logo Kompas.id
Menyelamatkan WNI Korban...
Iklan

Menyelamatkan WNI Korban Perdagangan Manusia di Malaysia

Para gadis muda yang termakan bujuk rayu lalu diberangkatkan ke Nunukan. Setibanya di sana, jika korban adalah anak gadis berwajah cantik, dia akan segera dilelang oleh sindikat. Nilainya mencapai puluhan ribu ringgit.

Oleh
Iwan Santosa
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kFMypmunHp8xshEUn2xLgWyeJuE=/1024x622/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FFC-16083-36-ARR017_1610800045.jpg
KOMPAS/JANNES EUDES WAWA

Tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal terpaksa bertahan di sejumlah emperan gedung di Nunukan. Tidur pun cuma beralaskan koran bekas dan kardus tanpa tikar dan bantal. Untuk makan, mereka terpaksa mengemis dari TKI lain yang kebetulan mendapat jatah makanan dari perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI).

Di sela liputan pengusiran WNI yang terjaring Operasi Nyah oleh Pemerintah Malaysia tahun 2002, penulis sempat beberapa kali terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulangan WNI korban perdagangan manusia. Saat itu, lebih dari 300 WNI terkena operasi di wilayah Kalimantan Timur yang masuk wilayah Sabah, Malaysia.

Fokus media massa ketika itu adalah krisis kemanusiaan akibat tak hentinya pengusiran WNI dari Malaysia yang kemudian membanjiri Nunukan setiap harinya. Penyakit dan kematian menjadi pemandangan sehari-hari di Nunukan. Pada saat yang sama ada persoalan perdagangan manusia di Tawau.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000