Vaksinasi Termin Kedua di Jateng Ditargetkan Rampung Empat Hari
›
Vaksinasi Termin Kedua di...
Iklan
Vaksinasi Termin Kedua di Jateng Ditargetkan Rampung Empat Hari
Vaksinasi termin kedua segera dimulai setelah 248.600 vial atau dosis vaksin Covid-19 tiba di gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kota Semarang, Sabtu (23/1) dini hari dan langsung didistribusikan ke daerah.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pencanangan vaksinasi Covid-19 di 31 kabupaten/kota di Jawa Tengah direncanakan serentak pada Senin (25/1/2021). Penyuntikan pertama vaksin untuk tenaga kesehatan ditargetkan tuntas dalam empat hari atau hingga Kamis (28/1). Hal itu didukung sistem pencatatan dan pendataan yang lebih mudah ketimbang awal termin pertama.
Vaksinasi termin kedua segera dimulai setelah sebanyak 248.600 vial atau dosis vaksin Covid-19 tiba di gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kota Semarang, Sabtu (23/1) dini hari, dan langsung didistribusikan ke daerah. Sebanyak 31 daerah akan memulai vaksin pada Senin (25/1), sedangkan Wonogiri direncanakan mulai Selasa (26/1).
Dengan tambahan 32 kabupaten/kota, seluruh daerah di Jateng sudah mendapat alokasi vaksin dan memulai vaksinasi tahap I, dengan sasaran tenaga kesehatan. Sebelumnya, pada termin pertama yang dimulai Kamis (14/1), vaksinasi dilakukan di tiga daerah, yakni Kabupaten dan Kota Semarang serta Solo.
Apabila pada awal termin pertama jadwal penyuntikan vaksin lebih rinci dan ketat, kali ini lebih fleksibel. ”Dengan sistem percepatan ini, selama tenaga kesehatan tercatat dalam satu data vaksinasi, maka bisa dilayani di faskes penyedia layanan vaksin di mana saja dan kapan saja. Diharapkan (penyuntikan pertama) selesai 28 Januari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, Minggu (24/1).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng Rahmah Nur Hayati menjelaskan, saat ini, tenaga kesehatan tak lagi mendapat pemberitahuan pesan (SMS blast) terkait dengan jadwal dan lokasi vaksinasi. Dengan satu data vaksinasi terpadu, telah diketahui jumlah sasaran tenaga kesehatan serta yang sudah terdaftar.
”Prinsipnya, sasaran atau nakes yang memiliki e-ticket (tiket elektronik) bisa pergi ke fasilitas layanan kesehatan yang sudah ditetapkan untuk melakukan vaksinasi. Ada juga aplikasi PCare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) dalam vaksinasi,” kata Rahmah.
Sementara itu, penyuntikan termin kedua tenaga kesehatan di 31 kabupaten/kota direncanakan 8-11 Februari 2021 atau 14 hari setelah penyuntikan pertama. Apabila berjalan lancar, tahap I vaksinasi pada tenaga kesehatan di Jateng diperkirakan selesai pertengahan Februari 2021.
Adapun total target sasaran tenaga kesehatan di Jateng 187.841 orang, sedangkan target total penerima vaksin ialah 24,5 juta orang. Setelah tenaga kesehatan, kelompok sasaran berikutnya ialah pelayan publik, masyarakat rentan secara geospasial sosial dan ekonomi, masyarakat umum, dan pelaku ekonomi, serta masyarakat rentan lainnya (lansia).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Wonosobo Jaelan Sulat mengatakan, pihaknya sudah mengambil vaksin di gudang Dinkes Jateng, Kota Semarang, Minggu (24/1) pagi, dengan pengawalan kepolisian. Pencanangan vaksinasi dilakukan Senin (25/1).
Sesuai dengan arahan, pencanangan dan penyuntikan pada pimpinan daerah serta tokoh masyarakat akan dilaksanakan Senin (25/1), dilanjutkan pada nakes. ”Kami fokus pada nakes di fasilitas kesehatan yang disiapkan melayani vaksinasi, baru setelah itu pada nakes dari faskes lainnya. Penjadwalan dan pembagiannya dari dinkes, sesuai cakupan faskes yang melayani vaksin. Diharapkan selesai Kamis (28/1),” ujar Jaelan.
Kunci utama agar tidak tertular Covid-19 bukanlah vaksin, tetapi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M). Apabila 3M tak diterapkan optimal, yang divaksin tetap berpotensi tertular. (Yulianto Prabowo)
Tetap 3M
Yulianto mengingatkan bahwa kunci utama agar tidak tertular Covid-19 bukanlah vaksin, tetapi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M). Apabila 3M tak diterapkan optimal, yang divaksin tetap berpotensi tertular.
”Namun, kalau sudah divaksin, karena punya antibodi, tidak menjadi sakit berat atau meninggal setelah tertular. Namun, bisa jadi juga tetap sakit berat, tergantung kondisi. Jadi, yang utama tetap 3M,” katanya.
Menurut data corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Minggu (24/1/2021) pukul 12.00, terdapat 119.324 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 11.963 orang dirawat, 99.864 orang sembuh, dan 7.497 orang meninggal. Ada penambahan 25.598 kasus positif sejak 1 Januari 2021.