Tiada Wakil Indonesia di Final Toyota Thailand Terbuka
›
Tiada Wakil Indonesia di Final...
Iklan
Tiada Wakil Indonesia di Final Toyota Thailand Terbuka
Indonesia gagal menempatkan wakilnya di final Toyota Thailand Terbuka yang akan digelar Minggu. Kelelahan fisik dan mental menjadi faktor penyebab kandasnya dua ganda, Hendra/Ahsan dan Greysia/Apriyani, di semifinal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BANGKOK, SABTU — Indonesia gagal meloloskan satu pun wakilnya pada final turnamen bulu tangkis Toyota Thailand Terbuka di Arena Impact, Bangkok, pekan ini. Harapan terakhir, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tersingkir pada babak semifinal, Sabtu (23/1/2021).
Pada laga semifinal itu, Greysia/Apriyani kalah dari pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan. Kekalahan dengan skor 16-21, 18-21 itu gagal mengulang kemenangan Greysia/Apriyani dari lawan yang sama pada semifinal Yonex Thailand Terbuka pekan lalu.
”Kami telah berusaha maksimal untuk melangkah sejauh mungkin. Namun, hari ini lawan bermain lebih baik. Mereka lebih siap mengantisipasi permainan kami. Meski punya semangat dan sudah berusaha semaksimal mungkin, fisik dan mental kami sudah menurun,” ujar Greysia.
Setelah mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) pada final Yonex Thailand Terbuka, Minggu (17/1/2021), Greysia/Apriyani tampil kembali pada Toyota Thailand Terbuka, dua hari berselang. Stamina mereka pun mulai menurun setelah sembilan kali bertanding dalam waktu 12 hari.
Pekan lalu, Greysia/Apriyani menjadi salah satu dari dua wakil Indonesia pada final. Wakil lainnya, ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, kalah dari wakil tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Yonex dan Thailand Terbuka, yang berlevel BWF Super 1000, menjadi dua dari tiga turnamen bulu tangkis pada Januari ini yang merupakan revisi dari turnamen musim kompetisi 2020. Turnamen lainnya adalah Final BWF World Tour, 27-31 Januari. Tahun lalu, sebagian besar turnamen bulu tangkis dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Meski punya semangat dan sudah berusaha semaksimal mungkin, fisik dan mental kami sudah menurun.
Kalah energi
Pada semifinal ganda putra, langkah Hendra/Ahsan untuk mencapai final pertama mereka tahun ini digagalkan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), 21-14, 20-22, 12-21. Adapun Lee/Wang mencapai final kedua secara beruntun setelah menjuarai Yonex Thailand Terbuka, pekan lalu.
”Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tetapi mereka memiliki energi yang lebih besar. Kekuatan dan kecepatan mereka berada pada level tinggi,” kata Ahsan seusai laga itu.
Hendra menjelaskan, kekalahan pada gim kedua disebabkan adanya kesalahan yang mereka lakukan pada momen kritis. ”Adapun pada gim ketiga, mereka terus menekan sehingga kami kesulitan mengembangkan permainan,” katanya.
Bagi Lee/Yang, kemenangan itu sebetulnya hanyalah yang kali ketiga dari sembilan kali pertemuan dengan Hendra/Ahsan sejak 2019. Namun, enam laga di antaranya selalu berlangsung dalam tiga gim dengan skor ketat.
”Ahsan dan Setiawan memiliki keterampilan bermain yang sangat tinggi. Kami pun sempat gugup pada gim pertama. Setelah itu, kami menggunakan kecepatan dan kekuatan untuk menekan mereka, juga mengambil keuntungan dari kesalahan mereka. Kami benar-benar ingin memberi tantangan karena mereka pemain hebat dan berpengalaman,” komentar Wang.
Lee menyebutkan, kunci kemenangan mereka adalah karena bisa saling mendukung meski dalam kondisi lelah. ”Kami selalu menyemangati satu sama lain. ’Satu lagi, satu lagi, ayo tetap berjuang!”’ kata Lee menirukan kata-kata mereka saat bertanding.
Pekan lalu, langkah Hendra/Ahsan terhenti pada perempat final setelah dikalahkan wakil Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung-jae. Saat itu, Ahsan tampil dengan kesakitan karena cedera betis kiri sejak gim kedua.
Menjelang tampil melawan Lee/Yang, Ahsan mengatakan, cederanya mulai pulih. Dia membutuhkan kondisi fisik yang prima untuk tampil pada turnamen berikutnya, Final BWF.
Hendra/Ahsan menjadi bagian dari lima wakil Indonesia yang akan tampil dalam turnamen dengan hadiah total 1,5 juta dollar AS (sekitar Rp 21 miliar) itu. Empat wakil Indonesia lainnya adalah Greysia/Apriyani, Anthony Sinisuka Ginting, serta dua ganda campuran, Praveen/Melati dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.