Orangtua diharapkan lebih bijak memilih camilan untuk anak-anak dengan memperhatikan kandungan gizi di dalamnya.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemilihan makanan bergizi tidak hanya perlu diperhatikan dan diterapkan untuk makanan utama. Perhatian yang sama juga seharusnya diberikan dalam memilih camilan untuk mendukung asupan nutrisi seimbang bagi tubuh.
Menyambut Hari Gizi Nasional, Senin (25/1/2021), Paddle Pop yang merupakan perusahaan es krim yang disukai anak-anak meluncurkan logo Cemilan Baik Untukmu. Langkah ini sebagai komitmen mengedukasi dan mengampanyekan kepada masyarakat untuk mulai memperhatikan pemilihan camilan yang bernutrisi bagi anak-anak. Harapannya, masyarakat mau mengubah pola makan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Dokter Spesialis Anak Attila Dewanti di acara diskusi daring bagi media massa dan blogger bertajuk ”Pentingnya Memilih Cemilan Baik untuk Tumbuh Kembang Anak” yang digelar Paddle Pop, akhir pekan ini, menjelaskan dengan ukuran lambung anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa, seharusnya anak-anak makan dengan porsi kecil. Apabila hanya mengandalkan tiga kali makan utama (pagi, siang, dan malam), belum tentu mampu menunjang energi untuk kegiatan sehari-hari.
”Di sela antara makanan pokok, butuh camilan untuk melengkapi kebutuhan gizi seimbang harian anak. Namun, memilih camilan jangan sembarangan. Jika terbiasa mengonsumsi camilan yang tidak baik, ada dampak jangka panjang. Seringnya makan tidak sehat, bisa mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap penyakit,” jelas Attila.
Di masa pandemi Covid-19, tambah Attila, perhatian pada asupan gizi makanan, termasuk camilan, jadi penting, untuk memperkuat daya tahan tubuh. Idealnya, pola konsumsi tiap orang tiga kali kali makan utama dan dua kali camilan. Buah dan susu, bisa jadi pilihan camilan baik bagi anak.
Attila menjelaskan, berdasarkan ketentuan WHO untuk anak usia 7-9 tahun, misalnya, kebutuhan camilan berkisar 330 kkal/hari. Camilan yang dipilih harus memperhatikan betul kandungan kalori, gula, garam, dan lemak jemuh sesuai angka kecukupan gizi (AKG). Gula tidak lebih dari 50 gram per hari, lemak tidak lebih dari 10 persen dan kalori tidak lebih 20 persen konsumsi harian.
Jika anak terlalu banyak mengonsumsi gula, anak akan mengantuk. Anak yang suka mengkonsumsi camilan manis juga bisa obesitas jika tidak dibarengi dengan kegiatan fisik. Penyakit lain bisa timbul, seperti darah tinggi, kolesterol, dan diabetes. Demikian pula camilan yang berlebihan kandungan garam atau perasa untuk membuat gurih, dapat membuat anak menjadi adiktif dan menjadi pemilih makanan.
”Dari kecil anak harus dibiasakan untuk memilih makanan baik sehingga nanti akan membentuk pola makan yang baik,” kata Attila.
Lebih banyak
Mengutip studi bertajuk ”The Eating And Drinking Habits of Children At Kudus, Central Java, yang dipubikasikan di Third International Conference On Sustainable Innovation 2019, sekitar 97,7 persen anak Indonesia mengkonsumsi lebih banyak camilan dan minuman kemasan dibandingkan sayuran dan buah-buahan. Adapun orang tua mengaku kesulitan membedakan camilan yang baik atau tidak, serta menyediakan alternatif camilan yang lebih baik, dengan rasa yang disukai anak-anak.
Memoria Dwi Prasita, Head of Marketing Ice Cream Unilever Indonesia, mengatakan, makan camilan dapat memberikan rasa senang pada anak. Namun, sebagai orangtua harus memikirkan kandungan gizi yang sesuai ketentuan.
”Pilihan camilan di pasaran banyak. Karena itu, kami mendukung para orangtua untuk mulai memperhatikan pilihan camilan anak dengan memberikan logo camilan baik untukmu sebagai jaminan pryang sesuai dengan kebutuhan gizi anak,” kata Memoria.
Salah satu camilan anak, yakni es krim, umumnya disukai anak-anak. Attila mengatakan, es krim dapat dikonsumsi anak sejak usia satu tahun, asal tidak memiliki riwayat alergi dingin.
Attila mengingatkan, kesadaran tentang pentingnya memilih camilan yang baik sangat krusial. Diperkirakan 15-25 persen penyakit anak-anak disebabkan karena pola makan yang kurang tepat, termasuk camilan.
Hernie Raharja, Foods & Refreshment Director Unilever Indonesia, mengatakan, camilan merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari makanan. Tapi banyak camilan di pasaran sehingga orangtua harus cermat memilihnya. Kami tak hanya berkomitmen menyediakan camilan anak yang baik sesuai standar. Kami juga ingin memberi edukasi tentang nutrisi dan pola makan sehat,” ujar Hernie.