Partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Karawang, Jawa Barat, ditargetkan mencapai 77 persen. Sosialisasi terus dilakukan untuk menggerakkan masyarakat dan memastikan semua petugas telah mengikuti tes cepat.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Karawang, Jawa Barat, ditargetkan mencapai 77 persen. Sosialisasi terus dilakukan untuk menggerakkan masyarakat dan memastikan semua petugas telah mengikuti tes cepat.
Tahun ini, pilkada dilakukan serentak di tengah pandemi. Tantangan berat dihadapi Karawang yang wilayahnya masuk zona merah. Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Karawang per Sabtu (5/12/2020) pukul 16.30, jumlah pasien di Karawang mencapai 3.190 orang. Sebanyak 2.359 orang sembuh, 675 orang dirawat, dan 121 orang meninggal.
Ada kekhawatiran sebagian warga enggan datang untuk memilih saat pandemi. Ketua KPU Karawang Miftah Farid menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan satuan tugas penanganan Covid-19 kabupaten untuk memetakan level kerawanan di titik lokasi pemilihan. Angka partisipasi pemilih ditargetkan mencapai 77 persen.
Dia berharap, target tersebut bisa dicapai tanpa menimbulkan kluster baru penyebaran. Keterlibatan masyarakat hingga pejabat pemerintahan untuk mengajak warga supaya datang ke tempat pemungutan suara sangat dibutuhkan.
KPU Karawang telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada Karawang tahun 2020 sebanyak 1.643.490 orang. Total ada 4.451 TPS yang tersebar di 297 desa dan 30 kecamatan.
Ia memastikan, protokol kesehatan tetap dijalankan selama pelaksanaan berlangsung. Petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) juga bakal melakukan tes cepat sebelum pelaksanaan. Petugas akan menggunakan alat pelindung diri dan sarung tangan plastik disediakan untuk para pemilih.
”Kami pastikan petugas KPPS sudah mengikuti rapidtest. Kami mengimbau agar warga tak perlu khawatir atau takut datang ke TPS,” ujarnya.
Sosialisasi pun gencar dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020. Anggota KPU Karawang, Ikmal Maulana, menambahkan, pendekatan sosialisasi telah dilakukan dengan melibatkan berbagai komunitas, antara lain komunitas seniman, organisasi pekerja, dan pemuda.
Ada tiga pasangan calon yang maju dalam Pilkada Karawang 2020, yakni Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh yang diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan PKS.
Selanjutnya, pasangan Yesi Karya Lianti dan Ahmad Adly Fayruz dari koalisi PDI-P, PAN, PBB, dan PPP. Selain itu, Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani dari koalisi Partai Gerindra, PKB, dan Partai Hanura.
Semua pasangan calon pernah mendapatkan surat peringatan karena melanggar protokol kesehatan. Pelanggaran tersebut berdasarkan hasil pengawasan panitia di lokasi saat mengikuti rangkaian kampanye tatap muka.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Karawang Kursin Kurniawan mencatat, hingga Selasa (10/11/2020), telah memberikan 68 surat peringatan tertulis kepada ketiga pasangan calon. Peringatan terbanyak diterima pasangan calon Yesi Karya Lianti-Adly Fayruz sebanyak 39 surat, diikuti Cellica-Aep (15), dan Ahmad-Yuni (14).
Pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan adalah pasangan calon mengabaikan pembatasan jarak fisik sehingga menyebabkan kerumunan dan sebagian peserta kampanye tidak mengenakan masker. Selain itu, ada pula peserta yang mengajak anak-anak atau anak balita ke lokasi kampanye dan beberapa ibu hamil menjadi peserta kampanye.