sabar menunggu momentum untuk memimpin balapan, mengelola ban dengan sangat baik, dan mengemudikan W11 dengan keterampilan dewa agar tidak melintir di trek yang sangat licin. Dengan ban intermediate yang sudah berubah menjadi ban slick di akhir balapan, Hamilton finis dengan selisih 31,633 detik dari pebalap kedua, Sergio Perez (Racing Point).
Kemampuan mengemudi Hamilton bahkan diakui Paddy Lowe, mantan Direktur Teknik Hamilton di McLaren dan Mercedes. Pengakuan seperti itu jarang dilakukan oleh orang teknik karena mereka akan cenderung mengunggulkan mobil yang mereka bangun. Namun, Lowe menilai dominasi Hamilton lebih karena kemampuannya mengeksploitasi kemampuan mobil.
Pebalap McLaren Carlos Sainz Junior pun mengakui Hamilton akan tetap sulit dikalahkan meskipun pebalap yang berkompetisi di Formula 1 saat ini juga memacu Mercedes W11. ”Sembilan puluh persen (pembalap saat ini) tidak akan bisa mengalahkan Hamilton di Mercedes,” ujar pebalap Spanyol yang musim depan membela Ferrari itu.
Tetapi, jika Anda mengeluarkan Hamilton dari barisan, setiap pebalap di F1 musim ini akan menang dengan Mercedes.
”Tetapi, jika Anda mengeluarkan Hamilton dari barisan, setiap pebalap di F1 musim ini akan menang dengan Mercedes,” kata Sainz seusai seri Turki.
Premis yang diajukan Sainz itu kini mendapatkan momen pembuktian. Hamilton tidak akan berada di garis start Sirkuit Internasional Bahrain pada seri Sakhir, Minggu (6/12/2020), karena positif Covid-19. Hamilton menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak Selasa lalu, dan diharapkan bisa tampil pada seri penutup musim 2020 di Abu Dhabi pada 13 Desember.
Tanpa Hamilton di garis start, rekan setimnya Valtteri Bottas menjadi kandidat terkuat memenangi balapan. Kemudian, sesuai dengan asumsi Sainz, pengganti Hamilton, George Russell, juga memiliki kans untuk meraih 25 poin. Selain mereka, pebalap Red Bull Max Verstappen yang pekan lalu finis kedua pada seri Bahrain juga favorit finis terdepan. Pebalap lain, seperti Sainz, Perez, Alexander Albon, Daniel Ricciardo, Charles Leclerc, dan Sebastian Vettel, akan berjuang lebih keras memanfaatkan momen tanpa Hamilton ini untuk meraih podium.
Balapan tanpa Hamilton ini membuka peluang, sekaligus menggelontorkan tekanan, khususnya kepada Bottas dan Russell. Bottas yang dua kali memenangi balapan, dan lima kali finis kedua, menjadi favorit terkuat memenangi balapan seri Sakhir. Dia memiliki ”senjata” ampuh Mercedes W11 yang sangat dominan dibandingkan mobil lain. Bahkan, saat W11 yang dipacu Bottas di Imola mengalami masalah, Verstappen yang memacu mobil Red Bull RB16 pun sulit untuk mendahului.
Faktor keunggulan mobil bukan hanya sumber tekanan bagi Bottas, karena ada Russell pebalap muda binaan Mercedes yang akan memacu mobil Hamilton. Pebalap Inggris berusia 22 tahun yang dipinjam dari tim Williams itu berpotensi membuat kejutan dengan W11. Russell menjadi sorotan karena mampu tampil melebihi kemampuan mobil Williams yang merupakan mobil paling lambat musim ini. Musim ini dia menegaskan itu dengan sembilan kali masuk kualifikasi kedua dengan mobil yang tidak kompetitif.
Russell pun bertekad menjadikan kesempatan langka memacu mobil juara itu untuk menjadi pebalap yang lebih kuat saat kembali ke Williams. Ini juga kesempatan emas bagi Russell untuk meraih poin pertamanya di Formula 1. Russell belum pernah meraih poin dalam 36 seri dengan mobil Williams yang tidak kompetitif.
”Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk belajar dari yang terbaik, menjadi pebalap yang lebih baik, dan lebih kuat saat kembali ke Williams, serta bertarung sekuat mungkin untuk meraih poin dan mendorong tim ini (Williams) ke papan tengah,” ujar Russell dikutip Crash.
Namun, untuk meraih podium tidak akan mudah bagi Russell, karena dia perlu menjalani adaptasi dengan W11. Mobil terbaik juga menuntut kemampuan mengemudi yang brilian. ”Ini tidak akan mudah bagi George untuk menjalani transisi dari Williams ke W11, tetapi dia siap balapan dan memiliki pemahaman detail pada ban-ban 2020 dan bagaimana performa ban-ban itu pada mobil generasi saat ini,” ujar Kepala Tim Mercedes Toto Wolff.
”George telah menunjukkan performa mengesankan tahun ini dengan Williams, memainkan peran penting dalam persaingan, dan saya optimistis dia akan memberikan performa yang kuat bersama Valtteri, yang akan menjadi acuan yang menantang bagi dia,” tegas Wolff.
Bottas memiliki catatan bagus di Bahrain, dengan selalu naik podium dalam tiga musim lalu. Dia finis di posisi ketiga pada 2017, dan finis kedua pada 2018 dan 2019. Namun, pekan lalu, pebalap Finlandia itu hanya finis kedelapan di Bahrain karena ban yang terlalu panas. Dia berharap nasib buruknya musim ini tidak berulang pada balapan kedua di Sirkuit Internasional Bahrain akhir pekan ini.
Namun, balapan seri ke-16 ini tidak akan menggunakan sirkuit utama, melainkan Outer Track yang lebih pendek dan tidak familiar bagi semua pebalap. Lintasan balap hanya sepanjang 3,543 kilometer dengan 11 tikungan. Waktu kualifikasi pun diperkirakan ada di bawah 1 menit, sekitar 53 detik, untuk meraih pole position berdasarkan hasil simulasi. Balapan akan sangat ketat dengan dua zona DRS yang menjadi peluang untuk mendahului.