logo Kompas.id
Saling Delegitimasi Merusak...
Iklan

Saling Delegitimasi Merusak Kepercayaan Publik

KPU segera menggelar rapat pleno menyikapi putusan DKPP yang memberhentikan Arief Budiman dari posisi Ketua KPU. Relasi tak harmonis penyelenggara pemilu bisa merusak kepercayaan publik.

Oleh
RINI KUSTIASIH/IQBAL BASYARI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hBUsw20EXioL-QGhyr4k0zCdyr4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F77cc8b25-a1ed-4f68-8c7d-3c08142d711c_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi; Ketua Badan Pengawas Pemilu Abhan; Ketua KPU Arief Budiman; dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Muhammad (kiri ke kanan) memimpin jalannya kegiatan Gerakan Klik Serentak (GKS) yang dilaksanakan di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (15/7/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Relasi di antara unsur-unsur penyelenggara pemilu yang tidak harmonis, terlebih jika saling mendelegitimasi, akan merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu ataupun integritas penyelenggaraan pemilu. Untuk itu, diperlukan pembenahan desain kelembagaan, kewenangan, dan pola rekrutmen pimpinan lembaga.

Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memberhentikan Arief Budiman dari jabatan sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (13/1/2021), dinilai sebagai salah satu sinyalemen relasi antarlembaga penyelenggara pemilu yang kurang harmonis. Arief dinilai melanggar kode etik karena mendampingi Evi saat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta serta terkait pengaktifan kembali Evi Novida Ginting sebagai anggota KPU.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000