Massa Navalny Turun ke Jalan Protes Putin, Ratusan Orang Ditangkap
›
Massa Navalny Turun ke Jalan...
Iklan
Massa Navalny Turun ke Jalan Protes Putin, Ratusan Orang Ditangkap
Ribuan orang turun ke jalan di sepuluh kota di Rusia untuk menuntut pembebasan Alexei Navalny. Pemantau aksi protes OVD-Info mengatakan, ada 863 orang telah ditahan.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
MOSKWA, SABTU — Massa pendukung tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, di sejumlah daerah di Rusia turun ke jalan menuntut pembebasan Navalny dan memprotes pemerintahan Presiden Vladimir Putin. Namun, polisi menangkap sekitar 860 pendukung Navalny.
Menurut aparat keamanan, lebih dari 200 pengunjuk rasa telah ditahan. Namun, pemantau aksi protes OVD-Info mengatakan, ada 863 orang telah ditahan, seperti dilaporkan Reuters, Sabtu malam. Mereka menggelar unjuk rasa di sedikitnya sepuluh kota. Penahanan dilakukan karena unjuk rasa itu ilegal.
Gelombang unjuk rasa yang dilakukan di puluhan kota di seluruh Rusia itu bisa menguji kemampuan oposisi memobilisasi rakyat. Terutama mobilisasi di tengah tekanan Kremlin pada kritikan publik yang mendera dan pandemi Covid-19.
Setelah ditangkap di bandara sekembalinya dari Berlin, Jerman, pekan lalu, Navalny mengajak pendukungnya untuk protes dengan turun ke jalan.
Dalam rekaman video unjuk rasa di Vladivostok, Sabtu (23/1/2021), terlihat polisi antihuru-hara mengejar pengunjuk rasa. Mereka menangkap setiap orang yang diduga sebagai provokator. Gelombang unjuk rasa yang pertama dilakukan di wilayah Timur Jauh dan Siberia termasuk Vladivostok, Khabarovsk, dan Chita.
Belum ada unjuk rasa di Moskwa pada Sabtu ini. Aparat kepolisian sudah menyiapkan barikade di sekeliling Lapangan Pushkinskaya.
Pemimpin oposisi utama Navalny, yang kini ditahan di penjara berkeamanan ketat, yakni Matrosskaya Tishina, berterimakasih kepada pendukungnya. ”Saya sangat percaya banyak orang baik di balik penjara saya dan mereka pasti akan membantu,” ujarnya.
Navalny, mantan pengacara yang menuduh Putin berada di balik upaya pembunuhannya dengan racun, terancam hukuman penjara selama bertahun-tahun. Pendukung Navalny berharap akan bisa menunjukkan dukungan kuat anti-Kremlin meski cuaca sedang tak ramah karena musim dingin.
Sebelum unjuk rasa, tim Navalny merilis video istana mewah seluas 17.691 meter persegi atau 39 kali luas wilayah Monako di Laut Hitam yang diduga milik Putin. Di dalam istana itu disebutkan ada kasino, bioskop, dan ruangan khusus dengan panggung tarian tiang. Putin membantahnya.
Sebelum gelombang unjuk rasa dimulai, aparat kepolisian sudah menangkapi beberapa pendukung Navalny yang dituding mengajak unjuk rasa ilegal dan memenjarakan setidaknya dua orang selama satu pekan.
Otoritas keamanan juga akan menyelidiki kasus kriminal terhadap pendukung Navalny yang mengajak anak-anak juga ikut berunjuk rasa melalui berbagai media sosial.
Kubu Navalny menyatakan, unjuk rasa harus dilakukan karena rakyat sudah frustrasi atas kegagalan ekonomi selama bertahun-tahun ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, kekuasaan Putin seperti tak tergoyahkan dan ini ditunjukkan dengan tingkat dukungan yang mencapai 60 persen.
Negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Perancis, dan Kanada, sudah meminta Rusia untuk membebaskan Navalny yang ditahan selama 30 hari tetapi tidak didengarkan Rusia. Bagi Rusia, ini urusan dalam negeri dan pihak luar tidak berhak ikut campur dalam urusannya. (REUTERS/AFP/AP)