Daerah Rawan Bencana di Sumut Siaga Banjir dan Longsor
›
Daerah Rawan Bencana di Sumut ...
Iklan
Daerah Rawan Bencana di Sumut Siaga Banjir dan Longsor
Sejumlah daerah di Sumatera Utara siaga banjir dan longsor menghadapi potensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah pun meningkatkan kesiapsiagaan personel, peralatan, dan mitigasi bencana.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sejumlah daerah di Sumatera Utara siaga banjir dan longsor menghadapi potensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah daerah mulai meningkatkan kesiapsiagaan personel, peralatan, dan mitigasi bencana. Sementara masyarakat diminta mewaspadai banjir, banjir bandang, dan longsor.
”Kami menyiagakan petugas selama 24 jam menyusul peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang potensi banjir akibat hujan lebat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat Irwan Syahri, Kamis (21/1/2021).
Berdasarkan peta prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat, sebagian wilayah Sumut berstatus siaga dan sebagian lagi waspada dampak hujan lebat pada 22-23 Januari. Kabupaten Langkat pun masuk kategori siaga.
Irwan mengatakan, sebagian Langkat sudah terendam banjir akibat hujan lebat dalam beberapa hari belakangan ini. Wilayah itu antara lain Kecamatan Hinai, Stabat, dan Kecamatan Tanjung Pura. Akibatnya, banjir mengganggu aktivitas warga. ”Namun, tidak ada warga yang mengungsi,” kata Irwan.
Kesiapsiagaan juga ditingkatkan di Kabupaten Karo yang wilayahnya juga berstatus siaga dampak hujan lebat. Dengan kondisi wilayah yang berada di dataran tinggi dan topografi berbukit-bukit, Karo mewaspadai bencana longsor dan banjir bandang. Karo juga mengantisipasi potensi lahar hujan dari Gunung Sinabung.
”Kami meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi hujan deras dalam beberapa hari ke depan,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Karo Natanael Peranginangin.
Natanael mengatakan, BPBD Karo kini meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar waspada menghadapi kemungkinan longsor. Warga yang bermukim di lereng bukit atau di bawah lereng bukit diminta meninggalkan rumahnya jika hujan lebat turun.
Warga juga diimbau tidak melintas di jalan yang rawan longsor. ”Longsor sudah terjadi di Kecamatan Mardinding, tetapi langsung bisa ditangani dan tidak ada korban,” kata Natanael.
Potensi longsor juga sangat besar di Jalan Medan-Berastagi. Jalan yang menghubungkan Kota Medan dengan sejumlah kabupaten/kota di Sumut dan Aceh itu sudah beberapa kali ditimbun longsor sejak Desember hingga Januari ini. Alat berat disiagakan agar bisa lebih cepat membuka jalan yang ditimbun longsor di jalur itu.
Natanael mengatakan, hujan lebat yang melanda Karo juga meningkatkan potensi terjadinya lahar hujan dari Gunung Sinabung. Jutaan meter kubik material hasil erupsi Sinabung berupa batuan dan abu vulkanis saat ini masih menumpuk di lereng gunung. Warga di sepanjang jalur lahar hujan pun diminta menjauh dari sungai jika hujan lebat turun.
Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis sebelumnya mengatakan, semua wilayah di Sumut meningkatkan kesiapsiagaan pada bencana hidrometeorologi. Musim hujan di Sumut pun diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Februari. Riadil pun meminta pemerintah kabupaten/kota menyiapkan personel, peralatan, dan anggaran yang cukup untuk mitigasi dan penanganan bencana.