Puluhan Anggota Polresta Sidoarjo Donor Plasma untuk Bantu Penderita Covid-19
›
Puluhan Anggota Polresta...
Iklan
Puluhan Anggota Polresta Sidoarjo Donor Plasma untuk Bantu Penderita Covid-19
Puluhan anggota Polresta Sidoarjo yang sembuh dari Covid-19 ikuti penapisan massal sebagai syarat jadi donor plasma. Ini wujud nyata menyukseskan gerakan nasional donor plasma konvalesen untuk terapi pemulihan Covid-19.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Puluhan anggota Kepolisian Resor Kota Sidoarjo yang telah sembuh dari Covid-19 mengikuti penapisan massal sebagai syarat menjadi donor plasma. Hal itu dilakukan sebagai wujud nyata menyukseskan gerakan nasional donor plasma konvalesen untuk terapi pemulihan Covid-19 di Tanah Air.
Puluhan anggota polisi yang mengikuti proses penapisan itu sehari-hari bertugas di Polresta Sidoarjo dan polsek jajaran. Mereka berkumpul di markas Polresta Sidoarjo karena merasa terpanggil untuk membantu sesama, yakni para pasien terkonfirmasi positif yang saat ini tengah berjuang melawan serangan virus Covid-19.
”Total ada 57 anggota Polresta Sidoarjo dan polsek jajaran yang mengikuti penapisan hari ini. Semuanya sudah dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19. Ini merupakan wujud kepedulian Polri bagi masyarakat,” ujar Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Sumardji, Kamis (21/1/2021).
Sumardji berharap semua anggota yang mengikuti penapisan bisa memenuhi syarat menjadi donor plasma. Namun, apabila hanya sebagian yang memenuhi syarat untuk proses donor plasma, pihaknya tetap mengapresiasi niat baik para anggotanya untuk membantu sesama dan turut serta memerangi pandemi Covid-19.
Sumardji berharap, peran serta anggota Polresta Sidoarjo dalam gerapan nasional donor plasma ini menjadi teladan bagi masyarakat. Alasannya, saat ini angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sidoarjo cukup tinggi. Namun, para penyintas yang bersedia menjadi donor plasma masih minim.
Satgas Penanganan Covid-19 Sidoarjo mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga Kamis 8.555 orang. Dari jumlah tersebut, 7.857 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 549 orang lainnya meninggal dunia. Angka kematian akibat Covid-19 tinggi, yakni mencapai 6,4 persen atau dua kali lipatnya dari angka kematian akibat Covid-19 secara nasional.
Meski angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sidoarjo tinggi, jumlah penyintas yang menjadi donor plasma masih sangat minim. Kepala Bidang Teknis Pelayanan Darah Unit Transfusi Darah PMI Sidoarjo Nunuk Masluhiyah mengatakan, pihaknya tidak memiliki stok plasma konvalesen karena antara permintaan dan jumlah donor plasma tidak seimbang.
”Permintaan plasma konvalesen ini sangat tinggi, baik dari Sidoarjo sendiri maupun daerah lain, terutama Surabaya. Namun, stoknya selalu tidak ada. Beragam upaya dilakukan untuk menggerakkan kepedulian para penyintas Covid-19 agar bersedia menjadi donor plasma,” kata Nunuk.
Ketua UTD PMI Sidoarjo Achmad Zaini mengatakan upaya menjaring pendonor plasma konvalesen dilakukan, di antaranya, dengan membentuk komunitas penyintas Covid-19. Harapannya, sesama anggota komunitas bisa saling menyemangati untuk meningkatkan kepedulian terhadap upaya pemerintah meningkatkan angka kesembuhan pasien yang tengah dirawat.
”Untuk saat ini, jumlah pendonor plasma konvalesen masih kurang dari 1 persen dari jumlah penyintas Covid-19. Upaya lain yang ditempuh, menggandeng TNI dan polri untuk mendorong anggotanya yang menjadi penyintas Covid-19 agar mau menjadi donor plasma,” kata Zaini.
Pemerintah dan Palang Merah Indonesia terus mendorong para penyintas Covid-19 mendonorkan plasma darahnya untuk membantu menyelamatkan pasien-pasien Covid-19. Transfusi plasma konvalesen diharapkan bisa menurunkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dan mengatasi persoalan penuhnya rumah sakit saat ini.
Untuk saat ini, jumlah pendonor plasma konvalesen masih kurang dari 1 persen dari jumlah penyintas Covid-19. (Ahmad Zaeni)
Terapi plasma konvalesen digunakan sebagai tambahan pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis. Sejak Mei 2020, PMI bekerja sama dengan Lembaga Eijkman sudah mendistribusikan lebih dari 7.680 plasma darah (Kompas.id, 18/1/2021).
Gerakan nasional donor plasma konvalesen juga mendapat dukungan dari Pemprov Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakatnya yang telah berhasil melawan Covid-19 dan saat ini menjadi penyintas, untuk beramai-ramai mendonorkan plasma darahnya demi membantu terapi penyembuhan pasien yang masih dirawat.
”Mari, donor plasma konvalesen karena signifikan untuk selamatkan nyawa pasien. Saat ini dibutuhkan donor plasma konvalesen sebanyak lima kali lipat dari yang sudah berjalan saat ini, untuk memenuhi kebutuhan dan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19 di Jatim,” kata Khofifah, Rabu (20/1/2021).
Data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menunjukkan kumulatif konfirmasi positif hingga Rabu 102.152 orang. Penambahan kasus baru secara harian tinggi, mencapai 955 kasus. Dari jumlah tersebut, 87.381 orang atau 85,54 persennya sembuh. Namun, yang bersedia menjadi donor plasma masih sangat minim.
Gerakan donor plasma konvalesen sangat berarti bagi Jatim sebab angka kematian di provinsi ini tertinggi nasional. Angka kematian akibat Covid-19 hingga Rabu mencapai 7.135 orang atau 6,98 persen. Angka kematian itu hampir tiga kali lipatnya dari angka kematian nasional, yaitu 2,86 persen.