logo Kompas.id
Tak Ada Toleransi untuk...
Iklan

Tak Ada Toleransi untuk Perilaku Tak Sportif

Skorsing BWF pada delapan atlet bulu tangkis mencoreng dunia bulu tangkis Indonesia. Sportivitas, yang diambil dari kata ’sport’, atau olahraga, dituntut menjadi jalan hidup semua insan olahraga, terutama atlet.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3kXq95j4Uh5VyxQcONIs8_2kMrY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fde85e29c-7f74-4b1b-a5fe-791949312623_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ilustrasi. Pebulu tangkis Indonesia memungut kok saat berlaga pada turnamen di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 18 Januari 2020.

Dunia bulu tangkis Indonesia tercoreng kasus pengaturan hasil pertandingan yang dilakukan atlet hingga melahirkan skors seumur hidup dari Federasi Bulu Tangkis Dunia. Dunia olahraga, pada cabang apa pun, tidak menoleransi sikap tak sportif di dalam dan luar lapangan.

Melalui surat keputusan BWF tertanggal 20 Desember 2020 dan diterima PP PBSI pada 5 Januari 2021, sanksi diberikan pada delapan pebulu tangkis yang bukan berstatus pemain pelatnas. Tiga di antara mereka adalah Hendra Tandjaya, Danang Ivandi, dan Androw Yunanto yang diskors seumur hidup.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000