Ledakan Kasus Kian Besar di Tenggara Maluku, Vaksinasi Masih Tertunda
›
Ledakan Kasus Kian Besar di...
Iklan
Ledakan Kasus Kian Besar di Tenggara Maluku, Vaksinasi Masih Tertunda
Kasus Covid-19 meledak di sejumlah kabupaten/kota di bagian tenggara Maluku. Sementara itu, vakasinasi baru berlangsung di Kota Ambon. Vaksinasi di luar Ambon ditunda hingga Februari.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Sebanyak empat kabupaten/kota yang berada di bagian tenggara Maluku mengalami ledakan kasus Covid-19 yang cukup besar. Empat daerah itu adalah Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, dan Kepulauan Tanimbar. Di sisi lain, vaksinasi untuk daerah itu masih tertunda hingga Februari. Disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi harga mati untuk menekan penularan kasus.
Menurut data yang dihimpun dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku, pada Senin (17/1/2021), jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Tual 56 orang, Kabupaten Maluku Tenggara 54 orang, Kepulauan Aru 103 orang, dan Kepulauan Tanimbar 90 orang. Adapun total kasus di Maluku telah mencapai 6.109 dengan 944 orang masih dalam perawatan.
Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan dengan satu bulan sebelumnya. Pada 18 Desember 2020, di Kota Tual hanya terdapat 9 kasus, Kabupaten Maluku Tenggara 22 kasus, Kepulauan Aru 33 kasus, dan Kepulauan Tanimbar 38 kasus. Total kasus saat itu 5.384. Kota Ambon menjadi episentrum penyebaran tertinggi di Maluku.
Sementara itu, hingga kini, distribusi vaksin ke semua kabupaten/kota, kecuali Kota Ambon, belum dapat dilakukan lantaran stok vaksin yang diterima belum cukup. Dalam catatan Kompas, Maluku menerima kiriman 15.120 dosis vaksin pada awal Januari lalu, tetapi jumlah itu belum cukup untuk diberikan kepada 14.845 tenaga kesehatan.
Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang mengatakan, setiap tenaga kesehatan dijatah dua dosis vaksis yang penerimaannya berselang 14 hari. Artinya, dibutuhkan hampir 30.000 dosis vaksin. ”Makanya masih harus menunggu pengiriman dari Jakarta sekitar Februari. Belum pasti tanggalnya,” ujar Kasrul.
Kasrul berharap tenaga kesehatan di 10 kabupaten/kota lainnya bersabar menunggu kedatangan vaksin. Mereka diharapkan tetap bekerja melayani pasien dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sejauh ini jumlah tenaga kesehatan di Maluku yang terpapar menembus 100 orang. ”Tenaga kesehatan kita sudah bekerja maksimal. Terima kasih,” ucap Kasrul.
Tenaga kesehatan kita sudah bekerja maksimal. Terima kasih. (Kasrul Selang)
Sementara itu, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Andre Kurniawan, lewat sambungan telepon mengatakan, vaksin sangat dibutuhkan saat ini. Kondisi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19 selama hampir satu tahun belakangan kelelahan. Mereka memerlukan vaksin untuk membantu menjaga kekebalan tubuh.
Menurut dia, lebih kurang 600 tenaga kesehatan terdata menerima vaksin. Artinya, dibutuhkan sekitar 1.200 dosis vaksin. Pemberian vaksin akan dilakukan pada tiga rumah sakit dan 14 puskesmas di Kepulauan Tanimbar. ”Semua vaksinator sudah disiapkan dan dilatih. Untuk setiap puskesmas lima orang,” katanya.
Sambil menunggu kedatangan vaksin, ia mengimbau masyarakat tetap patuh pada protokol Covid-19. Ia meminta pengertian dari semua pihak dalam mendukung penanggulangan pandemi di daerah itu. Semakin bertambahnya warga yang terpapar kasus Covid-19 akan membuat para tenaga kesehatan semakin kelelahan.
Yanti Semangun (36), warga Saumlaki, ibu kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang dihubungi secara terpisah mengatakan, kesadaran warga menjalankan protokol Covid-19 semakin berkurang. Di jalanan, di pasar, dan di tempat umum lain banyak orang tidak lagi mengenakan masker dan menjaga jarak aman. Hal itu yang menyebabkan terjadinya ledakan kasus.
”Kasihan dengan tenaga kesehatan di Tanimbar. Jumlah mereka sangat terbatas dan kondisi rumah sakit juga memprihatinkan. Beberapa hari belakangan ini rumah sakit hampir penuh sehingga banyak pasien yang bergejala pun menjalani karantina mandiri,” kata Yanti yang juga penyintas Covid-19 itu.