Jalan Berliku Sebastian Vettel
Sebastian Vettel sempat memikirkan pensiun dari F1 setelah Ferrari tidak memperpanjang kontraknya pada Mei lalu. Namun, di ujung nestapa, Vettel justru mendapati petualangan baru bersama Aston Martin mulai 2021.
VIENNA, SENIN — Sebastian Vettel seperti meniti jalan berliku musim lalu yang berujung performa terburuknya sejak debut di musim penuh Formula 1 pada 2008. Juara dunia empat kali itu, 2010-2013, tidak mendapat atmosfer yang tepat dalam musim terakhirnya bersama Ferrari. Kondisi itu diperparah ketidakpastian kelanjutan karier balapnya karena belum memiliki tim untuk musim 2021.
Vettel sebenarnya diminati oleh sejumlah tim, tetapi dia berada di bursa pebalap pada saat yang tidak tepat. Saat Ferrari mengumumkan tidak melanjutkan kerja sama dengan Vettel pada Mei lalu, semua tim sudah memiliki pebalap yang siap bersaing untuk musim 2020 yang bergulir mulai 5 Juli.
Pebalap berusia 33 tahun itu bahkan mengakui dirinya sempat memikirkan untuk pensiun karena tidak tahu apakah bisa mendapatkan tim untuk musim 2021 dan selanjutnya. Namun, titik terang mulai muncul saat Racing Point membuka pembicaraan untuk mengisi posisi pebalap pada musim 2021 di mana mereka berubah nama menjadi Aston Martin.
Baca Juga: Vettel Berlabuh di Aston Martin
Setelah seri Italia di Sirkuit Monza, Racing Point mengumumkan Vettel akan menjadi pebalap Aston Martin. Dia menggusur Sergio Perez yang diputus kontraknya dan kini menjadi pebalap Red Bull menggantikan Alexander Albon.
Red Bull sebenarnya mengincar Vettel sejak Ferrari tidak memperpanjang kontrak pebalap berusia 33 tahun itu. Namun, Red Bull masih menunggu performa Albon yang diharapkan bisa berkembang pada musim 2020. Itulah mengapa, penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, yang dekat dengan Vettel, menganjurkan pebalap asal Jerman itu melakukan sabatikal.
”Jelas bahwa Sebastian akan mendapati musim yang sulit lainnya bersama Ferrari. Saya tidak ingin dia bertindah gegabah, tetapi menunggu. Karena bagi saya jelas bahwa hal mendasar akan berubah dalam bursa pebalap pada 2022. Sebagai contoh, saya yakin akan ada lowongan di Mercedes, tetapi bukan hanya di sana,” ujar Marko kepada F1Insider, Senin (18/1/2021) dini hari WIB.
”Secara umum, saya menyarankan Sebastian untuk mengambil jeda, tetapi itu juga termasuk Red Bull. Saya hanya ingin dia tetap berada di bursa pada saat yang tepat sehingga dia bisa mengambil tawaran yang terbaik. Lebih dari itu semua, saya tidak ingin seorang juara dunia empat kali mengucapkan selamat tinggal pada Formula Satu seperti itu. Bukan sebagai seorang teman dan bukan sebagai orang Red Bull,” tutur Marko menegaskan.
Anjuran supaya Vettel melakukan sabatikal itu juga bisa memberi waktu bagi Red Bull untuk mempertimbangkan kembalinya mantan pebalap mereka tersebut. Pada awal musim lalu, Red Bull masih menunggu performa Alexander Albon sebelum memperpanjang kontraknya. Jika performa Albon stagnan, Vettel berpotensi kembali ke Red Bull, tim di mana dia meraih empat gelar juara dunia F1.
”Ketika Ferrari memberi tahu dia, kami tidak memiliki tempat tersisa untuk 2021. Saat itu, kami sangat yakin bahwa Alexander Albon akan berkembang secara positif, jadi dia juga akan bisa membalap bersama Max Verstappen pada 2021. Itu yang saya sampaikan kepada Sebastian. Sayangnya, kami salah. Ketika kami harus bertindak, Sebastian sudah tidak ada dalam daftar karena dia telah membuat komitmen jangka panjang dengan Aston Martin. Oleh karena itu, Sergio Perez adalah keputusan logis bagi kami,” papar Marko.
Baca Juga: Sebastian Vettel Tinggalkan Tim Kuda Jingkrak
Marko dan Vettel merupakan teman dekat. Vettel juga menelepon Marko tak lama setelah dirinya diberi tahu Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto bahwa kontraknya tidak diperpanjang. ”Dia salah seorang yang saya percaya dan pendapatnya saya pertimbangkan serius,” ujar Vettel.
”Tentu saja kami terhubung oleh kesuksesan bersama kami, tetapi saya juga memiliki banyak ikatan humanis dengan Helmut. Itulah mengapa saya memberi tahu dia sebelumnya bahwa saya akan pindah ke Aston Martin,” lanjut Vettel.
Marko tidak menyesali keputusan Vettel membela Aston Martin. Dia justru berharap Vettel kembali menemukan performa terbaiknya dan bisa bersaing merebut gelar juara dunia lagi. ”Aston Martin sangat menggoda. Namanya kultus, kerja sama erat dengan Mercedes menjanjikan dalam perspektif olahraga. Saya bisa memahami dia meskipun saya secara pribadi akan menunggu,” ujarnya.
”Saya harap dia menemukan lagi perfomanya yang dahulu. Dia mengenal dirinya yang dalam dua tahun terakhir bukan dirinya yang terbaik. Untuk alasan apapun. Tetapi saya tidak berpikir dia bisa berbahaya bagi kami. Pada 2020 tim barunya terlalu jauh dari kami untuk itu. Dan itu juga meskipun Perez sangat kuat, khususnya dalam paruh kedua musim. Meskipun jika Sebastian berada dalam performa terbaik di setiap balapan, sebagai pebalap dia tidak bisa menutup selisih tim dengan kami. Tetapi mungkin saya salah,” ujar Marko.
Petualangan baru
Vettel saat ini sangat bersemangat untuk mengawali petualangan barunya, memacu mobil F1 bermesin Mercedes. Sepanjang kariernya di F1, Vettel baru memacu mesin BMW, Renault, dan Ferrari. ”Tentu saja saya bersemangat mahabesar untuk mengetahui bagaimana rasanya,” ujarnya terkait mobil Aston Martin yang bermesin Mercedes.
Vettel akan diperkenalkan secara resmi sebagai pebalap Aston Martin pada Februari dan hingga saat itu dia ingin bisa sesering mungkin di markas tim yang berasa di Silverstone, Inggris. Dia ingin mengenal anggota tim barunya lebih dekat, selain agenda rutin seperti pengukuran kursi balap dan latihan dengan simulator.
Baca Juga: Akar Perpisahan Ferrari dengan Vettel
Dia kini memiliki waktu lebih panjang untuk mengenal timnya karena tes pramusim digeser ke Bahrain pada 12-14 Maret. Perubahan itu menyusul penundaan seri pembuka di Australia sehingga seri pertama akan berlangsung di Bahrain pada 28 Maret. Kondisi itu juga membuat tes pramusim yang semula di Barcelona pada 2-4 Maret dipindah ke Bahrain untuk memudahkan persiapan tim-tim.
Sejauh ini, tentu saja di sana ada banyak wajah baru bagi saya, tetapi saya optimistis bahwa ini akan lancar. Anda perlu selalu terbuka pada hal-hal baru. Saya akan bertemu banyak orang baru, cara kerja baru, pendekatan baru, dan saya tidak akan disarankan untuk berpikir bahwa hanya cara saya yang terbaik.
”Sejauh ini, tentu saja di sana ada banyak wajah baru bagi saya, tetapi saya optimistis bahwa ini akan lancar. Anda perlu selalu terbuka pada hal-hal baru. Saya akan bertemu banyak orang baru, cara kerja baru, pendekatan baru, dan saya tidak akan disarankan untuk berpikir bahwa hanya cara saya yang terbaik,” tutur Vettel.
Juara dunia termuda F1 pada usia 23 tahun 134 hari saat menjuarai musim 2010 itu diharapkan membawa atmosfer juara ke Aston Martin. Pemilik tim Lance Stroll pun tidak menilai Vettel sudah kehilangan kemampuannya meskipun musim 2020 hanya bisa finis di posisi ke-13.
”Sebastian menjalani tahun yang terlalu menantang. Setiap pebalap akan kesulitan dengan kenyataan bahwa dirinya diberi tahu sebelum musim berakhir bahwa dia tidak lagi diinginkan. Itu sulit dicerna secara mental dan semua orang tahu betapa pentingnya sisi mental di Formula 1,” ujar Stroll kepada BBC.
”Di atas semua itu, dia memiliki mobil yang tidak meyakinkan dan tidak sesuai dengan gaya membalapnya. Ini sangat mirip dengan tahun terakhirnya bersama Red Bull Racing pada 2014, tetapi Vettel adalah empat kali juara dunia Formula One. Dia sudah pasti tidak lupa bagaimana mengemudikan mobil balap. Etos kerjanya patut dicontoh, semua orang di dalam paddock tahu betapa kerasnya dia mendorong dirinya sendiri,” kata Stroll.
”Ketika seorang juara dunia datang kepada kami, itu akan memiliki dampak ke seluruh tim. Kami ingin mereka berpikir dan bertindak seperti juara. Dia akan membantu kami meraih level baru. Saya tidak mengkhawatirkan dia. Saya tahu dia dengan baik dan saya 100 persen yakin bahwa dia akan melakukan pekerjaan yang fantastis untuk kami. Saya melihat seorang Sebastian Vettel yang termotivasi hingga ke ujung jemarinya,” ungkap triliuner asal Kanada itu.