Leicester City merebut posisi kedua klasemen Liga Inggris dari Liverpool seusai mengalahkan Southampton, 2-0. Mereka siap untuk ikut memanaskan persaingan di papan atas.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LEICESTER, MINGGU — Leicester City terus mempertahankan tren positif dan merebut posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan mengalahkan Southampton, 2-0, di Stadion King Power, Minggu (17/1/2021) dini hari WIB. Tim berjuluk ”Si Rubah” ini otomatis ikut menambah tekanan terhadap Liverpool yang akan menjamu Manchester United, Minggu malam.
Kemenangan ini membuat Leicester bisa mengumpulkan total 35 poin dari 18 laga yang sudah dijalani. Mereka berada satu poin di bawah MU yang kini masih menduduki puncak klasemen dengan 36 poin. Sementara Liverpool turun ke peringkat ketiga dengan 33 poin.
Beban yang akan dihadapi Liverpool di Stadion Anfield pada Minggu malam semakin besar karena jika kalah dari MU, mereka akan semakin tertinggal dan bisa terus melorot. Manchester City dan Everton yang kini mengumpulkan 32 poin bisa dengan mudah merebut posisi Liverpool.
Dengan permainan yang efektif saat mengalahkan Southampton, Leicester menyampaikan pesan bahwa mereka siap memanaskan persaingan di papan atas. ”Menyenangkan sekali bisa berada di peringkat kedua karena tahun lalu kami justru loyo saat Tahun Baru. Jadi, beberapa bulan ke depan bakal sangat berat,” kata gelandang Leicester, James Maddison, yang mencetak gol pertama pada menit ke-37.
Setelah mendapatkan umpan terobosan, Maddison menembak melalui sudut sempit dari jarak dekat. Meski berada pada posisi yang sulit, ia mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Ini merupakan gol kelimanya pada musim ini di Liga Inggris.
Gol kedua Leicester baru tercipta pada menit ke-90+5 melalui tendangan Harvey Barnes lewat skema serangan balik. Leicester sedikit membiarkan Southampton membangun serangan dan kemudian menunggu waktu yang tepat untuk menyerang balik seperti yang dilakukan Barnes.
Inilah permainan efektif yang dilakukan Si Rubah pada laga tersebut karena penguasaan bola mereka hanya 47,4 persen. Namun, Leicester justru lebih banyak menembak. Sebanyak 16 tembakan berhasil dilakukan Si Rubah, sedangkan jumlah total tembakan Southampton hanya separuh dari yang dilakukan Leicester.
Kami bisa tampil luar biasa pada babak kedua dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Barnes sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah penyerang dengan kemampuan penyelesaian akhir yang bagus.
Manajer Leicester Brendan Rodgers pun tidak puas timnya hanya mencetak dua gol malam itu. ”Kami bisa tampil luar biasa pada babak kedua dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. Barnes sekali lagi membuktikan bahwa ia adalah penyerang dengan kemampuan penyelesaian akhir yang bagus,” ujar Rodgers dikutip BBC.
Sebaliknya, Southampton tidak diperkuat dengan penyerang terbaiknya, Danny Ings, yang sedang positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi. Ings merupakan pemain yang mencetak gol tunggal saat Southampton mengalahkan Liverpool, 1-0, pada laga sebelumnya.
Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl tetap melihat hal positif dari kekalahan ini. ”Kami memiliki sembilan pemain yang sedang cedera, tetapi kabar baiknya kami sudah punya 29 poin,” ujarnya.
Langkah kecil Chelsea
Leicester kini sudah dihadang Chelsea pada laga selanjutnya. Duel ini menjanjikan pertarungan sengit karena Chelsea juga sudah bangkit seusai mengalahkan Fulham, 1-0, pada laga lainnya. Gol tunggal itu dicetak Mason Mount pada menit ke-78.
Dengan kemenangan tersebut, Chelsea kini juga mengumpulkan 29 poin, tetapi berhak berada di atas Southampton karena unggul dalam jumlah selisih gol. Chelsea berada di peringkat ke-7, sedangkan Southampton di peringkat ke-8.
”Ini adalah langkah kecil kami dalam upaya kembali ke trek yang sebenarnya di Liga Inggris. Namun, pencapaian ini akan sia-sia jika kami tidak bisa tampil bagus pada laga-laga berikutnya yang bakal lebih berat,” kata Manajer Chelsea Frank Lampard. Salah satunya seperti saat bertandang ke Stadion King Power pada Rabu (20/1/2021) pagi waktu Indonesia. (AP/AFP/REUTERS)