Labkesda Tangerang Selatan Tak Lagi Menerima Sampel Tes Covid-19
›
Labkesda Tangerang Selatan Tak...
Iklan
Labkesda Tangerang Selatan Tak Lagi Menerima Sampel Tes Covid-19
Labkesda Tangerang Selatan untuk sementara menghentikan pemeriksaan sampel tes Covid-19. Upaya pelacakan kontak dikhawatirkan terganggu
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah Tangerang Selatan mulai Rabu (20/1/2021) tidak lagi menerima sampel tes Covid-19 karena mesin periksa bermetode reaksi berantai polimerase atau PCR sedang dalam perawatan. Hal tersebut berpotensi mengganggu upaya pelacakan kontak.
Pengumuman tersebut disampaikan melalui surat tertulis oleh Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tangerang Selatan (Tangsel) Riki Hermawan. Surat itu ditujukan kepada direktur rumah sakit umum, kepala Rumah Lawan Covid-19, dan kepala puskesmas seluruh Tangsel.
Dalam surat itu, Riki memberitahukan bahwa pihak Labksesda Tangsel untuk sementara tidak menerima sampel tes Covid-19 dikarenakan mesin periksa sedang dalam perbaikan (maintenance) hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, Riki tidak menyebutkan secara detail mengenai gangguan yang dialami mesin PCR hingga harus mendapatkan perbaikan.
Upaya surveilans yang meliputi pengetesan, pelacakan kontak, dan perawatan pasien (3T) akan sedikit terganggu dengan masih diperbaikinya mesin pemeriksa sampel tes Covid-19 Tangsel. (Budi Haryanto)
Riki tak merespons panggilan telepon dan pesan singkat yang dilayangkan Kompas. Demikian pula Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Tangsel Deden Deni yang belum dapat dikonfirmasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tangsel Fuad, yang dikonfirmasi secara terpisah, menjelaskan, mesin pemeriksa PCR sedang dalam perawatan berkala dan pembersihan umum (general cleaning). ”Ini dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan petugas dan akurasi pengukuran sampel,” kata Fuad melalui pesan singkat.
Lebih lanjut ia menerangkan, untuk sementara pemeriksaan sampel tes Covid-19 di Tangsel akan mengandalkan laboratorium yang berada di luar Tangsel. ”Sampel dikirim ke laboratorium luar,” ucapnya. Fuad mengklaim jumlah pemeriksaan sampel tes Covid-19 akan tetap sama dan tidak ada penurunan.
Pemerintah Kota Tangsel saat ini memiliki dua mesin pemeriksa sampel tes Covid-19 bermetode PCR. Kapasitas pemeriksaan sampel dua mesin tersebut disebutkan 300 sampel per hari.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKM) Indonesia Budi Haryanto mengatakan, upaya surveilans yang meliputi pengetesan, pelacakan kontak, dan perawatan pasien (3T) akan sedikit terganggu dengan masih diperbaikinya mesin pemeriksa sampel tes Covid-19 Tangsel.
Mengirim sampel untuk diperiksa di laboratorium luar Tangsel, menurut Budi, juga tak akan menyelesaikan persoalan. Sebab, penumpukan sampel untuk diperiksa juga terjadi di laboratorium di Jabodetabek.
”Ini berakibat pada makin lamanya hasil tes Covid-19 keluar,” ujar Budi.
Jika sudah demikian, potensi orang yang diduga tertular Covid-19 untuk berkeliaran semakin besar karena hasil tes mereka lama keluar. Penularan Covid-19 pun bisa jadi semakin meluas.
”Pemeriksaan yang lama biasanya juga menghambat pelacakan kontak. Sebab, orang yang hasil tesnya positif itu sudah lupa dia berkontak dengan siapa saja,” kata Budi.
Budi menganjurkan Pemerintah Kota Tangsel untuk menambah jumlah laboratorium atau mesin periksa PCR. Kalaupun upaya itu agak sulit direalisasikan, pemerintah bisa membuat terobosan baru untuk menentukan apakah seseorang positif Covid-19 atau tidak.
Terobosan yang dia maksud bisa seperti penggunaan inovasi alat Genose yang diciptakan Universitas Gadjah Mada. Genose memungkinkan pemeriksaan Covid-19 melalui embusan napas.