Pertahankan Kemenangan Dua Gim, Praveen/Melati ke Semifinal
›
Pertahankan Kemenangan Dua...
Iklan
Pertahankan Kemenangan Dua Gim, Praveen/Melati ke Semifinal
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva, lolos ke babak semifinal Yonex Thailand Terbuka dengan catatan menawan. Mereka belum pernah kehilangan satu pun gim di Thailand.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BANGKOK, JUMAT — Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melaju ke semifinal turnamen bulu tangkis Yonex Thailand Terbuka. Tiga kemenangan yang diraih mereka menuju babak empat besar itu selalu didapat dalam dua gim.
Meski tak kehilangan gim, kemenangan dalam setiap pertandingan bukan berarti diperoleh dengan mudah. Saat mengalahkan pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boeje, 21-19, 22-20, pada perempat final di Arena Impact, Bangkok, Thailand, Jumat (15/1/2021), penampilan Praveen/Melati selama 39 menit naik-turun.
Pada gim pertama, setelah unggul 8-3, ganda Indonesia juara All England itu berbalik tertinggal menjadi 12-16. Hal serupa terjadi pada gim kedua ketika keunggulan 10-5 berbalik menjadi 10-11. Keunggulan Denmark didapat ketika Boeje bisa menguasai lapangan depan dengan mempercepat gerakan di depan net.
Ketika Indonesia bisa unggul melalui smes Praveen yang cepat dan bertenaga, dia justru sering kehilangan poin ketika berada dalam posisi bertahan. Beruntung, Boeje tak tampil konsisten di lapangan depan. Ganda Indonesia berperingkat keempat dunia itu pun bisa merebut tiga poin terakhir secara beruntun.
”Kami senang bisa lolos ke semifinal. Sepanjang pertandingan, kami berusaha tenang dan terus berjuang,” kata Melati, dalam situs web BWF. Pada dua babak sebelumnya, kemenangan dua gim diperoleh atas Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran (Thailand) dan Niclas Nohr/Amelie Magelund (Denmark).
”Untuk mencapai kemenangan hari ini, kami berusaha menjaga komunikasi dengan baik dan fokus pada setiap poin. Kami senang dengan kemenangan ini, tetapi kami juga tahu bahwa pertandingan berikutnya akan semakin berat,” tutur Melati.
Faktor pengalaman
Christiansen berpendapat, menghadapi Praveen/Melati yang lebih berpengalaman tampil pada turnamen level tinggi, keunggulan di tengah pertandingan bisa hilang jika mereka tak waspada. Christiansen juga menilai, dengan pengalaman mereka, Praveen/Melati bisa unggul pada poin kritis menjelang akhir setiap gim.
Pada semifinal, Praveen/Melati akan berhadapan dengan Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich (Jerman) atau Thom Gicquel/Delphine Delrue (Perancis). Praveen/Melati memiliki statistik pertemuan 1-1 dengan Lamsfuss/Herttrich dan tertinggal 0-1 dari Gicguel/Delrue.
Jonatan dan Anthony akan berhadapan dengan pemain Denmark, masing-masing Viktor Axelsen dan Rasmus Gemke. Berada pada paruh atas undian, pemenang dua pertandingan ini akan bertemu pada semifinal.
Dalam perempat final pada Jumat sore hingga malam, lima wakil lain dari Indonesia akan tampil. Mereka adalah tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting; ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin; serta ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Jonatan dan Anthony akan berhadapan dengan pemain Denmark, masing-masing Viktor Axelsen dan Rasmus Gemke. Berada pada paruh atas undian, pemenang dua pertandingan ini akan bertemu pada semifinal.
Dua tiket semifinal lainnya pada tunggal putra telah didapat Chou Tien Chen (Taiwan) dan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) dari perempat final pada Jumat siang. Chou menang atas Lee Zii Jia (Malaysia), 21-17, 21-15, sementara Ng mengalahkan pemain senegara, Lee Cheuk Yiu, 21-17, 21-12.
Pada ganda putra, juara dunia yunior 2019, Leo/Daniel, akan menghadapi tantangan pertama dari pemain di luar Indonesia pada turnamen ini. Setelah mengalahkan rekan latihan di pelatnas pada babak pertama dan kedua, Leo/Daniel akan berhadapan dengan pasangan Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge.
Ganda Indonesia yang masing-masing berusia 19 tahun tersebut membuat kejutan ketika mengalahkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, 16-21, 21-17, 22-20, pada babak kedua, Kamis malam. Pada turnamen berkategori BWF Super 1000, yang baru pertama kali diikuti Leo/Daniel ini, Fajar/Rian berstatus sebagai unggulan kelima.
Daniel mengatakan, penampilan mereka pada dua babak yang telah dilewatinya dipengaruhi oleh pengalaman berlatih tanding dengan senior-senior mereka di pelatnas. ”Kami bertekad menunjukkan kemampuan terbaik di turnamen ini. Perjalanan masih panjang. Meski telah menang pada hari ini, tantangan masih banyak. Kami harus tetap menjaga fokus,” kata Daniel, setelah memenangi babak kedua.
Pujian pun diberikan Rian kepada ”adik-adiknya” yang berperingkat ke-70 dunia tersebut. ”Sebenarnya kami tidak bermain buruk, tetapi mereka bermain lebih bagus. Mereka bisa tampil tanpa beban, sedangkan kami merasakan tekanan yang besar karena berhadapan dengan pemain muda yang sedang naik daun,” tutur Rian.