Identifikasi Korban Dilanjutkan hingga Pekan Depan
›
Identifikasi Korban...
Iklan
Identifikasi Korban Dilanjutkan hingga Pekan Depan
Sudah 47 jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identification atau DVI masih mencocokkan asam deoksiribonukleat atau DNA setidaknya hingga pekan depan.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sudah 47 korban dari 62 penumpang dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ-182 teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri masih mencocokkan asam deoksiribonukleat atau DNA setidaknya hingga pekan depan meskipun operasi pencarian dan penyelamatan resmi berakhir, Kamis (21/1/2021).
Tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi jenazah atas nama Selvin Daro, Angga Fernando Afrion, Rion Yogatama, dan Rusni melalui pencocokan DNA. Dengan tambahan empat identitas orang ini, berarti tinggal 15 korban yang belum teridentifikasi.
Hingga berakhirnya operasi pencarian dan penyelamatan, Tim DVI menerima dan memeriksa 324 kantong jenazah dan 264 kantong properti serta menyerahkan 35 jenazah kepada keluarga korban.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Rusdi Hartono mengatakan, identifikasi masih berlanjut setidaknya hingga sepekan ke depan karena proses pencocokan DNA cukup panjang. ”Pencocokan DNA membutuhkan 5-7 hari. Mudah-mudahan esok masih ada yang diidentifikasi lagi,” ujar Rusdi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan 42 dokumen kependudukan untuk korban yang telah teridentifikasi. Sebanyak 31 dokumen sudah diserahkan kepada keluarga.
”Kami sudah hubungi kepala dinas asal masing-masing korban untuk memproses dokumen,” kata Direktur Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Handayani Ningrum. Sementara itu, PT Jasa Raharja (Persero) telah menyerahkan santunan kepada 39 ahli waris korban. Manajemen berupaya pengurusan santunan selesai dalam 1 x 24 jam.
Operasi pencarian dan penyelamatan jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 resmi berakhir Kamis (21/1/2021). Selanjutnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan memimpin operasi pemantauan secara aktif berpusat di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Operasi ini difokuskan pada pencarian rekaman suara kokpit pesawat.
Operasi pencarian dan penyelamatan korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 berlangsung sejak Sabtu (9/1/2021). Dalam kurun waktu itu, tim gabungan mengevakuasi 324 kantong jenazah, 68 serpihan kecil pesawat, 55 serpihan besar pesawat, dan rekaman data penerbangan atau FDR.