Vaksin Covid-19 di Maluku Mulai Dikirim ke 10 Kabupaten/Kota
›
Vaksin Covid-19 di Maluku...
Iklan
Vaksin Covid-19 di Maluku Mulai Dikirim ke 10 Kabupaten/Kota
Vaksin Covid-19 untuk 10 kabupaten/kota di Maluku mulai dikirim hari ini ke masing-masing ibu kota kabupaten/kota. Pengiriman menggunakan pesawat, mobil, dan kapal laut dengan waktu tempuh lebih dari 10 jam.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Sebanyak 22.760 vial vaksin Covid-19 mulai didistribusikan dari Ambon ke 10 kabupaten/kota di Maluku, Senin-Selasa (25-26/1/2021). Vaksinasi diperkirakan bisa mulai dilakukan awal pekan depan setelah sempat tertunda. Kini, penolakan vaksinasi di masyarakat terdengar tidak kencang lagi.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku, Adonia Rerung, mengatakan, pengiriman di hari Senin untuk Kabupaten Maluku Tengah dengan 4.040 vial, Seram Bagian Barat (2.360), Kabupaten Seram Bagian Timur (2.480). Selain itu, ada juga untuk Kabupaten Buru (2.400) dan Kabupaten Buru Selatan (1.400).
Menurut Adonia, pengiriman vaksin itu menggunakan kapal penyeberangan dan dilanjutkan perjalanan darat. Nantinya, vaksin dibawa terlebih dahulu ke ibu kota kabupaten. Waktu perjalanan terjauh untuk jalan darat adalah ke Bula, ibu kota Seram Bagian Timur. Dengan jarak 423 kilometer, waktu tempuh dari Pelabuhan Waipirit ke Bula lebih dari 10 jam. Adapun pelayaran terlama adalah ke Namrole, ibu kota Buru Selatan, berkisar 10-11 jam.
”Untuk sementara, cuaca di sepanjang perjalanan diperkirakan relatif aman sehingga untuk pengiriman hari pertama diperkirakan akan berjalan lancar. Paling lama besok (Selasa) siang sudah tiba di kota tujuan,” kata Adonia.
Sementara itu, pada Selasa, vaksin akan dikirimkan ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar (2.520), Kepulauan Aru (1.760) , Maluku Barat Daya (2.240), Maluku Tenggara (2.320), dan Kota Tual (920). Pengiriman ke lima daerah ini menggunakan pesawat sehingga bisa tiba di kota tujuan pada hari yang sama.
Adolina mengatakan, jumlah vaksin yang dikirim tersebut sesuai kebutuhan yang dihitung berdasarkan jumlah tenaga kesehatan dan pendukungnya. Setiap orang menerima dua kali vaksinasi dengan selang waktu 14 hari. Pemberian vaksinasi baru dimulai pekan depan sehingga diperkirakan sebagian rampung pada pertengahan Februari.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 Maluku memutuskan menunda distribusi vaksin dari Kota Ambon ke 10 kabupaten/kota di Maluku. Alasannya, stok vaksin yang tersedia sebanyak 15.120 dosis, belum cukup untuk diberikan kepada 14.845 tenaga kesehatan di daerah tersebut. Distribusi vaksin masih sebatas Kota Ambon (Kompas.id, 14/1/2021).
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang mengatakan, target vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Maluku selesai pada April 2021. Kendala terbesar di Maluku adalah distribusi vaksin ke puskesmas di pulau-pulau. Namun, sebanyak 230 fasilitas kesehatan sejauh ini siap menggelar vaksinasi.
Menurut dia, di daerah yang tidak memiliki fasilitas memadai untuk vaksinasi, para tenaga kesehatan diminta datang ke tempat vaksinasi terdekat atau ke ibu kota kabupaten. Hal itu termasuk bidan, perawat, atau dokter yang bertugas di kampung tanpa puskesmas. ”Proses mobilisasi ini yang memerlukan waktu,” ujar Kasrul.
Reda
Sementara itu, isu penolakan vaksin di kalangan masyarakat perlahan mulai reda seiring semakin banyaknya tenaga kesehatan yang divaksin. Sejauh ini tidak ada laporan dampak buruk vaksin yang dialami tenaga kesehatan. Di sejumlah ruang publik, semakin kurang terdengar suara penolakan vaksinasi.
”Di dalam tubuh kita ini sudah ada cairan vaksin sejak dari dulu. Sejak kita masih kecil. Terus sekarang kita belum dengar ada tenaga kesehatan yang sakit akibat vaksinasi. Saya yakin, pemerintah tidak menyusahkan masyarakatnya. Saya mau divaksin,” ujar Katje Loupatty (37), salah seorang warga.