Kluster Lumihous Cibubur Menyasar Kalangan Milenial
›
Kluster Lumihous Cibubur...
Iklan
Kluster Lumihous Cibubur Menyasar Kalangan Milenial
Hunian seharga Rp 800 jutaan di kluster Lumihous habis terjual dalam waktu singkat saat diluncurkan 6 Desember 2020. Kawasan kluster ini kelak bakal terintegrasi jaringan LRT dari Cibubur ke wilayah Jabodetabek.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Pembangunan infrastruktur transportasi massal membuat pengembangan properti menggeliat. Melihat peluang ini, Sinar Mas Land kembali membidik kalangan milenial dengan menghadirkan kluster Lumihous sebagai hunian yang berkonsep compact house (rumah terpadu).
Kawasan Cibubur diprediksi semakin cemerlang pada masa mendatang dengan adanya pembangunan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2022. Pembangunan LRT Jabodebek tahap pertama ini terdiri dari tiga lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur.
Hunian terbaru yang terletak di kawasan Legenda Wisata Cibubur tersebut dibanderol dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Produk properti tersebut dibuat untuk mengikuti permintaan pasar yang menyerap penjualan hunian terpadu dan fungsional.
Sebelumnya, hunian sejenis, seperti Fleekhaus, Imajihaus, Impresahaus, dan Invensihaus, dibangun di kawasan BSD City. Hunian yang menyasar milenial ini juga mendapat respons positif konsumen. Terbukti, seluruh hunian di kluster Lumihous yang baru diluncurkan 6 Desember lalu habis terjual dalam waktu singkat.
Herry Hendarta, CEO National Residential Sinar Mas Land, di Serpong, Banten, Sabtu (12/12/2020), menjelaskan, pasar properti di Cibubur diyakini makin berkembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan konsistennya pertumbuhan area komersial dan residensial di koridor timur Jakarta serta pembangunan LRT yang hampir tuntas.
”Melihat antusiasme masyarakat terhadap hunian compact, membuat kami terus berinovasi dengan menghadirkan kluster serupa di sejumlah proyek Sinar Mas Land. Salah satunya terletak di kawasan Legenda Wisata Cibubur. Lumihous mengusung konsep trendy, stylish, dan affordable dengan harga mulai Rp 800 jutaan sebanyak 63 unit,” ujar Herry.
Herry menjelaskan berbagai fitur keunggulan kluster Lumihous. Akses transportasi terintegrasi dengan berbagai moda, seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) dan stasiun LRT Cibubur. Selain itu, jarak lokasi Lumihous ke Pintu Tol Cimaci di Kota Wisata hanya sekitar 1,2 kilometer.
Tol Cimaci terbagi atas dua seksi, yakni Jalan Tol Cimanggis-Cibitung seksi I sepanjang 2,8 kilometer beroperasi pada 10 November 2020, menghubungkan akses jalan alternatif Cibubur ke Jalan Tol Jagorawi dan sebaliknya. Kemudian, Jalan Tol Cimaci seksi II sepanjang 23,4 kilometer yang masih dalam proses pembangunan akan menghubungkan seksi I hingga Cibitung. Tentu keberadaaan Jalan Tol Cimaci akan mempermudah mobilisasi masyarakat dari wilayah Cibubur ke Jabodetabek atau sebaliknya.
Melihat animo pasar yang masih tinggi, Sinar Mas Land berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghadirkan kluster Lumihous tahap II. Seperti diketahui, Legenda Wisata merupakan kawasan di Cibubur yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land dengan lokasi sangat strategis di pinggir jalan raya utama Cibubur dan terintegrasi dengan Kota Wisata.
Secara terpisah, Marine Novita, Country Manager Rumah.com, mengatakan, peningkatan konektivitas ini bisa berdampak langsung pada perkembangan properti di daerah-daerah satelit. Misalnya, di Depok, berdasarkan survei indeks yang dilakukan Rumah.com, saat indeks harga Depok kuartal ketiga 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan 2,61 persen secara tahunan, kecamatan-kecamatan yang dilewati dekat dengan jalur tol baru justru mengalami kenaikan, seperti Cimanggis (9 persen), Limo (4 persen), dan Cinere (3 persen).
Sementara itu, Kelurahan Cinangka di Kecamatan Sawangan, Depok, mengalami kenaikan hingga 35 persen. Sejumlah kecamatan di Tangerang Selatan yang berada di sekitar Jalan Tol Cinere-Serpong juga mengalami kenaikan, seperti Pondok Cabe (6 persen), Serpong (12 persen), dan Pamulang (19 persen).
Sementara itu, pembangunan sarana transportasi massal, seperti moda raya terpadu (MRT) dan LRT terus berjalan. Tersedianya sarana MRT, LRT, dan juga jalur komuter (KRL) menjadi daya tarik bagi konsumen properti di Jabodetabek.