Untuk mengetahui banjir di Kalimantan Selatan sejak Kamis, Presiden Jokowi menelepon Gubernur Kalsel. Presiden juga menginstruksikan Kepala BNPB, Panglima TNI, dan Kapolri segera mengirim perahu karet.
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Panglima TNI, dan Kepala Polri ikut menangani bencana banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan. Perahu karet yang sangat diperlukan diminta segera dikirim secepatnya.
”Saya sudah menelepon Gubernur Kalimantan Selatan untuk mendapatkan laporan mengenai banjir di Kalimantan Selatan. Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Panglima TNI, dan Kepala Polri untuk secepat-cepatnya mengirimkan bantuan, terutama perahu karet, dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan,” tutur Presiden dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (15/1/2021).
Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/1/2021) di Kalimantan Selatan merendam sembilan dari 13 kota/kabupaten di provinsi tersebut. Data Dinas Sosial Kalsel mencatat banjir terjadi di Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru (Kompas.id, 14/1/2021). Setidaknya 71.339 warga terdampak banjir akibat curah hujan tinggi ini.
Di Kabupaten Tanah Laut, misalnya, banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap pada Minggu (3/1/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan tinggi muka air terpantau 150 cm sampai 200 cm dan merendam 6.346 unit. BPBD juga mendata lima titik pengungsian bagi masyarakat.
Saya sudah menelepon Gubernur Kalimantan Selatan untuk mendapatkan laporan mengenai banjir di Kalimantan Selatan. Saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Panglima TNI, dan Kepala Polri untuk secepat-cepatnya mengirimkan bantuan, terutama perahu karet, dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan.
BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. Saat ini, berdasarkan keterangan pers BNPB, Jumat (15/1/2021), tim gabungan bergotong royong menangani bencana.
Presiden Joko Widodo pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Banjir, longsor, dan bencana-bencana akibat curah hujan yang meningkat ekstrem bisa terjadi di mana pun. Karena itu, perlu diperhatikan selalu peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
”Saya akan terus memantau perkembangan bencana di Tanah Air, baik di Sumedang, Majene Sulawesi Barat, maupun banjir di Kalimantan Selatan. Kita ingin pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini,” tuturnya.
Bukan hanya di Kalimantan Selatan, banjir juga terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Bengkayang dan Landak, Kalimantan Barat, sejak Kamis (14/1/2021). Sampai Jumat ini, banjir masih setinggi 1 meter. Di Bengkayang, banjir mengakibatkan ruas jalan dan jembatan putus. Lebih dari seribu warga mengungsi. Banjir di Kabupaten Landak juga mengakibatkan 261 warga mengungsi.
Saya akan terus memantau perkembangan bencana di Tanah Air, baik di Sumedang, Majene Sulawesi Barat, maupun banjir di Kalimantan Selatan. Kita ingin, pemerintah daerah dan pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini.
Di Kabupaten Sanggau, Kalbar, banjir terjadi Kamis (14/1/2021). Namun, akibat hujan deras, salah satu ruas jalan putus dan longsor terjadi pada Jumat ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas korban meninggal dalam bencana gempa bumi di Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021), serta korban meninggal akibat bencana longsor di Sumedang, Jawa Barat.