William Wongso (73) bicara tentang makanan di musim hujan.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·2 menit baca
Pakar kuliner William Wongso (73) mengenang romantisme masa kecilnya pada makanan yang biasa disantap saat musim hujan. Salah satunya adalah nasi goreng.
“Nenek kita biasanya cari cabe, bawang merah, trus dideplok, goreng nasi goreng. Dah selesai. Lalu ada kerupuk udang, dendeng manis, udah. Dibikin pedes-pedes kasihin telor,” ujarnya di sesi live IG bersama pegiat kuliner Ade Putri Paramadita, Kamis (21/1/2021) pagi. Temanya, makanan musim hujan.
Menurut William, di Indonesia, makanan musim hujan tak selalu sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita. Sifatnya lebih spontan. Tidak seperti di negara lain yang memang memiliki musim atau cuaca tertentu, yang harus diantisipasi dengan makanan jenis tertentu.
William mencontohkan Sichuan yang secara geografis berada di lembah sehingga memiliki kelembaban yang tinggi. Sichuan juga hanya mendapat sinar matahari selama 2-3 bulan saja dalam setahun.
“Jadi perlu makanan yang panas. Rempah, cabe kering, pokoknya pedes-pedes. Di Eropa, saat winter, ada gluhwein. Dari red wine yang dikasih rempah trus dipanasin. Aku sekolah di Malang kalau dingin-dingin ya angsle kalau ada yang lewat. Tapi ya nggak pas hujan-hujan,” katanya.
Lebih jauh William mengatakan, ide atau keinginan menyantap makanan tertentu saat hujan turun hanyalah fantasi. Pada kenyataannya, ide atau keinginan itu belum tentu bisa tercapai.
“Aku kalau hujan, (penginnya) berdiri di deket pangggangan sate. Itu ada bara, ambil dari situ satenya. Tapi itu fantasi. Kenyataannya kan hujan, trus langsung ke depan (sate) RSPP nongkrong di depannya, kan nggak mungkin. Dikirim ke rumah udah dingin,” ujar William yang juga kerap berfantasi menyantap soto-sotoan dan lontong kikil di saat hujan turun.
“Jadi kalau di sini, negara tropis, ya incognito aja. Hujan nggak hujan, seadanya di rumah. Nggak bisa ke mana-mana, seadanya. Tapi dimakannya panas,” tambah William.
Pembicaraan lalu melebar ke soal makanan-makanan lain yang banyak disebut peserta IG Live. Rata-rata makanan berkuah dan berempah. Lalu juga merembet ke soal blood soup, pisang goreng, hingga makanan pesan antar. Seru!