Danrem 151/Binaiya Brigadir Jenderal Arnold AP Ritiauw menegaskan posisi TNI AD netral dalam pilkada pada empat kabupaten di Maluku. Netralitas adalah harga mati.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Komandan Komando Resor Militer 151/Binaiya Brigadir Jenderal Arnold AP Ritiauw menegaskan, posisi TNI Angkatan Darat netral dalam pemilihan kepala daerah di Maluku. TNI siaga mendukung Polri dalam mengamankan jalannya pesta politik, termasuk membantu memastikan terjaganya kualitas demokrasi yang jujur, adil, dan tanpa tekanan kepada rakyat.
”Saya sudah tegaskan kepada semua jajaran di bawah agar senantiasa menjalankan tugas secara profesional. Mengenai netralitas itu sudah menjadi harga mati. Jangan ada yang main-main. Jaga kehormatan TNI,” kata Arnold kepada Kompas di Ambon, Sabtu (5/12/2020).
Pilkada serentak tahun 2020 berlangsung pada empat kabupaten di Maluku, yakni Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya, dan Kepulauan Aru. Menurut jadwal yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum, Sabtu ini merupakan hari terakhir kampanye. Hari pemilihan pada 9 Desember mendatang. Empat hari ke depan adalah masa tenang.
Kepada para calon dan elite politik diharapkan memberi contoh yang baik kepada pendukung. Masyarakat diimbau menjaga ketertiban. Mengenai kalah dan menang dalam politik itu hal biasa. Persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Itu tanggung jawab kita semua.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, saat ini sedang berlangsung tahapan distribusi logistik pemilu dan alat pelindung diri dari Covid-19. Proses distribusi sebagian sudah tiba di tingkat kecamatan kemudian nanti dibawa ke desa. Distribusi itu hampir semuanya melalui jalur laut sebab sebagian besar wilayah terdiri atas pulau-pulau.
Menurut Arnold, personel TNI AD siaga di setiap desa yang menggelar pilkada. Bilamana dibutuhkan, mereka segera membantu. Bahkan, di tiga kabupaten, kecuali Maluku Barat Daya, terdapat batalyon dan kompi dengan jumlah personel lebih banyak. ”Setiap desa tentu ada Babinsa yang bertugas sebagai desa binaan. Mereka terlebih dahulu diandalkan di lapangan,” ujarnya.
Sejauh ini, katanya, pihaknya telah memetakan daerah mana saja dengan tingkat kerawanan yang tinggi. Sejumlah langkah antisipatif sudah disiapkan bilamana ada permintaan bantuan dari Polri. Para pejabat utama Korem 151/Binaiya diberi tanggung jawab untuk memantau setiap titik. ”Saya akan memantau langsung di Seram Bagian Timur,” ujarnya.
Ia juga meminta agar personel di lapangan aktif membantu Polri dalam pengamanan dan juga pengawasan. Tidak tertutup kemungkinan terjadi kecurangan dalam pilkada seperti pengalaman sebelum-sebelumnya. Pengawasan dapat dilakukan dengan ikut mendokumentasikan hal-hal yang menonjol di lapangan.
Kawal kotak suara
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat yang dihubungi secara terpisah mengatakan, personel Polri yang ditugaskan dalam pilkada kini sedang mengawal distribusi logistik pemilu.
Pengawalan mulai dari ibu kota kabupaten. Polda Maluku secara khusus menerjunkan 775 personel dari Ambon. ”Sebagian besar sedang dalam perjalanan ke desa-desa sambil mengawal kotak suara,” ujarnya.
Roem juga mengimbau semua personel Polri agar menjunjung tinggi netralitas selama pilkada berlangsung. Ancaman hukuman sudah menanti bagi mereka yang melanggar. Personel Polri juga senantiasa membangun komunikasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk TNI. Diperlukan sinergitas bersama dalam menyukseskan pilkada.
”Sementara kepada para calon dan elite politik, kami harapkan agar memberi contoh yang baik kepada pendukung. Masyarakat kami imbau menjaga ketertiban. Mengenai kalah dan menang dalam politik, itu hal biasa. Persatuan dan persaudaraan harus dijaga. Itu tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Berdasarkan data KPU, pilkada diikuti 11 pasangan. Di Buru Selatan bertarung pasangan Abdurahman Soulisa-Elisa F Lesnussa, Safitri Malik Soulisa-Gerson Eliezer Selsily, dan Hadji Ali-Zainudin Booy. Sementara itu, di Seram Bagian Timur diikuti oleh Mukti Keliobas-Idris Rumalatur, Fachri Alkatiri-Arobi Kelian, dan Rohani Vanath-Muhamad Ramli Mahu.
Di Maluku Barat Daya, pasangan calon yang bertarung antara lain Benjamin Thomas Noach-Agustinus Kilikily, Nikolas Kilikily-Desianus Orno, dan John Leunupun-Dolfina Markus. Adapun di Kepulauan Aru hanya diikuti dua pasangan calon, yakni Johan Gonga-Muin Sogalrey sebagai calon petahana yang ditantang oleh Timotius Kaidel-La Gani Karnaka.