Australia Masih Tertutup bagi Warga Asing Selama Tahun 2021
›
Australia Masih Tertutup bagi ...
Iklan
Australia Masih Tertutup bagi Warga Asing Selama Tahun 2021
Meski dinilai berhasil mengendalikan beberapa kluster penyebaran Covid-19 dan berencana melakukan vaksinasi, Australia kemungkinan tetap akan menutup perbatasannya dari warga asing sepanjang tahun 2021.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
MELBOURNE, SENIN — Akses pelancong asing untuk masuk ke Australia kemungkinan belum akan terbuka tahun ini meski kluster penyebaran Covid-19 di beberapa tempat sudah terkendali dan vaksinasi Covid-19 segera dimulai. Sekretaris Departemen Kesehatan Australia Brendan Murphy, yang juga penasihat utama tim gugus tugas respons pandemi Covid-19 Australia, Senin (18/1/2021), mengatakan perjalanan lintas batas yang bebas ke dan dari Australia belum akan dibuka kembali pada tahun 2021.
”Kemungkinan kita akan menjalani tahun ini masih dengan pembatasan perbatasan,” kata Murphy kepada kantor berita ABC. ”Bahkan, sekalipun sudah banyak penduduk divaksinasi, kita belum tahu apakah itu bisa mencegah penularan Covid-19. Karena itu, kebijakan karantina masih akan berlanjut.”
Pada umumnya pintu perbatasan Australia tertutup bagi warga asing sejak Maret 2020 untuk mencegah penyebaran Covid-19 lokal, seperti yang terjadi di Queensland dua pekan lalu. Jumlah warga Australia dan keluarganya yang kembali ke Australia dari negara lain pun dibatasi.
Akibatnya, puluhan ribu warga Australia masih berada di luar negeri. Mereka yang pulang ke Australia harus membayar 3.000 dollar Australia (sekitar 2.300 dollar AS) untuk biaya karantina di hotel selama 14 hari.
Jumat pekan lalu, maskapai Emirates menyatakan telah menunda rute penerbangan antara Dubai dan Melbourne, Sydney, serta Brisbane pada awal pekan ini sampai pemberitahuan berikutnya.
Australia telah mengamankan kebutuhan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca. Penggunaan darurat vaksin tersebut masih menunggu izin dari otoritas kesehatan. Vaksinasi Covid-19 menurut rencana dimulai akhir Februari nanti.
Bagaimana upaya negara-negara bagian di Australia dengan cepat mengendalikan pandemi patut menjadi contoh banyak negara. Australia mencatat hanya ada satu kasus penularan lokal, Sabtu (16/1/2021), ketika sejumlah negara bagian mulai melonggarkan pembatasannya setelah lonjakan kasus di Negara Bagian Queensland telah terkendali.
Dalam jumpa pers, Pemimpin Eksekutif Tenaga Kesehatan Queensland Jeanette Young mengatakan, ”Kami bisa mengendalikan kluster ini dalam banyak kesempatan” berkat kerja cepat, terutama di ibu kota Negara Bagian (Queensland) Brisbane. Kebijakan karantina wilayah selama tiga hari juga dinilai berhasil mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin luas.
Siklus penularan yang terjadi selama dua minggu muncul ketika seorang petugas kebersihan di sebuah hotel di Brisbane diidentifikasi positif Covid-19 strain baru, sama dengan strain yang menyebar di Inggris. Setelah penularan lokal lebih terkendali, Negara Bagian Victoria dan Australia Selatan kini membuka kembali perbatasannya bagi pelancong dari Brisbane sepanjang mereka patuh menjalani tes sekembalinya dari Brisbane.
Kebijakan serupa kemungkinan diambil Victoria dengan Negara Bagian New South Wales. Menurut Menteri Besar Victoria Daniel Andrews, kebijakan itu menjadi tanda bahwa New South Wales telah mengendalikan penyebaran kasus Covid-19 yang muncul sebelum Natal 2020.
Perbatasan antarnegara bagian dengan populasi yang terpadat di Australia itu ditutup sejak 1 Januari 2021. ”Ini bukan masalah menutup warga Victoria di negara bagian mereka sendiri. Ini lebih pada soal menjauhkan virus korona dari Negara Bagian Victoria,” kata Andrews dalam konferensi pers di Melbourne.
”Ini bukan juga soal menjadi populer. Ini soal kewajiban yang harus dilakukan untuk membuat negara bagian aman dan memastikan kita bisa membangun kembali, menyembuhkan luka tahun 2020, serta memastikan bahwa kita bisa pulih dan menjadikan 2021 sebagai tahun yang berbeda.”
Australia dinilai menjadi salah satu negara yang berhasil dalam mengendalikan pandemi. Negara itu melaporkan total 28.700 kasus Covid-19 dan 909 kasus meninggal akibat Covid-19. (AFP/REUTERS)