Hingga siang ini, kondisi di Desa Tugu Selatan, Puncak, Bogor, belum kondusif. Sejauh ini dilaporkan ada 900 warga desa yang diungsikan. Belum ada laporan korban jiwa atau terluka.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Bencana alam belum berhenti menimpa Indonesia. Kali ini, banjir bandang menerjang kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021) pagi. Warga terdampak banjir bandang dievakuasi ke lokasi aman.
Sejumlah video beredar luas di media sosial. Warga merekam banjir bandang material air bercampur lumpur dan batang pohon mengalir deras hingga meluap di pinggiran jalan. Terdengar pula suara teriakan dan orang-orang lari menghindari materian luapan banjir.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, sebanyak 900 jiwa terdampak banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1) pukul 10.00 WIB. Banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang disertai longsoran dari gunung.
”Lokasi tepatnya terjadi banjir adalah Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. BPBD Kabupaten Bogor melaporkan, 900 jiwa terdampak banjir. Sementara ini, warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas,” kata Raditya, melalui keterangan tertulisnya.
Apakah akibat dari pengelupasan di hutan dan kebun teh, saya belum tahu secara resmi atau lengkap, tunggu informasi. Tapi, yang penting, saat ini, evakuasi menyelamatkan dulu masyarakat. (Ade Yasin)
Raditya mengatakan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten Bogor belum mengetahui kerugian materil yang ditimbulkan dan korban jiwa karena masih dalam pendataan. Sementara situasi terakhir pada pukul 12.00 masih belum kondusif.
BPBD Kabupaten Bogor masih mengkaji cepat dan berkoordinasi dengan lembaga dan instansi terkait untuk melakukan penilaian, evakuasi, dan penanganan terhadap dampak banjir bandang tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam tiga hari nanti, di wilayah Kota Bogor dan sekitarnya tetap berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
”BNPB selalu mengimbau warga untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan berlangsung hingga Februari 2021. Warga bisa memantau prakiraan cuaca dan iklim di wilayahnya melalui laman BMKG. Selain itu, warga juga bisa melihat potensi bencana di wilayahnya melalui Inarisk,” kata Raditya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, warga di sekitar bencana banjir di Kampung Rawadulang, Desa Tugu Selatan, sudah dievakuasi oleh BPBD. Kondisi terbaru, lokasinya sedang dibenahi agar tidak tergenang air dan tertutup tumpukan sampah.
”Kita tunggu laporan lanjutan penyebab longsor. Apakah akibat dari pengelupasan di hutan dan kebun teh, saya belum tahu secara resmi atau lengkap, tunggu informasi. Tapi, yang penting, saat ini menyelamatkan dulu masyarakat, evakuasi dulu, setelah itu baru yang lain-lain,” kata Ade.
Ade melanjutkan, sudah ada 400 orang yang dievakuasi ke tempat aman dan tidak ada korban nyawa. Langkah selanjutnya, karena masa pandemi, evakuasi masyarakat tidak boleh berkerumun. Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan tempat yang cukup luas dan menghindari kerumunan saat beristirahat. Setelah itu, tim BPBD dan Tagana dan beberapa tim terkait bencana untuk memulai mengevakuasi barang dan kebutuhan kesiapan lainnya.
”Sementara warga kami tempatkan di salah satu pabrik dan masjid di sekitar lokasi bencana. Kami upayakan protokol kesehatan seperti memakai masker,” kata Ade.
Ade melanjutkan sudah menyampaikan ke BPDB, Tagana, dan sukarelawan untuk mengantisipasi dan siaga mitigasi dari awal persiapan untuk pencegahan daripada penanganan.
”Tapi, kalau sudah terjadi, mereka harus sigap untuk cepat menangani yang penting pesan saya nyawa manusia diselamatkan dulu. Saya mengimbau agar tanah yang dikuasi pihak swasta dan tanah yang dipihakketigakan itu harus dievaluasi karena wilayah itu cukup berbahaya sekali. Lihat kondisi tanah semakin rapuh dan gembur sehingga kemunginan terjadinya longsor sangat besar,” kata Ade.