Usaha Besar dan Rintisan Semakin Giat Berkolaborasi
›
Usaha Besar dan Rintisan...
Iklan
Usaha Besar dan Rintisan Semakin Giat Berkolaborasi
Perusahaan besar dan usaha rintisan semakin giat berkolaborasi pada masa pandemi Covid-19 yang dipenuhi ketidakpastian.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 memunculkan kesadaran dan kebutuhan perusahaan besar untuk berkolaborasi dengan usaha rintisan. Sinergi ini dapat berujung pada peningkatan skala usaha rintisan serta kualitas inovasi korporasi besar.
NextLevel Leader PwC Indonesia Radju Munusamy memaparkan, ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 masih melanda selama dua triwulan pertama 2021. Di tengah situasi penuh ketidakpastian, pebisnis tetap fokus pada pertumbuhan dan pembentukan profit.
”Perusahaan besar akan menyusun inovasi untuk lebih efektif dan efisien,” katanya pada seminar dalam jaringan berjudul PwC NextLevel-2021 Outlook: Start-ups, Investments, and Corporate Collaborations, Selasa (19/1/2021).
Pada saat yang sama, usaha rintisan berupaya meningkatkan skala usaha. Investor pemilik dana juga tengah mencari usaha rintisan yang memiliki fundamental kokoh dan berpotensi memberi imbal hasil yang berkelanjutan.
Menurut Partner East Ventures Melisa Irene, pandemi memunculkan urgensi pengelolaan dan tekanan risiko bagi usaha rintisan. Di sisi lain, pandemi juga mendesak korporasi besar untuk bertransformasi ke arah digital. Dengan demikian, kedua jenis usaha tersebut dapat berkolaborasi dan melengkapi satu sama lain.
Pandemi memunculkan urgensi pengelolaan dan tekanan risiko bagi usaha rintisan.
Ada sejumlah skema kolaborasi yang dapat dijalankan, antara lain berbagi infrastruktur, skema berbagi pendapatan, dan proyek berbasis layanan. Kolaborasi juga berdampak pada perubahan lanskap konsumen yang diraih atau dilayani kedua belah pihak.
Founder dan CEO Ruparupa Kawan Lama Group Teresa Wibowo menyampaikan, pihaknya sudah berkolaborasi dengan usaha rintisan di bidang logistik. Menurut dia, kolaborasi menjadi hal esensial dalam memberikan nilai tambah terhadap bisnis.
Pada kesempatan yang sama, Entrepreneurial and Private Business Leader PwC Indonesia Michael Goenawan mengenalkan program PwC NextLevel sebagai wadah kolaborasi antara usaha rintisan, perusahaan besar, dan investor. Wadah ini menyediakan instrumen yang mendukung peningkatan skala bisnis secara efektif dan efisien dalam menyatukan ekosistem.
Solusi
Founder dan CEO SIRCLO Brian Marshal menyatakan, pada 2020, usaha rintisannya fokus memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi klien, khususnya terkait dengan suplai dan logistik. Perusahaan besar menjadi salah satu mitranya.
VP of Corporate Development Waresix Eric Dharma mengatakan, usaha rintisannya fokus mencarikan jalan keluar bagi mitra dalam menghadapi permasalahan pergudangan selama pandemi. Dia juga membantu pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bertahan di tengah tantangan tersebut.
Menurut dia, penting bagi usaha rintisan untuk selalu hadir dan siap sedia membantu mitra di tengah pandemi.
Fokus mencarikan jalan keluar bagi mitra dalam menghadapi permasalahan pergudangan selama pandemi.
”Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mempertahankan kualitas layanan yang berdampak pada loyalitas konsumen,” katanya.
Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahkan, ciri khas usaha rintisan adalah disrupsi, yang sejalan dengan karakter pandemi Covid-19 terhadap pola ekonomi dan bisnis secara umum. Setelah mampu bertahan pada 2020, usaha rintisan dapat melaju tahun ini. Syaratnya, memiliki fondasi bisnis berdaya tahan serta mengurangi kesalahan dalam eksekusi program, proyek, dan layanan.