Kejar Target Vaksinasi, Kota Tegal Tambah 50 Vaksinator Senior
›
Kejar Target Vaksinasi, Kota...
Iklan
Kejar Target Vaksinasi, Kota Tegal Tambah 50 Vaksinator Senior
Untuk mengejar target vaksinasi tahap pertama dalam waktu empat hari, Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah menambah tenaga vaksinator dari 130 orang mejadi 180 orang. Mereka direkrut dari para vaksinator senior.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
BREBES, KOMPAS — Untuk mengejar target vaksinasi tahap pertama yang mesti rampung dalam waktu empat hari, Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah menambah tenaga vaksinator dari 130 orang mejadi 180 orang. Para vaksinator tambahan direkrut dari petugas senior yang sudah berpengalaman.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan ditargetkan selesai Kamis (28/1/2021). Untuk mengejar target tersebut, Dinas Kesehatan menambah jumlah kapasitas layanan vaksinasi dan jumlah vaksinator.
"Kapasitas pelayanan vaksin akan ditambah dari 50 orang per hari untuk setiap fasilitas layanan kesehatan, menjadi 200 orang per hari. Adapun jumlah vaksinator ditambah dari 130 orang menjadi 180 orang," kata dia.
Menurut Prima, sebanyak 50 vaksinator tambahan akan diambil dari vaksinator senior yang sudah berpengalaman dalam hal vaksinasi. Sebelumnya, mereka tidak diikutkan dalam pelatihan vaksinasi Covid-19. Meski demikian, mereka dinilai memiliki kemampuan yang memadai.
Di Kota Tegal, vaksinasi akan dilakukan kepada 2.967 orang tenaga kesehatan. Namun, baru ada 4.000 dosis vaksin yang tersedia dari jumlah kebutuhan yakni, 5.960 dosis vaksin.
Sementara itu, sejumlah pejabat daerah di Tegal dan Brebes gagal divaksin pertama kali karena alasan kesehatan. Beberapa pejabat dan tokoh publik menjadi yang pertama divaksin untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin jenis Sinovac aman dan halal.
Di Kota Tegal, wali kota setempat Dedy Yon Supriyono gagal divaksin. Menurut dia, hal itu disebabkan oleh hasil pemeriksaan gula darahnya yang tinggi. Kendati demikian, ia tidak mampu menjawab ketika ditanya berapa hasil pemeriksaan gula darahnya. "Setelah dicek, gula darah saya tinggi jadi disarankan tidak ikut vaksin dulu. Nanti kalau sudah stabil baru bisa ikut vaksin," ujar Dedy.
Karena Dedy tidak bisa divaksin, Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi menjadi pejabat pertama yang divaksin. Saat divaksin, Jumadi terpantau tegang. Usai divaksin, Jumadi tampak pucat dan berkeringat.
"Biasa, kalau yang pertama kan ada nervous (cemas), tapi saya berusaha untuk tenang dan berdoa. Memang ada terasa sedikit kurang nyaman, tapi insyaallah sehat," ucap Jumadi.
Jumadi sempat dibawa menuju ruang penanganan Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI). Sekitar 15 menit kemudian, dia berjalan ke luar ruangan itu untuk menemui wartawan.
"(Vaksinasi) ini dilakukan agar semua sehat, ikhtiar kita. Yang pasti memang ada sedikit pegal, seperti digigit semut tapi agak kencang. Tidak usah takut," imbuhnya.
Tekanan darah tinggi
Sementara itu di Kabupaten Brebes, enam dari sepuluh pejabat publik yang dijadwalkan menerima vaksin Covid-19 pertama gagal divaksin karena dinyatakan tidak memenuhi syarat. Sebagian besar memiliki tekanan darah tinggi.
Di Brebes, vaksinasi perdana dilakukan di Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes. Dalam kegiatan tersebut, sepuluh orang ditunjuk untuk menerima vaksin perdana.
Mereka antara lain, Bupati Brebes Idza Priyanti, Wakil Bupati Brebes Narjo, Kepala Polres Brebes Ajun Komisaris Besar Gatot Yulianto, Komandan Kodim 0713 Brebes Letnan Kolonel Artileri Medan Mohamad Haikal Sofyan, anggota DPRD Brebes Moh Rizki Ubaidilah, dan Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ahmad Sururi.
Dari sepuluh pejabat dan tokoh publik tersebut, enam di antaranya dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk divaksin. Awalnya, Idza juga termasuk dalam pejabat yang gagal divaksin.
"Saat diperiksa, tekanan darah saya 152/98, sedangkan batas maksimal agar bisa divaksin 140/90. Mungkin, badan saya sedang tidak fit, kebetulan saya sedang radang tenggorokan juga," kata Idza di Brebes.
Setelah beristirahat selama beberapa jam dan menenangkan diri, Idza kembali memeriksakan tekanan darahnya. Usai dua kali diperiksa, tekanan darah Idza tergolong memenuhi syarat untuk divaksin yakni, 120/80.
"Tadi pagi saya grogi dan masih ketakutan jadi tekanan darahnya tinggi. Alhamdulillah, siangnya bisa divaksin. Setelah divaksin saya merasa semakin bersemangat," ujarnya.
Idza berpesan kepada masyarakat yang akan divaksin untuk beristirahat cukup sebelum vaksinasi. Istirahat cukup dinilai Idza bisa menjaga tekanan darah tetap stabil.
Hingga Senin malam, jumlah kasus Covid-19 yang dicatatkan Kota Tegal sebanyak 2.590 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktifnya sebanyak 446 kasus aktif dan sebanyak 210 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Brebes sebanyak 3.882 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 210 orang meninggal dunia dan 732 orang kasus aktif.