AC Milan dan Inter Milan sama-sama terluka menyusul hasil mengecewakan di Liga Italia, akhir pekan lalu. Mereka akan saling bunuh di perempat final Piala Italia, Rabu dini hari WIB, untuk mengobati rasa kekecewaan itu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MILAN, SENIN — Rasa frustrasi sama-sama menyelimuti dua tim bertetangga, AC Milan dan Inter Milan, akibat hasil mengecewakan, akhir pekan lalu. Kedua tim teratas di klasemen Liga Italia itu mencari pelampiasan sepadan saat bersua pada perempat final Piala Italia.
Derbi Milan itu akan tersaji pada Rabu (27/1/2021) dini hari WIB di Stadion Giuseppe Meazza. Keduanya harus melepas sejenak persaingan sengit di Liga Italia untuk berebut tiket ke semifinal Piala Italia.
Meski Piala Italia bukan prioritas tim papan atas seperti mereka, derbi nanti sangat penting bagi Milan dan Inter. Kemenangan akan mengobati luka mereka setelah hasil buruk sebelumnya. Milan, pemuncak klasemen sementara Liga Italia, menelan kekalahan terbesar musim ini dari Atalanta, 0-3.
Alih-alih memanfaatkan tergelincarnya sang rival, Inter justru ikut kehilangan poin. Mereka ditahan Udinese, 0-0, dalam laga yang berujung kartu merah Pelatih Antonio Conte.
Milan adalah yang paling butuh kemenangan itu. Kekalahan telak dari Atalanta menggerogoti kepercayaan diri tim. Keraguan itu bisa menjadi virus perusak bagi Milan, yang mengandalkan semangat dan kolektivitas tim dalam berlaga.
Keraguan itu terlihat dalam kritik sang striker veteran Milan, Zlatan Ibrahimovic. Dia menyoroti taktik pelatihnya, Stefano Pioli, yang bereksperimen dengan menurunkan gelandang baru, Soualiho Meite, sebagai trequartista (penyerang lubang) pada laga versus Atalanta.
Padahal, Milan punya pemain yang lebih mumpuni, Brahim Diaz, di bangku cadangan tim. Eksperimen Pioli itu pun gagal total dan membuat Ibrahimovic terisolasi di lini depan.
Ibra pun mengingatkan rekan-rekannya agar segera bangkit di laga derbi. Jika kalah lagi, mereka dalam masalah besar.
”Hal terpenting saat ini adalah memulihkan kembali tenaga kami dan fokus ke laga berikutnya. Untungnya, laga (derbi) akan berlangsung beberapa hari lagi. Jadi, kami punya kesempatan menebus kekalahan. Kami tahu batas kemampuan dan yang harus diperbaiki,” kata Ibra dikutip Sky Sports Italia.
Inter tidak lebih baik dari tetangganya. Kartu merah Conte akibat protes berlebihan kepada wasit memperlihatkan rasa frustrasinya. Conte berdalih lepas kendali karena tidak puas dengan waktu tambahan yang diberikan wasit Fabio Maresca.
Memenangkan liga dan lolos ke Liga Champions Eropa memang penting. Namun, Piala Italia adalah trofi yang kami hormati. Kami akan mengevaluasi berbagai hal dan memperbaikinya di sana.
Namun, di sisi lain, Conte tidak akan melakukan tindakan impulsif itu jika timnya mampu mencetak gol dan menang. Kenyataannya, Inter tidak berhasil mencetak satu gol pun setelah berkali-kali memperoleh peluang lewat umpan silang.
Menurut Conte, masalah lini serang seperti itu harus segera diperbaiki timnya. Dia pun melihat laga derbi nanti sebagai momen tepat bereksperimen dalam sistem serangan yang dipimpin duo striker, Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez.
”Memenangkan liga dan lolos ke Liga Champions Eropa memang penting. Namun, Piala Italia adalah trofi yang kami hormati. Kami akan mengevaluasi berbagai hal dan memperbaikinya di sana. Kini, kami masih mencari keseimbangan yang tepat,” ujar Conte.
Duel ini pun akan berkaitan langsung dengan persaingan gelar juara Liga Italia meskipun secara tidak langsung. Pemenang derbi Milan akan tampil lebih percaya diri mengejar trofi juara Liga Italia. Kemenangan bisa menjadi modal penting jelang duel mereka di liga pada 21 Februari mendatang.
Terakhir kali bertemu, Milan menang, 2-1, di Meazza, lewat sepasang gol Ibra. Setelah memenangi derbi della madonnina itu, penampilan Milan terus meroket. Mereka sempat tidak terkalahkan di 11 laga beruntun di liga. (AFP/REUTERS)