Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan di Turunan Bawen
›
Polisi Dalami Penyebab...
Iklan
Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan di Turunan Bawen
Menurut catatan ”Kompas”, pada 29 Agustus 2017, kecelakaan serupa terjadi di titik dan jalur yang sama. Saat itu, lima orang tewas dan enam orang luka parah. Menurut keterangan warga, daerah tersebut rawan kecelakaan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
UNGARAN, KOMPAS — Kecelakaan terjadi di Jalan Nasional Semarang-Solo arah Semarang, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Jawa Tengah, Sabtu (16/1/2021) siang. Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan yang melibatkan satu truk kontainer dan satu truk sampah serta membuat tiga orang tewas tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, korban tewas ialah Joko Sucipto (44), Sutejo (43), dan Jumingan (46). Ketiganya warga Kabupaten Semarang dan merupakan penumpang di truk sampah. Adapun pengemudi dan satu penumpang truk sampah lainnya luka ringan. Satu pengemudi dan satu penumpang truk kontainer juga luka ringan. Ketujuh korban dibawa ke RS Ken Saras.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 saat truk kontainer B 9136 ZF melaju dari arah Bawen menuju Semarang, tepatnya selepas turunan sepanjang sekitar 600 meter. Kehilangan kendali, truk kontainer kemudian menabrak truk sampah H 8011 XC yang sedang melaju searah di depannya.
Salah seorang saksi mata, Widodo (43), mengatakan, tabrakan terjadi sangat cepat setelah truk kontainer melaju dan seketika menabrak truk sampah, tiang listrik, warung makan, serta dua sepeda motor yang terpakir. Salah satu penumpang truk sampah bahkan terpental hingga ke jalur berlawanan.
”Truk kontainer akhirnya berhenti setelah menabrak warung makan dan sebagian rumah. Meski bagian depan truk kontainer rusak berat, pengemudi dan penumpangnya bisa keluar, luka-luka. Sementara truk sampah, setelah ditabrak, langsung terguling. Sampah berceceran di jalan,” kata Widodo.
Rawan kecelakaan
Warga setempat, Junari (71), menuturkan, daerah tersebut memang rawan kecelakaan. ”Sebenarnya, turunannya tidak terlalu curam, tetapi kendaraan rata-rata melaju kencang. Pada 2017, kecelakaan seperti ini terjadi, persis di titik yang sama. Kalau kecelakaan kecil cukup sering,” ujarnya.
Dari pantauan, Sabtu sore, truk kontainer berhasil diderek sekitar pukul 15.30. Lalu lintas, yang sebelumnya tersendat, kembali normal. Hantaman truk pada pembatas jalan (barrier beton) juga tampak di sekitar lokasi. Sejumlah rumah rusak ringan, tetapi bangunan warung makan ambruk.
Sebenarnya, turunannya tidak terlalu curam, tetapi kendaraan rata-rata melaju kencang. Pada 2017, kecelakaan seperti ini terjadi, persis di titik yang sama. Kalau kecelakaan kecil cukup sering. (Junari)
Adapun polisi belum bisa menyatakan penyebab kecelakaan tersebut karena masih akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, juga penyelidikan dan pendalaman.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan rem kendaraan tak berfungsi, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Semarang Ajun Komisaris M Adiel Aristo mengatakan belum tentu. ”Senin akan kami cek memakai tenaga ahli,” ujarnya.
Menurut catatan Kompas, pada 29 Agustus 2017, kecelakaan serupa terjadi di titik dan jalur yang sama. Saat itu, kecelakaan beruntun melibatkan truk tronton, dua truk, dan sejumlah sepeda motor, yang menyebabkan lima orang tewas serta enam orang terluka parah.
Adiel menuturkan, pemeriksaan belum sampai pada tahap itu (sama seperti 2017). ”Ini masih pemeriksaan-pemeriksaan. Namun, intinya (pengemudi) harus memastikan kendaraan dalam kondisi siap. Pengemudi juga harus sehat. Selain itu, kendaraan harus rutin diservis dan dicek sebelum ada masalah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Penjagaan Pengawalan dan Patroli Satlantas Polres Semarang Inspektur Satu Harjono mengimbau agar pengguna jalan selalu menaati peraturan lalu lintas. Selain itu, juga harus berhati-hati dan waspada terlebih di saat musim hujan.