logo Kompas.id
Trauma Gempa yang Berlipat...
Iklan

Trauma Gempa yang Berlipat dengan Banjirnya Hoaks

Penyintas gempa Sulbar tidak hanya menghadapi logistik yang kurang dan gempa susulan. Banjirnya berita dan informasi hoaks membuat derita mereka berlipat. Sebagian terpaksa jauh meninggalkan rumah agar tenang.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p4OCLjXfivC-7RST8FGWC-I6Xh0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F043d5357-a98a-44fd-acc2-9c2d35394881_jpg.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Rafi, anak pengungsi korban gempa Sulbar berumur lima bulan, tertidur di posko pengungsian di Kantor Dinas Sosial Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/1/2021).

Lututnya lecet. Punggungnya dipenuhi lebam. Gempa membuat tembok rumahnya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, runtuh dan menimpanya. Bersama sejumlah anggota keluarga dekatnya, Maridi (58) mengungsi ke Makassar, Sulawesi Selatan. Trauma akan gempa susulan dan banjirnya hoaks membuat lelaki itu khawatir berkepanjangan.

Duduk di velbed yang disiapkan, Maridi mengikuti saran Wika (28), anak keduanya, untuk diolesi minyak urut. Maridi mengangkat kemeja merah maron yang dipakainya. Lebam-lebam masih terlihat di punggung. Lecet dan luka di kakinya juga belum sembuh benar hingga Selasa (19/1/2021).

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000