Ketersediaan Alat Transportasi Jadi Tantangan Besar Distribusi Vaksin di Maluku
›
Ketersediaan Alat Transportasi...
Iklan
Ketersediaan Alat Transportasi Jadi Tantangan Besar Distribusi Vaksin di Maluku
Tambahan 14.920 vial vaksin Covid-19 telah tiba di Ambon, Maluku, pada Sabtu (23/1/2021). Distribusi ke kabupaten/kota akan dipercepat mulai pekan depan.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Sebanyak 14.920 vial vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Ambon, Maluku, Sabtu (23/1/2021). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku akan mempercepat distribusi vaksin ke kabupaten/kota mulai pekan depan. Kondisi geografis dan ketersediaan alat transportasi menjadi tantangan terbesarnya.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Dony Rerung saat dihubungi di Ambon, Sabtu, mengatakan, total vaksin yang sudah diterima Maluku sebanyak 30.040 vial. Sebelumnya, pada 4 Januari 2021, Maluku menerima kiriman vaksin pertama sebanyak 15.120 vial.
Menurut Dony, pekan depan vaksin segera dikirim ke kabupaten/kota baik melalui jalur darat, udara, maupun laut. ”Untuk distribusi menjadi urusan PT Pos Indonesia. Kami terus berkoordinasi membantu kelancarannya. Tantangan saat ini adalah pesawat dan kapal ke daerah-daerah tidak beroperasi setiap hari,” ujar Dony.
Setelah tiba di ibu kota kabupaten/kota, vaksin segera didistribusikan ke fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun pusekesmas yang kebanyakan berada di pulau-pulau. Di Maluku telah ditentukan 230 fasilitas kesehatan yang melaksanakan vaksinasi. Sebanyak 1.283 vaksinator telah disiapkan.
Hingga saat ini, dari 11 kabupaten/kota di Maluku, hanya Kota Ambon yang sudah melakukan vaksinasi. Vaksinasi dimulai pada 15 Januari lalu. Setiap orang menerima vaksin sebanyak dua kali dengan selang waktu 14 hari. Vaksinasi tahap pertama ini diprioritas bagi tenaga kesehatan.
Dony mengatakan, total tenaga kesehatan di Maluku yang terdaftar 15.844 orang. Dari jumlah tersebut, tidak semua dapat menerima vaksin karena berbagai alasan, seperti pernah terinfeksi Covid-19 atau memiliki berbagai penyakit berat. ”Jadi untuk sementara, jumlah vaksin yang diterima Maluku cukup untuk kebutuhan semua tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, jumlah kasus Covid-19 mencapai 6.204 kasus. Jumlah pasien meninggal sebanyak 93 orang dan pasien yang masih dirawat 898 orang.
Protokol kesehatan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar Andre Kurniawan menyambut baik percepatan vaksin. Vaksin menjadi amunisi tambahan bagi tenaga kesehatan di sana. Sebanyak 600 tenaga kesehatan akan menerima vaksin di tiga rumah sakit dan 14 puskesmas.
Menurut Andre, kendala yang harus dihadapi adalah distribusi vaksin ke puskesmas yang sebagian besar berada di pulau-pulau. Alat transportasi reguler mengandalkan perahu motor. Saat ini, Kepulauan Tanimbar dan sebagian besar wilayah di selatan Maluku sedang dilanda gelombang tinggi. Gelombang tinggi baru mulai reda sekitar akhir Februari.
Lebih lanjut, Dony mengimbau masyarakat agar tidak kendur menerapkan protokol kesehatan. Menurut pantuan Kompas, banyak orang di Ambon tidak lagi menjalankan protokol kesehatan, seperti di pasar, terminal, jalanan, pusat perbelanjaan, dan warung kopi. Hal itu menyebabkan kasus Covid-19 terus meningkat.
Angky Siloy (45), seorang warga Ambon, mengatakan, ada anggapan di masyarakat bahwa kehadiran vaksin dapat mengakhiri pandemi Covid-19. ”Itu yang membuat banyak orang lepas masker. Juga memang dari awal banyak orang di Maluku tidak percaya dengan bahaya virus ini. Sosialisasi harus dilakukan terus-menerus,” kata Angky yang juga seorang guru.