Tembok Pabrik Ambruk di Cirebon, Dua Pekerja Tewas
›
Tembok Pabrik Ambruk di...
Iklan
Tembok Pabrik Ambruk di Cirebon, Dua Pekerja Tewas
Tembok pabrik CV Sinar Jaya di daerah Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ambruk. Jumat (4/12/2020) sore. Dua pekerja dilaporkan meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Tembok pabrik CV Sinar Jaya di Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ambruk. Jumat (4/12/2020) sore. Dua pekerja dilaporkan meninggal dunia dan dua orang lainnya luka-luka akibat kejadian ini.
Tembok pabrik yang ambruk berada di bagian belakang. Tembok dengan tinggi dan panjang sekitar 4 meter itu roboh menimpa sejumlah pekerja sekitar pukul 15.20. Saat itu, tengah turun hujan deras disertai angin kencang.
Menurut Kepala Seksi Tanggap Darurat Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon Eno Sujana mengatakan, akibat kejadian itu, dua pekerja meninggal dunia. Mereka adalah Hanifa (35), warga Desa Japura, dan Wama (38) dari Desa Bendungan.
“Dua orang lainnya luka berat,” ucap Eno. Korban luka berat dibawa ke Puskesmas Pangenan. Sedangkan korban tewas ke Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, Kota Cirebon.
Adapun evakuasi para korban dilakukan Damkar Cirebon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cirebon, polisi, dan TNI. Evakuasi berlangsung sekitar dua jam karena membutuhkan alat khusus.
Polisi telah membawa sejumlah barang bukti dan memasang garis polisi di pabrik. Polisi yang di lokasi belum berkenan memberikan konfirmasi karena masih meminta keterangan pemilik pabrik. Adapun pemilik pabrik tidak ingin diwawancarai.
Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan meminta masyarakat waspada terhadap angin kencang dan hujan deras. Kondisi tersebut dapat memicu pohon tumbang. Awal Oktober lalu, pohon tumbang di daerah Ciperna melukai empat pengendara.
Kecepatan angin bisa mencapai 60 kilometer per jam. Padahal, normalnya, di bawah 46 km per jam
Masyarakat diminta tidak berada atau memarkir kendaraan dibawah pohon, tiang listrik, dan papan reklame. Pohon tua juga harus segera dipangkas dan warga diminta tetap berada di dalam rumah.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Ahmad Faa Izyin mengatakan, angin kencang berpotensi terjadi karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Kecepatan angin bisa mencapai 60 kilometer per jam. Padahal, normalnya, di bawah 46 km per jam.