Waktu Kian Sempit, Ragam Tantangan Masih Selimuti Tahapan Pilkada Makassar
›
Waktu Kian Sempit, Ragam...
Iklan
Waktu Kian Sempit, Ragam Tantangan Masih Selimuti Tahapan Pilkada Makassar
Beragam tantangan masih menyelimuti persiapan Pilkada 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal itu meliputi kelengkapan alat pelindung diri, komponen pencoblosan, hingga ancaman bencana alam.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Beragam tantangan masih menyelimuti persiapan Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Makassar, Sulawesi Selatan. Di tengah waktu yang kian sempit dan ancaman Covid-19, distribusi alat pelindung diri dan logistik utama belum sepenuhnya rampung. Cuaca buruk rentan membuat situasi pemilihan semakin runyam.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar Farid Wajdi menyampaikan, pihaknya telah menyalurkan paket alat pelindung diri (APD) ke 11 kecamatan. Sebanyak empat kecamatan lainnya akan dituntaskan pada Sabtu (5/12/2020).
”Untuk APD semua telah lengkap, baik masker, pelindung wajah, sarung tangan, thermogun, maupun baju hazmat. Oleh karena itu, kami kirim duluan agar tidak bertumpuk saat pengepakan hingga pengiriman. Untuk logistik, sebagian besar sudah lengkap. Hanya ada beberapa yang kami tunggu,” kata Farid di Makassar, Sabtu siang.
Sejauh ini, tutur Farid, logistik yang belum tiba di gudang pengepakan adalah buku panduan dan surat pemberitahuan atau undangan pemilih. Dua item ini dipastikan tiba pada Sabtu sore dan malam. Begitu tiba, ia melanjutkan, keduanya akan segera disatukan dengan item lain yang telah lebih dulu datang.
”Jadi, nanti tidak ada penyusunan lagi di kecamatan dan langsung didistribusikan hingga tingkat kelurahan. Besok logistik pilkada ini kami kirimkan ke semua kecamatan. Target kami, Senin semuanya selesai,” ujarnya.
Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus, kata Farid, adalah persoalan cuaca yang tidak menentu. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terus turun dalam beberapa waktu terakhir. Dengan situasi ini, banjir bisa terjadi, baik sebelum maupun saat hari pemilihan tiba.
Oleh sebab itu, tutur Farid, pihaknya telah memastikan semua gudang penyimpanan di tingkat kecamatan aman dari kebocoran hingga banjir. Hanya saja, untuk tingkat kelurahan, pihaknya masih mendata berapa lokasi yang aman atau masuk dalam kategori rawan.
Untuk fasilitas kelurahan yang tergolong aman, distribusi logistik bisa segera dilakukan. ”Namun jika tidak, distribusinya baru akan dilakukan pada hari pemilihan tiba. Seperti kita tahu, cuaca saat ini selalu hujan. Jadi, saat ini pendataan tingkat kelurahan masih terus berjalan,” ujarnya.
Di Celebes Convention Centre, yang menjadi gudang logistik KPU Kota Makassar, petugas terus bekerja menyusun logistik yang belum tuntas. Tumpukan kotak suara, kemasan surat suara, hingga APD tersusun rapi. Mereka terus menyelesaikan pengepakan sembari menunggu item logistik lengkap.
Surat suara yang sebelumnya kurang 8.581 lembar kini telah lengkap. Surat suara ini melengkapi total surat suara yang dibutuhkan sebanyak 974.271 surat, termasuk 2,5 persen cadangan. Total daftar pemilih tetap di Makassar sebanyak 901.087 orang.
Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus adalah persoalan cuaca yang tidak menentu. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terus turun dalam beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, Gunawan Mashar dari Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Kota Makassar, menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait distribusi logistik dan APD untuk Pilkada 2020. Sejumlah tantangan dan permasalahan teknis diantisipasi agar kelak tidak berlarut-larut.
”Selain keamanan, salah satu poin yang kami bahas adalah dampak cuaca. Sekarang hujan deras terus turun setiap hari,” ujarnya.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim Paotere, Makassar, curah hujan dalam sehari berkisar di 40 milimeter atau kategori sedang. Diperkirakan, hujan akan terus turun hingga beberapa hari ke depan.
Selain itu, Gunawan menambahkan, pihaknya juga telah memastikan kondisi panitia pemungutan dan penghitungan suara dalam kondisi sehat. Sebanyak 16.000 orang panitia dan 5.000 petugas pengamanan telah mengikuti tes cepat.
”Mereka yang reaktif diminta beristirahat lebih dini. Mereka kemudian dites kembali untuk memastikan kondisi sudah pulih saat pemilihan berlangsung,” katanya.
Di Makassar, total kasus Covid-19 berada di angka lebih dari 10.000 kasus. Jumlah pasien meninggal lebih dari 120 orang dan mereka yang masih dirawat mencapai kisaran 1.000 orang. Sementara, secara nasional, angka kasus positif telah melebihi 570.000 orang dengan kasus meninggal sebanyak 17.589 orang.