Tambahan Vaksin untuk Sidoarjo Terkirim, Prosedur Vaksinasi Disederhanakan
›
Tambahan Vaksin untuk Sidoarjo...
Iklan
Tambahan Vaksin untuk Sidoarjo Terkirim, Prosedur Vaksinasi Disederhanakan
Sidoarjo menerima tambahan vaksin 4.720 dosis, Rabu (20/1/2021), untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi terhadap 8.720 tenaga kesehatan di wilayahnya. Prosedur vaksinasi telah dipermudah untuk menyukseskan program.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menerima tambahan vaksin 4.720 dosis, Rabu (20/1/2021), untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi terhadap 8.720 tenaga kesehatan pada pelaksanaan tahap pertama. Hingga kini, 600 nakes telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac melalui sejumlah fasilitas layanan kesehatan.
Pantauan Kompas, tambahan vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Kantor Dinas Kesehatan Sidoarjo sekitar pukul 12.00 dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Vaksin 4.720 dosis dari Dinkes Jatim itu langsung disimpan di ruang pendingin untuk menjaga kualitasnya.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, jumlah total tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan dasar ataupun lanjutan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, 11.200 orang. Namun, yang memenuhi kriteria sebagai calon penerima vaksin 8.720 orang.
”Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin 600 orang. Meski demikian, jumlah vaksin terdistribusi ke fasyankes atau titik layanan vaksinasi sudah mencapai 2.500 dosis,” ujar Syaf Satriawarman.
Syaf mengatakan, pihaknya berharap seluruh nakes segera melaporkan kondisi kesehatannya dan mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengatasi pandemi. Demi memberikan kemudahan layanan vaksinasi telah disiapkan 430 vaksinator tersertifikasi dari berbagai bidang, yakni dokter, bidan, dan perawat.
Sebanyak 430 vaksinator ini siap melayani vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. Para calon penerima vaksin tinggal memilih salah satu dari 52 titik sebaran layanan vaksinasi yang disiapkan. Titik layanan itu, antara lain, di 26 puskesmas dan RSUD Sidoarjo. Selain itu bisa di RS swasta dan klinik yang ditunjuk.
Dari jumlah tersebut, tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin 600 orang. Meski demikian, jumlah vaksin terdistribusi ke fasyankes atau titik layanan vaksinasi sudah mencapai 2.500 dosis. (Syaf Satriawarman)
Namun, dari hasil evaluasi pelaksanaan vaksinasi selama beberapa hari ini, menurut Syaf, titik layanan pemberian vaksin diprioritaskan di RSUD Sidoarjo dan 26 puskesmas. Pertimbangannya, fasyankes tersebut memiliki kelengkapan sarana yang memadai, terutama lemari pendingin untuk penyimpan vaksin.
Menurut Syaf, pelaksanaan vaksinasi terkendala pada proses konfirmasi calon penerima vaksin melalui aplikasi dalam jaringan milik Kementerian Kesehatan. Mengatasi persoalan itu, pihaknya membuat diskresi dengan menyederhanakan prosedur vaksinasi. Caranya, tenaga kesehatan penerima vaksin cukup mengisi formulir yang disiapkan oleh Dinkes Sidoarjo.
Mengacu pada ketentuan awal, calon penerima vaksin yang sudah terverifikasi oleh Kemenkes yang ditandai dengan menerima pesan singkat harus mengonfirmasi pesan tersebut melalui aplikasi. Konfirmasi itu berisi jadwal pelaksanaan vaksinasi dan tempat pemberian vaksin.
Ketentuan itu telah diperlonggar sehingga nakes bisa mengubah jadwal dan tempat vaksinasi dengan mengisi formulir. Tujuannya, vaksinasi berjalan lancar sesuai dengan harapan, yakni tuntas berdasarkan target waktu yang ditetapkan. Sidoarjo menargetkan vaksinasi nakes tuntas akhir Maret.
Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono menambahkan, pelaksanaan vaksinasi terhadap nakes sejauh ini berjalan lancar tanpa kendala signifikan. Sosialisasi tentang keamanan, kehalalan, dan manfaat vaksin terus digencarkan untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini.
”Vaksinasi harus sukses karena menjadi bagian dari ikhtiar untuk memerangi pandemi Covid-19, selain penerapan protokol kesehatan secara disiplin,” ucap Hudiyono.
Hudiyono menambahkan, beragam ikhtiar agar pandemi Covid-19 segera mereda terus digenjot. Terkini, pelaksanaan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan selama sepekan, hasilnya kurang efektif.
Indikasinya, PPKM yang diharapkan mampu mengerem mobilitas masyarakat untuk mencegah sebaran virus korona 40 persen hanya tercapai 15 persen. Masih tingginya penyebaran Covid-19 salah satunya indikatornya dengan penuhnya kapasitas ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
Untuk wilayah Sidoarjo, ruang perawatan khusus ataupun biasa telah terisi 100 persen, bahkan terjadi antrean pasien terkonfirmasi positif di instalasi gawat darurat karena ketiadaan tempat perawatan intensif. Hingga saat ini, RS rujukan Covid-19 masih memprioritaskan warga Sidoarjo daripada pasien rujukan dari luar kota.
Kereta medis darurat
Sementara itu, Pemerintah Kota Madiun terus mengupayakan penambahan ruang isolasi untuk menampung lonjakan pasien Covid-19 di wilayahnya. Terkini, Wali Kota Madiun Maidi meninjau kereta isolasi yang disiapkan oleh PT Inka, menyusul penuhnya ruang isolasi di semua RS rujukan Covid-19 wilayah Madiun dan sekitarnya.
Koordinasi terkait rencana pemanfaatan kereta medis ini terus dilakukan, termasuk yang terkait dengan tenaga medisnya. Semoga dalam pekan ini bisa digunakan. (Maidi)
Maidi mengatakan, pihaknya berencana meminjam Emergency Medical Train (EMT) milik Inka. Fasilitas itu memiliki tiga trainset dengan total 24 kereta. Dari total 24 kereta itu, 18 kereta untuk pasien dan 6 kereta untuk tenaga medis serta tenaga kesehatan.
Kereta medis ini mampu menampung 225 pasien dan 72 tenaga medis ataupun nakes. Selain itu, kereta memiliki fasilitas penunjang, seperti lemari penyimpanan obat, lemari pendingin, alat bantu pernapasan, dan peralatan penunjang medis lainnya.
”Koordinasi terkait rencana pemanfaatan kereta medis ini terus dilakukan, termasuk yang terkait dengan tenaga medisnya. Semoga dalam pekan ini bisa digunakan,” kata Maidi.
Meski menyiapkan fasilitas perawatan tambahan, Maidi berharap hal itu tidak sampai digunakan. Dia berharap penambahan kasus baru Covid-19 di wilayahnya melandai dalam beberapa hari ke depan. Hal itu bisa tercapai jika masyarakat disiplin menerapkan prokes, terutama memakai masker, menjaga jarak aman, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.