Keinginan penggemar NBA menonton langsung laga, khususnya Miami Heat, bisa terwujud mulai pekan ini. Namun, sebelum memasuki arena, penonton wajib melewati anjing pelacak guna pemeriksaan Covid-19 yang akurat dan cepat.
Oleh
korano nicolash lms dan Yulvianus Harjono
·4 menit baca
Setelah nyaris setahun sepi tanpa kehadiran penonton umum, Arena American Airlines di Florida, Amerika Serikat, bakal kembali semarak, pekan ini. Pemegang tiket musiman klub NBA, Miami Heat, boleh datang ke arena basket itu pada masa pandemi ini berkat bantuan anjing pelacak Covid-19.
Para anjing pelacak ini akan menjadi garda terdepan di dalam upaya NBA dan Heat untuk menghadirkan kembali penonton di stadion, tanpa memperbesar penyebaran Covid-19. Hewan-hewan yang memiliki penciuman sangat tajam itu telah dilatih khusus untuk mendeteksi penderita Covid-19, khususnya yang tanpa gejala.
”Penggunaan anjing pelacak (untuk mendeteksi benda atau senyawa tertentu) bukanlah hal baru. Anda telah melihatnya di bandara. Mereka juga dipakai di dalam misi khusus oleh polisi dan tentara. Kami juga telah memakai mereka bertahun-tahun di arena untuk mendeteksi bahan peledak,” ungkap Wakil Presiden Eksekutif Miami Heat Matthew Jafarian dikutip ESPN, Senin (25/1/2021).
Jafarian, pejabat Miami Heat yang mengurusi urusan strategi bisnis, menjelaskan, penggunaan anjing pelacak untuk mendeteksi Covid-19 itu telah dimatangkan, berbulan-bulan lamanya. Anjing-anjing pelacak itu pun telah dilatih khusus.
Pemeriksaan oleh anjing pelacak untuk calon penonton itu akan dilakukan di Arena AmericanAirlines mulai Kamis (28/1/2021) waktu AS, yaitu saat Heat menjamu Los Angeles Clippers. Akses menonton langsung, untuk para pemilik tiket musiman, mulai diperebutkan kemarin. Sebelumnya, sepanjang musim 2020-2021 ini, hanya undangan tertentu yang bisa menonton langsung laga-laga NBA.
Sebelum menempati kursinya masing-masing, nantinya, setiap pemegang tiket musiman terpilih wajib melewati area pemeriksaan lebih dulu. Anjing pelacak lantas akan mendekati satu per satu pengunjung. Jika anjing itu tetap berjalan, artinya tidak ada Covid-19. Sebaliknya, jika anjing pelacak itu terdiam dan duduk, artinya ditemukan virus korona baru. Calon penonton terkait pun dilarang masuk ke tribune penonton.
Seekor anjing pelacak hanya butuh waktu 10 detik untuk mendeteksi ada tidaknya virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Calon penonton bisa melewati tes itu jika bisa membuktikan dirinya fobia anjing. Sebagai penggantinya, yang bersangkutan diminta mengikuti tes antigen, yang hasilnya muncul kurang dari 45 menit, oleh pihak Heat.
Meskipun terdengar janggal, penggunaan anjing pelacak untuk mendeteksi virus korona baru bukanlah hal baru. Langkah serupa telah dilakukan di Bandara Dubai, Uni Emirat Arab; dan Bandara Helsinki, Finlandia, beberapa bulan terakhir.
Dikutip media Inggris, The Guardian, akurasi pelacakan oleh anjing terlatih itu mendekati 100 persen. Tak hanya itu, anjing-anjing pelacak itu bahkan bisa mendeteksi infeksi baru Covid-19 atau sebelum orang yang bersangkutan mengalami gejala penyakit berbahaya itu.
Tidak hanya akurat, keunggulan lain dari penggunaan anjing pelacak di Bandara Helsinki adalah murah dan cepat. Seekor anjing pelacak hanya butuh waktu 10 detik untuk mendeteksi ada tidaknya virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Calon penumpang pun tidak perlu mengikuti tes usap atau antigen yang menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan rupiah sebagai persyaratan umum naik pesawat.
”Itu (anjing pelacak pendeteksi Covid-19) sangatlah menjanjikan. Metode itu bisa diterapkan di tempat lain, seperti rumah sakit, layanan kesehatan lainnya, dan arena olahraga serta budaya,” ujar Anna Hielm-Bjorkman, peneliti dari Universitas Helsinki, yang terlibat dalam uji coba metode unik itu.
Selain mendeteksi senyawa atau zat tertentu, seperti narkotika dan alat peledak, anjing pelacak juga mampu melacak penyakit serius pada manusia, seperti kanker, malaria, dan diabetes.
Penciuman tajam
Nature, media terkemuka di bidang sains, pada edisi 23 November 2020, menyebutkan, anjing-anjing jenis tertentu memang memiliki indra penciuman sangat tajam yang mampu mendeteksi kehadiran mahkluk mikroskopis seperti virus. Penelitian serupa juga telah dilakukan di negara maju, Jerman.
Menurut Holger Volk, ahli syaraf mamalia dari Universitas Kedokteran Hewan Hanover, Jerman, hidung anjing memiliki hingga 300 juta reseptor penciuman. Sementara manusia hanya memiliki 5 hingga 6 juta reseptor.
Metode (anjing pelacak untuk mendeteksi Covid-19) ini sangat akurat, murah, terjangkau, dan mudah direproduksi.
Tidak pelak, sejumlah negara, seperti UEA, Finlandia, Jerman, Swiss, Ceko, dan Lebanon, berlomba-lomba melatih anjing-anjing pelacak mereka dengan kemampuan mendeteksi Covid-19.
Menurut Isabella Eckerle, virolog dari Universitas Rumah Sakit Geneva, Swiss, metode itu semestinya dikembangkan negara-negara berkembang yang memiliki keterbatasan fasilitas penguji. Sebab, fokus penelitian itu hanyalah pada anjing dan bagaimana melatihnya.
Berbeda dengan hewan lain, seperti kucing, sejauh ini belum ditemukan kasus infeksi Covid-19 pada anjing. Dengan kata lain, anjing tidak bisa menjadi media penularan virus korona baru dari dan ke manusia (zoonosis). Maka, mereka aman menjadi pelacak Covid-19.
”(Metode) ini sangat akurat, murah, terjangkau, dan mudah direproduksi,” ujar Riad Sarkis, peneliti Universitas Saint Joseph di Beirut, Lebanon, yang kini melatih 18 anjing pelacak Covid-19.
Bukan satu-satunya
Meskipun akurat dan murah, pengelola Miami Heat tidak serta-merta menjadikan anjing pelacak satu-satunya instrumen menangkal Covid-19 di arena NBA. Sejumlah protokol lainnya juga disiapkan untuk menyambut kembali penonton umum.
Protokol itu, antara lain, kewajiban mengisi kuesioner kesehatan pribadi dan memakai masker wajah setiap saat selama di kawasan arena laga. Seluruh transaksi di arena pun dilakukan nontunai. Pengelola juga menyiapkan ruang isolasi khusus.
Meskipun kembali dibuka, tidak semua pemegang tiket musiman bisa hadir. Hanya sekitar 2.000 tiket atau 10 persen dari kapasitas Arena American Airlines yang akan dibuka kembali untuk penonton umum. ”Kami harus memastikan ketentuan jaga jarak dipatuhi dengan baik,” bunyi keterangan Heat.
Akurasi dan kehati-hatian memang diperlukan untuk menjamin arena olahraga tidak menjadi sumber baru penularan Covid-19.