Jack Ma Bicara Lantang, tetapi Pasti Tidak Dibuang
›
Jack Ma Bicara Lantang, tetapi...
Iklan
Jack Ma Bicara Lantang, tetapi Pasti Tidak Dibuang
Jack Ma menghilang, rimbanya tak tahu di mana. Begitu berita yang mencuat setelah Jack Ma berbicara keras di Bund Finance Summit, 24 Oktober 2020.
Oleh
Simon Saragih
·4 menit baca
Jack Ma menghilang, rimbanya tak tahu di mana. Begitu berita yang mencuat setelah Ma berbicara keras di Bund Finance Summit, 24 Oktober 2020. Dia mengkritik otoritas keuangan karena masih mengandalkan pola pikir lama. Ini sudah tak sesuai zaman dan tidak aktual lagi untuk perkembangan industri keuangan sekarang dan ke depan.
Kritikan Ma pada otoritas moneter itu tergolong keras dan sangat jarang dilakukan pebisnis negara demokratis sekalipun. Kritikannya mengundang kecurigaan publik bahwa Pemerintah China sedang marah kepada Ma. Bahkan, disebut-sebut, Presiden China Xi Jinping marah secara personal.
Di forum bergengsi di Shanghai itu, Ma menyebut nama Presiden Xi, yang dia katakan memberikan independensi dalam pola pikir. Presiden Xi menyatakan secara pribadi bahwa, sebagai Presiden China, ia bukan solusi atas semua masalah. Ide dari siapa saja bisa menjadi solusi, demikian menurut Ma tentang Presiden Xi, sebagaimana dia ucapkan pada pertemuan Oktober 2020 itu.
Kalimat Presiden Xi mungkin diterjemahkan Ma sebagai izin untuk berbicara bebas. Topik pembicaraan memang tentang sektor keuangan, bukan politik, dan seharusnya relatif aman.
Namun, bisa jadi pembicaraan Ma yang keras dan telak terhadap otoritas keuangan China itu, serta memakai nama Presiden Xi, membuka preseden bagi sektor lain, termasuk politik, untuk berbicara lantang hingga menuntut perubahan. Sebab, Ma dalam pertemuan itu memang menuntut perubahan paradigma yang sangat menentukan di sektor keuangan.
IPO dibatalkan
Namun, semua itu baru dugaan. Tidak ada pemberitaan gencar tentang itu di media China. Akan tetapi, senyapnya suara Ma tidak bisa dianggap enteng juga. Apalagi, kritikannya diikuti juga dengan pembatalan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Ant Group, milik Ma, di bursa Shanghai dan Hong Kong pada awal November 2020.
Pembatalan itu sekaligus menggagalkan IPO dengan potensi nilai terbesar sepanjang separah, yakni 34 miliar dollar AS. IPO ini seharusnya akan mengalahkan nilai IPO Aramco sebesar 25,6 miliar dollar AS pada Desember 2019. Dan, tentu juga akan mengalahkan nilai IPO Alibaba, yang juga milik Ma, yang meraup 25 miliar dollar AS di Bursa Saham New York pada 2014.
Lebih jauh lagi, otoritas tidak saja membatalkan IPO. Ant Group diminta kembali fokus ke bisnis lama dan melakukan pendalaman tentang struktur bisnisnya. Ant Group diminta kembali ke layanan jasa pembayaran, Alipay, yang melejit lewat penjualan online (Alibaba). Ant Group, induk Alipay, juga diminta memperbaiki transparansi atas transaksi bisnis dan menghindari persaingan tidak fair.
Lewat Ant Group, Alipay berkembang pesat dan kemudian menjadi sarana simpan pinjam online, termasuk dengan keberadaan Mybank. Untuk layanan informasi pinjaman privat, Ant Grup diminta mengajukan lisensi dan menjamin perlindungan data personal, seperti dimintakan Wakil Gubernur Bank Sentral China Pan Gongsheng (The China Daily, 28 Desember 2020).
Ant Group juga diminta membuka semua data soal pemberian pinjaman, serta menjalankan bisnis pinjaman daring sesuai peraturan keuangan, khusus lembaga perbankan.
Akan tetapi, tindakan itu bukan berarti bisnis Ma dihadang. Terlalu bodoh memblokir bisnis yang dirancang Ma. Dan, China juga memang tidak bermaksud memblokirnya.
Seperti sering dikatakan Ma, bisnis di zaman internet sekarang ini mirip sebuah celah di angkasa. Jika satu orang tidak memanfaatkannya, akan ada begitu banyak orang lain yang memanfaatkannya.
Jack Ma sudah membuktikan intuisi bisnisnya lewat Alibaba. Dari perdagangan digital dengan porsi 59 persen, Ma lewat Alibaba juga menguasai pembayaran digital lewat Alipay. Dari sini, berkembang bisnis simpan pinjam daring yang menjadi financial technology (tekfin) dengan perusahaan payung Ant Group, yang juga sudah berjaya dalam hal ini lewat Mybank.
Pertumbuhan ekonomi China dan peran konsumen dalam perkembangan ekonomi turut mendorong pertumbuhan pesat kredit online. Pertumbuhan bisnis juga membuat tekfin kreasi Ma melejit cepat. Penyaluran kredit tidak lagi didominasi sistem perbankan lama. Jaminan untuk setiap kucuran kredit, yang ratusan tahun telah menjadi hambatan bagi bisnis simpan pinjam, teratasi dengan sistem baru, yakni simpan pinjam online yang di China makin merebak sejak 2007.
Inilah yang dilihat Ma sebagai kesempatan, tetapi oleh orang-orang lama di bidang otoritas keuangan dianggap sebagai sangat berisiko. Dalam kenyataannya, Ant Group, tekfin terbesar di China, disukai publik. Ant Group mengatasi kelemahan sistem perbankan tradisional China. Puluhan juta pebisnis kecil di China terlayani soal pendanaan berkat jasa Ant Group.
Jack Ma melanjutkan kepioniran dalam bisnis online, kali ini lewat bisnis simpan pinjam. ”Dia masih merupakan ikon keteladanan. Keberadaan Ma dalam situasi aman dan mantap, itu yang bisa saya katakan,” demikian dituturkan Fred Hu, Ketua Primavera Group, Rabu, 13 Januari 2020, seperti diberitakan kantor berita Reuters. Hu adalah juga mantan Ketua Goldman Sachs untuk wilayah China dan menjadi direktur independen di Ant Group.
Hal yang sedang dilakukan Pemerintah China terhadap Ant Group adalah pencegahan potensi penipuan lewat tekfin, yang marak terjadi pada 2014.
Jack Ma tidak melekat dengan unsur penipuan, tetapi imitasi bisnis yang dilakukan para pesaing Ma pernah membuat China dihebohkan lewat penipuan keuangan secara daring, termasuk sebagai sarana penipuan dengan skema Ponzi.