Satu demi satu pejabat di Nusa Tenggara Timur dan kini giliran Wakil Wali Kota Kupang setelah gubernur, wakil gubernur, ketua dan dua wakil Ketua DPRD NTT terpapar Covid-19, dan kasus pun terus bertambah.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Satu demi satu pejabat di Nusa Tenggara Timur terpapar Covid-19. Kini, giliran Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man setelah gubernur, wakil gubernur, ketua dan dua wakil Ketua DPRD NTT.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji di Kupang, Minggu (24/1/2021), mengatakan, Wakil Wali Kota Kupang terpapar setelah istrinya Elisabeth Rengka diketahui lebih awal terpapar Covid-19.
Dikatakan, istri wakil wali kota menjalani tes cepat antigen 20 Januari 2021, hasilnya reaktif, lalu diikuti dengan tes PCR, dan terbukti positif. Hari itu juga beliau langsung menjalani isolasi di RSUD SK Lerik. Sementara wakil wali kota mengikuti tes antigen, 21 Januari hasilnya reaktif, lantas dilanjutkan dengan tes swab PCR keesokan hari, dan hasilnya juga positif. ”Wawali memilih melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan,” kata Ludji.
Hermanus selalu melakukan pengawasan terhadap para tenaga kesehatan di setiap puskesmas dan rumah sakit di kota Kupang. Dia pun gencar mengimbau masyarakat Kota Kupang agar tetap menjalankan protokol kesehatan melalui berbagai kanal media sosial dan media massa.
Jumlah kasus harian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, jangan melonggarkan protokol kesehatan (Hermanus)
Penyebaran virus di Kota Kupang rata-rata 50 pasien per hari, jumlah kematian 2-5 orang per hari, dan angka kesembuhan rata-rata tiga orang per hari. ”Jumlah kasus harian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, jangan melonggarkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Joseph Nae Soi terpapar Covid-19. Gubernur memilih berobat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, sementara wakil wali kota melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan di Kupang. Kedua pejabat NTT ini sudah mulai pulih dan sedang menjalani karantina selama 14 hari ke depan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Penelusuran
Anggota Komisi IV DPRD NTT, RG Refafa Ga, dan tiga anggota DPRD NTT juga terpapar Covid-19. Diduga masih ada sejumlah pejabat daerah dan anggota DPRD terpapar penyakit yang disebabkan virus korona itu, tetapi secara diam-diam melakukan isolasi mandiri, sambil menjalani pengobatan. Tidak banyak yang tahu, apakah dilakukan penelusuran (tracing) terhadap orang-orang yang kontak erat dengan para pejabat ini atau tidak.
Hanya tiga pejabat di NTT yang mengumumkan dirinya terpapar Covid-19 secara terbuka kepada masyarakat, yakni Gubernur NTT, Wakil Gubernur, dan Wakil Wali Kota Kupang. Dengan ini masyarakat pun tahu bahwa pemimpin mereka sedang sakit dan memberikan dukungan kesembuhan melalui doa dan harapan.
Data Covid-19 NTT per 23 Januari 2021 menyebutkan, jumlah keseluruhan kasus 4.175 setelah terjadi tambahan kasus baru 111 orang terdiri dari Kabupaten Belu sebanyak 50 pasien, Kota Kupang 30, Sabu Raijua delapan, Manggarai Barat tujuh, Timor Tengah Selatan dan Malaka masing-masing lima kasus, Sumba Barat tiga, Malaka lima, Kabupaten Kupang dan Manggarai Timur masing-masing satu pasien.
Jumlah pasien Covid-19 meninggal sebanyak 110 orang, masih dirawat dan isolasi mandiri sebanyak 2.040 kasus, dan total pasien sembuh 2.025 pasien.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur Tinus Njurubaha mengatakan, Puskesmas Kambaniru di wilayah itu ditutup sejak 23-29 Januari 2021 menyusul tiga tenaga kesehatan di puskesmas itu terpapar Covid-19. Ini sesuai hasil tes cepat molekuler di RSUD Waingapu, Sumba Timur, Jumat (22/1/2021).
Selama puskesmas itu ditutup masyarakat setempat menjalami pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat. Semua ruangan puskesmas dan fasilitas yang ada di dalamnya akan disemprot dengan disinfektan untuk mensterilisasikan fasilitas kesehatan tersebut.
Kasus Covid-19 di Sumba Timur sebanyak 237 pasien, 131 sedang dalam perawatan medis, 11 meninggal, dan 95 orang sedang dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri.