Pleno Sempat Ricuh, Paslon Petahana Raih Suara Terbanyak di Pesisir Barat

Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di Kabupaten Pesisir Barat sempat diwarnai kericuhan saat sekelompok orang melemparkan batu ke gedung tempat rapat berlangsung.

Kompas

Ilustrasi. Anggota kepolisan memukul mundur pengunjuk rasa yang mencoba menyerang Kantor KPU Kota Bandar Lampung dalam simulasi sistem pengamanan pemilihan umum kepala daerah yang digelar di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Rabu (26/8/2015).

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pasangan calon petahana Agus Istiqlal-Ahmad Zulqoni meraih suara terbanyak dalam Pilkada Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara sempat diwarnai kericuhan saat sekelompok orang melempari gedung dengan batu.

Ketua KPU Pesisir Barat Marlini mengatakan, paslon nomor urut 03, Agus Istiqlal-Zulqoni Syarif, mendapat suara 41.234 suara. Paslon itu mengalahkan dua pasangan lain. Sementara paslon nomor urut 01, Pieter-Fahrurrozi, memperoleh 12.381 suara dan paslon nomor urut 02, Arya Lukita Budiwan-Erlina, 35.353 suara.

Menurut dia, KPU Pesisir Barat sudah melaksanakan rekapitulasi secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. ”Total ada 90.097 suara. Sebanyak 88.968 suara sah dan 1.129 suara tidak sah,” kata Marlini saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (15/12/2020).

Sebelumnya, Agus Istiqlal terpilih sebagai Bupati Pesisir Barat periode 2016-2021 pada pilkada 9 Desember 2015. Saat itu, dia berpasangan dengan Erlina yang dalam pilkada tahun ini menjadi lawan politiknya.

Baca juga: Calon Perseorangan Raih Suara Terbanyak dalam Pilkada Kota Metro

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung mulai mendistribusikan logistik pilkada ke tingkat kecamatan, Minggu (6/12/2020). Sejumlah perlengkapan yang didistribusikan, antara lain, kotak suara, surat suara, tinta tetes, dan berbagai formulir untuk keperluan pilkada.

Pleno rekapitulasi penghitungan suara yang digelar KPU Kabupaten Pesisir Barat memang sempat diwarnai kericuhan. Kericuhan bermula saat ada sekelompok orang melempari Gedung Serba Guna (GSG) Selalaw, sekitar pukul 12.00. Kericuhan diduga karena ada ketidakpuasan massa terkait dengan hasil perolehan suara dalam pilkada.

Kericuhan diduga karena ada ketidakpuasan massa terkait dengan hasil perolehan suara dalam pilkada.

Kendati demikian, situasi kembali kondusif setelah aparat menangkap sejumlah oknum yang diduga menjadi provokator dalam kericuhan tersebut. Saat pelemparan berlangsung, para komisioner KPU Pesisir Barat dan logistik pilkada sempat diungsikan.

Selasa sore, rapat rekapitulasi penghitungan suara kembali dilanjutkan dengan pengawalan ketat oleh aparat. Pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kabupaten itu pun akhirnya selesai.

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Eva Dwiana, istri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, menunjukkan surat rekomendas dari PDI-P di Bandar Lampung, Selasa (11/8/2020).

Bandar Lampung

Di Bandar Lampung, paslon Eva Dwiana-Deddy Amarullah juga menang dalam pilkada Kota Bandar Lampung. Eva yang merupakan istri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN itu unggul dari dua paslon lainnya.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU Bandar Lampung, paslon nomor urut 03, Eva Dwiana-Deddy Amarullah, mendapat 249.241 suara. Sementara paslon nomor urut 02, Yusuf Kohar-Tulus Purnomo, mendapat 93.280 suara. Adapun paslon nomor urut 03, Rycko Menoza-Johan Sulaiman, mendapat 92.428 suara.

Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triadi menuturkan, paslon yang keberatan dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara dapat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Penetapan paslon akan dilakukan setelah ada putusan dari MK.

Baca juga: Istri Wali Kota Bandar Lampung Maju dalam Pilkada