Oh la la... Ulat Bambu Boleh Disajikan untuk Makanan di Eropa
›
Oh la la... Ulat Bambu Boleh...
Iklan
Oh la la... Ulat Bambu Boleh Disajikan untuk Makanan di Eropa
Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menyatakan ulat bambu diterima sebagai makanan manusia. Jangan kaget jika tidak lama lagi ulat bambu akan menjadi serangga pertama yang mengisi hidangan jamuan di Eropa.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·1 menit baca
Roma
Jika berkesempatan jalan-jalan ke Eropa—tentu setelah pandemi usai—jangan kaget apabila Anda nanti mendapat suguhan ulat bambu di meja hidangan.
Pada Rabu (13/1/2021), Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menyatakan ulat bambu diterima sebagai makanan manusia. Keputusan bakal memberi jalan diperbolehkannya menggunakan ulat bambu—secara utuh atau sudah dikeringkan—sebagai bagian dari menu kari atau dalam resep-resep masakan lain, serta sebagai bahan tepung untuk biskuit, pasta, dan roti.
Ermolaos Ververis, pakar makanan di EFSA, menyebut ulat bambu kaya dengan protein, lemak, dan serat. Ia memperkirakan ulat bambu sebagai serangga pertama yang akan mengisi hidangan jamuan di Eropa. ”Ada kepentingan besar di komunitas ilmuwan dan juga industri makanan pada serangga yang bisa dimakan,” ujar Ververis.
Sebagian warga di beberapa negara, termasuk di sebagian Afrika, Australia, dan Selandia Baru, sudah terbiasa menikmati hidangan serangga, burger jangkrik, dan sajian makanan lain berbasis cacing di bar.
Mau mencicipi? Tak perlu jauh-jauh ke Eropa, semuanya sudah ada di Tanah Air. (AP/REUTERS)